Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui pergerakan harga saham, investor dapat memantau melalui indeks harga saham. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG disebut juga dengan indeks pasar market index, adalah salah satu jenis indeks harga saham yang ada di Bursa Efek Indonesia BEI. Menurut Sunariyah 2004 IHSG adalah catatan terhadap perubahan-perubahan maupun pergerakan harga saham sejak mulai pertama kali beredar sampai pada suatu saat tertentu. Indeks ini menjadi alat ukur untuk menilai situasi pasar secara umum, apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. Di Indonesia, IHSG dapat digunakan sebagai gambaran ekonomi nasional. Jika IHSG mengalami peningkatan, maka dapat dikatakan bahwa ekonomi nasional dalam keadaan baik, demikian pula sebaliknya.

3. Pasar Efisien

Hipotesis pasar efisien menyatakan bahwa tidak ada pelaku pasar dapat memperoleh abnormal return. Fama 1970 dalam Jogiyanto 2010 mengatakan bahwa hipotesis pasar efisien merupakan suatu keadaan dimana harga-harga sekuritasnya merefleksikan secara penuh seluruh informasi yang tersedia. Menurut Jones 2014 harga suatu saham menunjukkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah diketahui dan informasi yang bersifat dugaan. Ada dua macam informasi yang sudah diketahui, yaitu informasi masa lalu dan informasi saat ini. Beaver 1986 dalam Gumanti dan Utami 2002 mengemukakan pandangan bahwa harga saham merupakan cerminan adanya pemahaman menyeluruh atas informasi berkaitan dengan saham tersebut. Teori efisiensi pasar mengasumsikan bahwa investor adalah makhluk rasional, sehingga dalam pengambilan keputusannya didasarkan pada ekspektasi rasional Octavio dan Lantara, 2014. Setiap investor akan selalu memerhatikan pergerakan harga sekuritas di pasar dan selalu siap untuk melakukan transaksi. Karena harga sekuritas memiliki seluruh informasi yang relevan, maka setiap pelaku pasar juga akan memperoleh informasi dalam kadar yang sama. Hal ini berarti tidak ada pelaku pasar yang memperoleh informasi lebih yang dapat digunakan untuk mendapatkan abnormal return. Efisiensi pasar modal ditandai dengan informasi baru yang masuk dan kecepatan serta ketepatan respon yang langsung tercermin pada pergerakan harga saham Elton dan Gruber, 2005. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, maka pasar tersebut semakin efisien. Keadaan ini membuat pelaku pasar akan sangat sulit memperoleh tingkat keuntungan di atas normal secara konsisten. Berdasarkan ketersediaan informasi, Fama 1970 dalam Jogiyanto 2010 mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien dalam tiga konsep Efficient Market Hypothesis EMH, yaitu: a. Efisien dalam bentuk lemah weak form Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah apabila semua informasi di masa lalu akan tercermin secara penuh fully reflect dalam harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu informasi masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga di masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal. b. Efisien dalam bentuk setengah kuat semistrong form Pasar dikatakan setengah kuat apabila harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan all publicy information termasuk informasi yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa: 1 Informasi yang dipublikasikan hanya memengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang memublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten, misalnya pengumuman laba, pembagian deviden, pengembangan produk baru, dan sebagainya. 2 Informasi yang dipublikasikan memengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat