16
pendidikan yaituanak
tunarungu mengalami
masalahpada perkembangan bahasa terutama bahasa lisan sehingga sulit memahami
informasi dari orang lain danmengemukakan ide-idenya. Masalah tersebut mengakibatkan anak tunarungu kurang memahami pelajaran
yang disampaikan guru. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dampak
ketunarunguan bagi anak mengarah pada gangguan bahasa anak yang menyebabkan anak kesulitan dalam memahami informasi oranglain dan
mengemukakan ide-idenya. Gangguan tersebut juga berpengaruh pada perkembangan pendidikan anak tunarungu seperti anak sulit memahami
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Kajian Tentang Kemampuan Mengenal Bilangan
a. Kemampuan Mengenal Bilangan
Menurut Poerwadarminta 2003: 742 kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Kemudian Munandar Ahmad
Susanto, 2011: 97 mengemukakan kemampuan sebagai daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
Robin Ahmad Susanto 2011: 97 juga menyatakan bahwa kemampuan merupakan suatu kapasitas berbagai tugas dari suatu pekerjaan tertentu.
Menurut ST. Negoro dan Harahap 1998: 36 bilangan merupakan keterangan mengenai banyaknya anggota suatu himpunan. Menurut
Sudaryanti 2006: 1 bilangan adalah suatu obyek matematika yang bersifat abstrak merupakan hal yang tidak didefinisikan. Menurut Roy
17
Hollands 1983: 36 bilangan merupakan suatu ukuran dari besaran tetapi juga dipakai dalam suatu cara abstrak tanpa menghubungkannya
dengan berapa banyak atau pengukurannya. Baharin L Syamsudin 2002: 16 bilangan adalah jumlah atau kuantitas anggota himpunan
benda tertentu. Dari beberapa pernyataan di atas bilangan dapat diartikan sebagai jumlah atau banyaknya suatu kumpulan benda yang
ditunjukan melalui satu, dua, tiga, dst. dan bersifat abstrak. Berdasarkan definisi kemampuan dan bilangan dapat disimpulkan
bahwa kemampuan mengenal bilangan merupakan kesanggupan atau kecakapan seorang anak dalam mengenalkonsep jumlah suatu
kumpulan benda. Tidak hanya mengenal konsep jumlah benda, anak juga sanggup untuk mengenal dan menunjuk lambang bilangan,
menulis lambang bilangan serta menghubungkan jumlah benda dengan lambang bilangan. Kemampuan mengenal bilangan pada anak dapat
dikuasai melalui latihan. Tahapan yang dilakukan dalam mengenal bilangan seperti yang
dikemukakan Diah Hartati 1994: 77 meliputi mengenalkan konsep bilangan, menunjuk angka, menulis angka, dan menghubungkan
lambang bilangan dengan bilangan. Tahapan di atas sejalan dengan tahapan yang dikemukakan oleh Slamet Suyanto 2005: 156,
diantaranya: a
Anak dilatih untuk memhami bahasa simbol yang disebut sebagai abstraksi sederhana.
18
b Anak dikenalkan dengan lambang bilangan
c Anak dilatih menulis lambang bilangan
d Anak diajarkan untuk menghubungkan lambang bilangan dengan
benda. Berdasarkan kedua tahap di atas, dapat disimpulkan bahwa tahap
yang harus ditempuh anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan meliputi:
a Anak mampu mengenal konsep bilangan. Mengenal konsep bilangan
dapat dilakukan dengan cara mengenalkan jumlah benda dengan nama bilangannya. Sebagai contoh, guru meletakan satu permen dan
mengatakan satu, kemudian diletakan dua permen dan mengatakan dua, dan seterusnya.
b Mengenalkan atau menunjuk lambang bilangan. Menunjuk lambang
bilangan dilakukan dengan mengenalkan bentuk lambang bilangan terhadap konsep bilangan yang telah dipelajari sebelumnya. Sebagai
contoh, guru mengenalkan bentuk lambang bilangan 3 pada tiga buah benda.
c Menulis lambang bilangan. Dalam menulis lambang bilangan,
langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menebalkan pola bilangan dilanjutkan dengan meniru pola bilangan dan terakhir anak
mampu untuk menulis lambang bilangan secara mandiri.