19
d Menghubungkan nama dan lambang bilangan dengan benda. Pada
tahap ini anak diharapkan mampu memahami konsep nama dan lambang bilangan dengan jumlah benda tertentu.
b. Kemampuan Anak Tunarungu dalam Mengenal Bilangan
Sutjihati Soemantri 2006: 98 menyatakan bahwa kemampuan kognitif anak tunarungu tergantung pada pemerolehan bahasa,
keterbatasan informasi dan rendahnya daya abstraksi. Anak tunarungu memiliki taraf intelegesi yang sama dengan anak normal, namun karena
keterbatasan tersebut menyebabkan anak mengalami keterlambatan pada aspek kognitif.
Kemampuan anak tunarungu dalam mengenal bilangan merupakan kesanggupan atau kecakapan anak tunarungu dalam
mengenal konsep jumlah suatu benda dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki.Tidak hanya mengenal konsep jumlah benda, anak
tunarungu harus mampu menyebutkan nama bilangan, menulis lambang dan menghubungkan jumlah benda dengan lambang bilangan. Namun
karena anak tunarungu mengalami hambatan pada kemampuan kognitif maka anak tunarungu kesulitan dalam mengenal bilangan karena
bilangan merupakan obyek yang bersifat abstrak.
3. Kajian Tentang Project based learning
a. Project based learning
Project based learningmerupakan suatu teknik pengajaran yang mampu memotivasi dan mendorong para siswa berhadapan dengan
20
konsep-konsep pengetahuan secara langsung, Hariyanto dan Warsono: 3013:154. Kemudian menurut Mulyasa 2014: 145 project based
learning adalah model pembelajaran yang memfokuskan peserta didik pada permasalahan kompleks melalui penyelidikan untuk memahami
pembelajaran. Sedangkan Hosnan 2014: 321 mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis proyek PBP merupakan strategi pembelajaran
yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa project based learning merupakan suatu teknik pembelajaran yang
menggunakan proyek atau kegiatan sebagai masalah kompleksdalam memahami konsep-konsep pengetahuan. Pada metode project based
learning sikap, pengetahuan dan keterampilan dapat berkembang. Menurut Buck Institute Education 1999 dalam Hosnan, 2014:
322 Project based learning memiliki karakteristik sebagai berikut: 1
Siswa mengambil keputusan mengenai kerangka kerja yang telah ditentukan sebelumnya.
2 Siswa berusaha memecahkan masalah yang tidak memiliki jawaban
pasti. 3
Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam pembelajaran.
4 Siswa didorong untuk mampu berfikir kritis, memecahkan masalah,
berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam bentuk komunikasi.