Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas V SD

29 menggunakan kombinasi pemikirannya, dan sudah dapat menggabungkan dua referensi pemikiran. Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Santrock 2007: 246, siswa sekolah dasar kelas V telah berada pada tahap Operasional Konkret dimana memiliki penggunaan logika yang memadai dan telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkret. Pada tahap ini anak mampu berpikir logis, mengenal kejadian-kejadian konkret, memahami konsep percakapan, mengorganisasikan objek menjadi kelas-kelas hierarki klasifikasi, dan menempatkan objek-objek dalam urutan yang teratur serialisasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V termasuk ke dalam tingkatan kelas tinggi dan masuk dalam tahap operasional konkret. Artinya, dalam pembelajaran apapun perlu adanya penggunaan media. Media tersebut digunakan untuk memvisualkan hal-hal yang bersifat abstrak dan lebih menarik bagi siswa. Sesuai dengan penelitian ini media yang digunakan adalah media komik.

D. Media

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar Suharjo, 2006: 108. Menurut Azhar Arsyad 2007: 3, kata media berasal dari Bahasa Latin “medius” yang secara harafiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, serta cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali 30 informasi visual atau verbal. Selain itu, menurut Lesle J. Briggs Wina Sanjaya, 2008: 204 media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Hujair A.H. Sanaky 2013: 4 menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media difungsikan sebagai sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Rossi dan Breidle Wina Sanjaya, 2011: 204 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Media dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran sehingga merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran, dilakukan oleh pengirim pesan untuk menyampaikan maksud, gagasan, dan ide kepada penerima pesan agar tercapai tujuan dalam pembelajaran.

2. Jenis-Jenis Media

Secara umum ada tiga jenis media yang diketahui, yaitu media audio yang dapat didengar, media visual dapat dilihat, dan media audio visual didengar dan dilihat Hujair AH Sanaky, 2013: 25. Menurut Dadan Djuanda 2006: 103 media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 31 a. Media visual yang tidak diproyeksikan 1 Gambar diam: lukisan, gambar, foto, poster, komik, kartun 2 Gambar seri 3 Wall chart: gambar, denah, gambar yang digantungkan di dinding 4 Flash chart: kata-kata dan gambar untuk mengembangkan kosakata b. Media visual yang diproyeksikan: proyektor Menurut Suharjo 2006: 109-110 media pembelajaran menjadi delapan jenis, sebagai berikut. a. Benda sebenarnya: objek dan benda contoh b. Presentasi grafis: grafik, chart, peta, diagram, lukisan, gambar c. Gambar diam potret: media gambar yang dapat digunakan untuk mengungkapkan bentuk nyata maupun kreasi khayalan belaka sesuai dengan bentuk yang pernah dilihat orang yang menggambarkannya. d. Gambar gerak: video tape recorder video compact disc e. Media audio: radio, tape recorder, compact disc f. Pembelajaran terprogram: salah satu sistem penyampaian pembelajaran dengan media cetak yang memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya. g. Simulasi peniruan situasi: tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu media visual, media audio, dan media audio visual. Media komik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan media yang termasuk ke dalam jenis media visual. 32

3. Pengertian Media Komik

Secara etimologi, komik berasal dari kata “comic” yang berarti “lucu”, “lelucon” atau dari bahasa Yunani yaitu “komos” atau “komikos”. Secara luas, komik dapat didefinisikan sebagai urutan-urutan gambar yang ditata sesuai tujuan dan filosofi pembuatnya sehingga pesan cerita tersampaikan M.S. Gumelar, 2011: 2. Menurut Hikmat Darmawan 2012: 5, komik dapat didefinisikan sebagai medium bercerita atau berekspresi dengan bahasa-gambar yang tersusun. Di samping menyajikan cerita, komik juga mampu mengekspresikan berbagai gagasan, pemikiran, ataupun maksud tertentu. Gagasan yang diungkapkan pun bervariasi, seperti cerita fiksi, cerita binatang, cerita faktual dan historis, biografi, dan ide-ide faktual untuk menyindir atau menampilkan cerita lucu Burhan Nurgiyantoro, 2013: 408. Ahmad Rohani 1997: 77 – 78 menjelaskan bahwa komik merupakan media instruksional edukatif yang mempunyai sifat sederhana jelas mudah dan bersifat personal. Komik juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk cerita bergambar yang terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung. Sementara menurut Pujiriyanto 2012: 64, komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat. Sejalan dengan pendapat Franz Meier Burhan Nurgiyantoro, 2013: 410, bahwa komik adalah cerita yang menekankan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan melalui urutan gambar serta dibuat secara khas dengan paduan kata-kata. 33 Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media komik adalah suatu bentuk media yang berisi cerita bergambar dan ditampilkan melalui urutan yang khas dengan paduan kata-kata serta menyajikan berbagai situasi cerita bersambung.

4. Unsur-Unsur dalam Komik

Menurut Burhan Nurgiyantoro 2013: 418 – 428 mengemukakan bahwa komik terdiri atas unsur-unsur struktural. Unsur komik yang dimaksud adalah: a penokohan, b alur, dan c tema atau moral. a. Penokohan Tokoh adalah subjek yang dikisahkan dalam komik. Dalam komik, tokoh tidak hanya mencakup manusia saja, tetapi juga mencakup tokoh jenis binatang atapun makhluk lain yang tidak bernyawa yang sengaja dipersonifikasikan. b. Alur Alur merupakan rangkaian peristiwa yang bersebab akibat. Peristiwa dapat berbentuk aksi tokoh atau sesuatu yang lain yang sering ditimpakan pada tokoh. Pengurutan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh inilah yang membentuk alur. c. Tema atau Moral Unsur tema dan moral dalam komik merupakan salah satu unsur yang ingin disampaikan. Tema dan moral ini dapat bersifat positif dan juga negatif, seperti permusuhan ataupun pertentangan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 3 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 2 13

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS III SD NEGERI CIPOCOK JAYA KECAMATAN CIPOCOK DENGAN KOMIK TANPA TEKS.

0 0 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 5 170

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BRONGGANG KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

4 28 178

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 3 GRENGGENG KARANGANYAR KEBUMEN.

0 1 203

B9 Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC DI KELAS V

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA KOMIK DI KELAS IV SD NEGERI 3 ARCAWINANGUN

0 0 14