Aspek Hasil Product Deskripsi Hasil Penelitian

79 laporan deskriptif sehingga orang tua mengetahui, misalnya, bagaimana perkembangan anaknya bisa sehingga mendapat nilai average. Semuanya dilaporkan berdasarkan penilaian-penilaian yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian guru menuliskan juga saran- saran ke orang berhubungan dengan hasil yang diperoleh anak ataupun membicarakan hasil tersebut secara lisan. Misalnya pada saat penerimaan raport untuk akhir tahun ajaran, seperti yang diungkapkan oleh GB1 dan GB2 dalam wawancara.

4. Aspek Hasil Product

Guru mencatat semua hasil pembelajaran anak dan mendokumentasikannya dalam bentuk soft file yang tersimpan dalam komputer dan kemudian mereka mencetaknya pada akhir tahun ajaran. Hasil kegiatan seperti hasil karya dan lembar kerja di berikan ke anak. Kemudian berdasarkan hasil pembelajaran, penulis menemukan bahwa dalam setiap lingkup perkembangan yang mempunyai tingkat-tingkat perkembangan, beberapa anak tidak mampu mencapai beberapa tingkat perkembangan yang juga menjadi tujuan kegiatan atau pembelajaran tersebut. 80 Tabel 4.3 Jumlah Anak dengan Nilai Average dan Need Improvement pada Buku Raport Semester 1 Th. 20122013 TK A TK B Lingkup Perkembangan Jumlah Anak Lingkup Perkembangan Jumlah Anak Matematika 8 Matematika 2 Fisik 13 Fisik 5 Bahasa Inggris 16 Bahasa Inggris Bahasa Indonesia 8 7 Seni 14 Seni 4 Interest 15 Teknologi Informasi 2 Sosial dan Karakter 9 Sumber: dokumen Bethany School dari 32 anak Misalnya seperti terlihat dalam Tabel 4.2, bahwa untuk lingkup perkembangan seni dimana anak seharusnya mencapai tingkat perkembangan atau mampu menggambarmelukis, memotongmenempel, mewarnai, melipat kertas, dan membuat hasil karya. Namun dalam Tabel 4.3, tidak semua anak dinilai guru bisa mencapai semua itu. Sebagai contoh, dari jumlah 32 anak di TK A, 14 anak mempunyai nilai average atau need improvement untuk beberapa tingkat perkembangan dalam lingkup seni tersebut. Telah dijelaskan sebelumnya dalam aspek proses bahwa nilai average dan need improvement artinya anak tidak mampu mencapai tujuan pembelajaran. Kemudian dari 23 anak di TK B, 81 pada semester 1 untuk lingkup perkembangan Bahasa Inggris, misalnya, ada 8 anak yang tidak menguasai semua tingkat perkembangan atau tidak mencapai semua tujuan pembelajaran. Bisa saja anak menguasai tingkat perkembangan ‘berbicara’ namun tidak dengan ‘menulis’, dan seterusnya. Mengenai hasil tersebut guru mengungkapkan dalam wawancara bahwa hal itu memang terjadi, ada guru yang mengatakan pendapat bahwa hal tersebut tidak terlalu bermasalah karena tujuan pembelajaran yang dikembangkan di Bethany School lebih luas dari sekolah lain. Misalnya ada sekolah lain yang belum menyampaikan materi tertentu, Bethany School sudah menyampaikan atau mengenalkan pada anak. Guru lain dari jenjang TK A mengungkapkan hal yang sama dengan alasan lain. GA4 :...biasanya kalau dari lulusan gitu hanya satudua yang memang tidak mencapai perkembangan, beberapa perkembangan, tidak seluruhnya tidak bisa dicapai. Memang anak kan talentanya sendiri-sendiri, biasanya di akademis ya, misalnya di math dia lemah tapi languagenya dia ok, atau language-nya dia lemah tapi kadang malah dia bagus motorist skill-nya. Dari hasil wawancara di atas maka bisa dikatakan bahwa ketidakmampuan anak dalam beberapa tingkat perkembangan terutama akademik masih dianggap wajar oleh guru karena meskipun mereka tidak bisa menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh kurikulum, namun karena kurikulum di TK ini dibuat lebih dari standar minimal, maka paling tidak anak telah menguasai standar minimal yang memang 82 harus dikuasai tersebut. Ataupun alasan lain adalah bahwa anak memang tidak harus menguasai semua perkembangan dengan sempurna karena perbedaan kemampuan maupun bakat yang dimiliki. Seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah dalam wawancara: KS : kalau untuk masalah akademis, karena memang standart kami lebih tinggi dibanding TK-TK lain dimana mereka hanya bisa berhitung 1-10 padahal kami sudah sampai 1- 50. Kalau ternyata ada anak yang tidak sesuai dengan standart misal 50 pun berarti kan mereka sudah 1 standart dengan yang lainnya. Jadi tidak begitu terlalu yang ketinggalan. Kalau untuk membaca seandainya, kan ini membacanya juga untuk pengenalan. Dalam pengenalan dalam membaca ini, anak-anak kalau untuk mengenalnya sudah tapi mungkin waktu keluar dari TK belum lancar. Dalam wawancara dengan orang tua, mereka memberikan pendapat yang sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh guru dan kepala sekolah. Hasil yang diharapkan mereka tidak melulu akademisnya sempurna, tetapi juga pada perkembangan sosial, emosional dan karakter. Para orang tua menyatakan mereka memang ingin ada persiapan yang bersifat akademis bagi anak untuk masuk Sekolah Dasar, namun mereka menyatakan tidak terlalu menekankan hal tersebut. OT3 dan OT4 mengungkapkan bahwa untuk hal akademis memang ingin bisa diperkenalkan ke anak untuk bekal memasuki sekolah dasar namun lebih mengharapkan hasil yang baik pada perkembangan kemandirian dan karakter anak. 83

C. Pembahasan

1. Evaluasi Konteks Context

Evaluasi konteks dilakukan pada aspek kurikulum dan lingkungan pembelajaran.

a. Kurikulum atau Silabus

Berdasarkan data yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam pembuatan silabus di TK Bethany School sebagai persiapan pembelajaran adalah dalam pembuatan satuan kegiatan mingguan SKM, kemudian dari SKM dijabarkan dalam satuan kegiatan harian SKH dimana di dalamnya termasuk rencana pengelolaan kelas dan penilaian. Penyusunan berdasarkan program tahunansemester yang dikembangkan kepala sekolah berdasarkan standar minimal dari Permendiknas No.58 Tahun 2009. Hasil data tersebut sejalan dengan hasil penelitian Fauziyyah, dkk 2008 yaitu seorang guru sebelum melakukan proses pembelajaran harus membuat pemetaan, silabus, program tahunan, program semester, program mingguan dan program harian yang didalammya sudah terencana mengenai tujuan, bahan ajar, waktu, media, strategi, dan bagaimana mengevaluasinya, termasuk bagaimana apabila tujuan tidak tercapai. Hal tersebut juga berarti bahwa kurikulum atau silabus yang dikembangkan TK Bethany School telah sesuai dengan yang dijelaskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2012 bahwa silabus TK berisi: 1 seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK IMAN ISTIQOMAH SALATIGA Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Iman Istiqomah Salatiga.

0 3 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga T2 942011016 BAB V

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga

0 0 105

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB IV

0 0 31

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 0 6

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 1 3