71
bukan AVA-nya tetapi yang penting poinnya masuk untuk anak-
anak’.
Jadi meskipun media telah cukup lengkap dan ada persiapan
dalam pemanfaatannya,
termasuk juga
pembuatan APE, namun tetap ada hambatan atau kesulitan yang dihadapi guru.
d. Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar PBM
Berdasarkan hasil observasi di dalam kelas, dalam proses belajar mengajar, interaksi terjadi diantara semua
anak. Misalnya dalam pembelajaran di kegiatan inti, anak di kelompokkan ke dalam kelompok-kelompok
kecil, mereka bisa berinteraksi dalam kelompok dengan semua anggota kelompok tersebut. Begitu pula saat
kegiatan awal ataupun ada kegiatan belajar yang melibatkan mereka dalam sebuah kelompok besar,
mereka pun bisa berinteraksi antar anggota dengan baik. Kegiatan kelompok yang diterapkan guru biasanya
ketika anak sedang menunggu giliran untuk mendapat bimbingan individual di meja guru saat mengerjakan
lembar kerja untuk belajar bahasa Inggris, Indonesia, dan Mandarin ataupun Matematika. Anak diatur dalam
kelompok-kelompok kecil untuk bermain dengan alat permainan edukatif dalam kelas, kemudian nanti ada
satu sampai tiga anak yang belajar secara individu dengan guru masing-masing. Pada saat itu, guru
memperhatikan kegiatan
kelompok sesekali
saja. Terkadang mengarahkan apabila ada ketidakberesan
seperti anak tidak bisa bermain dengan baik atau bertengkar dengan teman. Tidak semua guru juga
72
berinteraksi nonverbal seperti memberikan senyuman, memeluk, mengadakan kontak mata, duduk sejajar
dengan anak, sehingga guru menempatkan diri sejajar sebagai teman.
Dalam setiap kegiatan, semua anak terlibat. Hal ini ditemukan penulis pada saat melakukan observasi di
kelas. Sementara, dalam wawancara sebagian besar guru mengakui
bahwa dalam
belajar mengajar
masih cenderung banyak melibatkan peran guru namun
kesenjangan itu tidak terlalu besar. Dua guru dari TK A dan TK B memberikan penjelasan yang hampir sama
GA1 dan GB3 menjelaskan bahwa terkadang hal itu dipengaruhi tingkat kecepatan anak menerima materi
yang diajarkan. Ada anak yang bisa memahami penjelasan guru dengan cepat akan merespon lebih cepat
pula. Namun ada juga anak yang kurang bisa menangkap materi atau penjelasan guru dengan cepat
atau mereka bisa memahami namun tidak percaya diri karena malu atau takut salah sehingga tidak berani
memberikan respon.
Berdasarkan observasi
pun, memang beberapa anak selalu aktif dalam merespon dan
mengikuti kegiatan di kelas, namun beberapa masih terlihat diam ataupun merespon hanya bila ditunjuk oleh
guru. Untuk kasus seperti itu, guru telah mempunyai
solusi yang dijalankan selama ini. Salah satu contoh yang diperoleh dari wawancara dengan guru adalah:
GA4 : Kalau circle time aja kadang sudah kita mulai
dari anak-anak memimpin doa, jadi dia yang mimpin teman-temannya. Kalau menyanyi kita
tawarkan kamu mau nyanyi lagu apa, jadi bisa request lagu gitu. Terus kalau apa lagi, kalau
73
misalkan experiment mereka bisa langsung merasakan atau terlibat gitu.
Sebagian besar guru memberikan jawaban yang mendukung contoh tersebut bahwa untuk memotivasi
mereka adalah dengan pemberian kesempatan untuk lebih sering memberikan pendapat, tampil didepan kelas,
lebih banyak terlibat dalam kegiatan, memberikan partner sehingga tidak malu ataupun memberikan
pujian. Namun dalam observasi di kelas, terlihat ada sebagian guru yang tidak melakukan itu.
e. Ketepatan dan Kesesuaian dengan Kurikulum