94
3. Evaluasi Proses Process
Menurut Mulyasa 2008, pelaksanaan kurikulum adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan
kebijakan kurikulum dalam aktivitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai kompetensi tertentu
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Ada beberapa aktivitas dalam proses ini yang berpengaruh pada hasil.
a. Strategi Instruksional
Dalam memberikan perhatian guru melakukan variasi berdasarkan kegiatan dan masalah yang dihadapi
anak. Misalnya dalam bermain atau penanaman konsep, perhatian diberikan secara umum dan sama pada semua
anak. Namun untuk masalah akademik terutama berhitung dan bahasa, sosial emosional dan karakter,
guru memberikan perhatian secara individual. Begitupun dalam
organisasi kelas
guru juga
mendasarkan variasinya pada jenis kegiatan. Di dalam kelas guru
banyak menggunakan perintah untuk membuat anak mendengarkan apa yang disampaikan. Ada guru yang
mendorong dan
memotivasi anak,
misalnya menggunakan inisiatif atau ide anak dan memuji anak
saat berhasil melakukan tugas. Namun ada juga guru yang tidak melakukan itu.
Dalam penciptaan iklim belajar pun demikian juga, guru banyak menggunakan perintah. Namun perintah
yang disampaikan bersifat persuasif. Selain itu guru juga menggunakan system reward and punishment, dimana
istilah punishment diganti dengan konsekuensi. Reward
95
diberikan dalam bentuk pujian, sticker atau stamp, sedangkan konsekuensi dengan pemberian sticker sad
face. Penciptaan iklim belajar lain adalah dengan peranan teman atau partner dalam satu tim.
Dilihat dari apa yang dilakukan para guru di TK Bethany School pada saat pembelajaran maka bisa
dikatakan guru menanamkan konsep dengan tetap memperhatikan kenyamanan belajar anak. Hal tersebut
seperti dalam beberapa model pengajaran untuk Taman Kanak-kanak yang ditulis Sujiono 2009. Misalnya
model kelas berpusat pada anak, model beyond center and circle time BCCT, dan model bermain kreatif
berbasis kecerdasan jamak. Model-model tersebut mempunyai
prinsip-prinsip yang
mengutamakan kebutuhan anak yang sesuai juga dengan Permendiknas
No.58 Tahun 2009 yaitu bahwa prinsip pembelajaran PAUD berpusat pada anak. Prinsip-prinsip itu antara
lain: pertama, pengelolaan kelas yang bebas dan memperhatikan kebutuhan anak. Kedua, menempatkan
setting lingkungan main sebagai pijakan awal penting. Ketiga, peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan
evaluator. Keempat adanya pemberian pijakan sebelum dan setelah anak bermain. Kelima dalam bermain, anak
diberi kebebasan untuk berimajinasi, bereksplorasi, dan menciptakan suatu bentuk kreatifitas yang unik.
Keenam, guru juga tetap mengelola kelas dengan demokrasi,
saling menghargai,
kepedulian dan
kehangatan. Dengan
demikian bisa
dikatakan dengan
pembelajaran berpusat pada anak maka peran guru sebagai fasilitator dan motivator sangat penting. Sebagai
96
fasilitator guru menyediakan dan mengusahakan strategi instruksional untuk kenyamanan dan keberhasilan
belajar anak bukan semata-mata untuk menanamkan suatu konsep pada anak. Guru bebas melakukan
berbagai strategi seperti memberi pijakan belajar atau menciptakan kondisi kelas sehingga anak belajar
beradaptasi dengan pemberian aturan-aturan tertentu. Tetapi dalam penciptaan itu harus mempertimbangkan
kebutuhan anak pada usia TK. Sebagai motivator guru memberikan berbagai bentuk dorongan kepada anak
untuk bisa
berkembang dalam
kemampuan, pengetahuan maupun kepribadian.
Sehingga baik apabila
di TK
Bethany School
guru-guru telah
mempunyai strategi instruksional yang berpusat pada kebutuhan anak seperti ditunjukkan oleh data. Namun,
masih diperlukan perubahan pada beberapa guru yang belum bisa memenuhi tugasnya sebagai motivator yang
baik bagi anak. Mereka bisa lebih lagi meningkatkan perhatian kepada anak, memberikan pujian untuk hasil
kerja anak, mendengarkan pendapat mereka, maupun melakukan pendekatan pribadi kepada anak.
b. Metode Pengajaran