103
mengembangkan kepercayaan diri. Ketekunan guru dalam mengusahakan dan mendampingi anak dalam
kesulitan belajar juga akan membawa pengaruh yang baik bagi anak. Sehingga apa yang sudah dilakukan oleh
sebagian besar guru-guru di TK ini bisa dipertahankan sehingga mereka bisa terus menjadi motivator yang baik
bagi anak.
Sedangkan guru-guru
yang belum
menjalankan fungsinya sebagai motivator yang baik, bisa belajar
dari guru
lain dan
menerapkan dalam
pengajarannya.
e. Ketepatan dan Kesesuaian dengan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum TK Bethany School, terkadang guru tidak tepat dan sesuai karena beberapa
hal. Pertama, situasi kelas yang tidak mendukung iklim belajar, media atau APE yang tidak sesuai dengan
rancangan, persiapan acara sekolah, dan acara-acara seperti seminar, lomba, ataupun hari libur yang tidak
direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan
kurikulum sebagai
proses ini
direalisasikan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan prinsip dan tuntutan kurikulum yang telah
dikembangkan sebelumnya
bagi suatu
jenjang pendidikan atau sekolah-sekolah tertentu Suryosubroto,
2004. Tetapi dalam pelaksanaannya tersebut belum tentu bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Padahal fungsi dari perencanaan pengalaman belajar tersebut untuk mendukung pencapaian kompetensi yang
harus dimiliki anak.
104
Sehingga ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan akan mengganggu pencapaian tujuan
berupa kompetensi-kompetensi perkembangan anak. Untuk hal-hal yang bisa di perkirakan sebelumnya,
seharusnya bisa dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum di TK ini. Misalnya acara-acara sekolah yang
sudah rutin dilakukan sehingga dalam persiapannya tidak harus mengurangi atau mengganggu terlaksananya
kurikulum atau malah sudah memasukkan kegiatan- kegiatan tersebut ke dalam kurikulum. Sedangkan
untuk hambatan kondisi kelas, guru bisa belajar dari pengalaman-pengalaman bagaimana mengorganisasikan
kelas sehingga bisa menciptakan iklim belajar dengan lebih efektif. Begitupun dengan media atau APE, bisa
melakukan persiapan lebih baik lagi sehingga ada waktu untuk kembali melakukan pengecekan sebelum dipakai
pada pembelajaran.
f. Penilaian Hasil Belajar
Standar penyelenggaraan PAUD harus mengikuti acuan minimal dari Permendiknas No.58 Tahun 2009.
Sekolah boleh saja mengembangkan sesuai kondisi dan kemampuan sekolah namun tetap mengacu pada
standar-standar pada peraturan ini termasuk standar penilaian. Begitupun dalam melaksanakan penilaian
hasil belajar anak. Dari berbagai data tentang alat, ruang lingkup dan jenis penilaian yang dilakukan TK Bethany
School telah bisa dikatakan mengacu pada standar yang ditetapkan. Alat penilaian yang digunakan di TK Bethany
School ini
meliputi pengamatan
atau observasi,
105
penugasan, unjuk kerja dan pencatatan anekdot. Lingkup
penilaiannya mencakup
seluruh tingkat
pencapaian perkembangan dalam acuan minimal dengan dikembangkan dalam kategori yang berbeda dalam
pelaporannya ke orang tua. Penilaian sendiri dilakukan dalam bentuk deskripsi dan angka 0 sampai 5 dengan
kategori tertentu untuk tiap angka. Demikian juga dalam hal pengelolaan hasil, dalam
Permendiknas No.58 Tahun 2009 disebutkan: a pendidik membuat kesimpulan dan laporan kemajuan
anak berdasarkan informasi yang tersedia; b pendidik menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan
anak secara tertulis kepada orang tua secara berkala, minimal sekali dalam satu semester; c Laporan
perkembangan anak disampaikan ke orang tua dalam bentuk laporan lisan dan tertulis secara bijak, disertai
saran-saran yang dapat dilakukan orang tua dirumah. Para guru di TK Bethany juga telah melakukan penilaian
secara harian kemudian dihitung dan disusun dalam bulanan dan dalam satu semester. Hasilnya dilaporkan
ke orang tua tiap akhir semester disertai saran-saran yang berhubungan dengan hasil tersebut.
Oleh karena itu penilaian dan pengelolaan hasil belajar ini bisa dimanfaatkan oleh guru maupun orang
tua untuk melihat perkembangan-perkembangan anak yang telah tercapai maupun belum. Pihak TK juga bisa
menggunakannya untuk
melihat kembali
hasil pelaksanaan kurikulum mereka. Guru dan kepala
sekolah bisa mencari tahu hal-hal yang mendukung keberhasilan
maupun penyebab
ketidaktercapaian tujuan yang telah direncanakan.
106
Dari berbagai penjelasan diatas, maka aspek proses yang merupakan inti dari pelaksanaan kurikulum
ini bisa dikatakan telah terlaksana dengan berbagai variasi didalamnya yang ditujukan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan di TK Bethany School. Namun juga ditemukan beberapa hambatan yang
membuat proses-proses dalam implementasi kurikulum ini tidak berjalan seperti seharusnya. Seperti dalam
strategi instruksional dimana beberapa guru belum menjadi motivator yang baik bagi anak; dalam
pemanfaatan APE, ada beberapa guru yang belum memiliki kemampuan yang baik untuk menyiapkan APE;
dalam interaksi dengan anak, ada sebagian kecil guru yang belum mengembangkan interaksi yang baik dengan
anak; beberapa guru terkadang mengalami kesulitan dalam organisasi kelas, perencanaan kegiatan mendadak
dan persiapan media dan APE sehingga kurikulum tidak berjalan sesuai rencana.
4. Evaluasi Hasil Product