66
b. Metode Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar di TK Bethany guru-guru sudah menggunakan berbagai macam metode
pengajaran. Metode tersebut telah dirancang sebelumnya dalam silabus. Sebagai contoh yang didapat dari hasil
wawancara dan pengamatan adalah metode bernyanyi untuk kegiatan awal morning circle; demonstrasi dan
praktik langsung untuk kegiatan art seni, experiment scienceilmu pengetahuan; ceritamendongeng untuk
kegiatan Bible Story cerita alkitab, Story Time dan character building; ceramah dan tanya jawab untuk
kegiatan belajar matematika dan bahasa. Biasanya, dalam satu kegiatan para guru menggabungkan metode-
metode tersebut. Misal guru TK A mengatakan:
GA4 :...biasanya kalau metode bercerita itu ya kalau
story time itu. Biasanya kita kan dari buku atau ada setelah nonton gitu terus kita menjelaskan
ke anak atau kadang kita juga bawa ava untuk bercerita. Lalu setelah kita bercerita baru ada, e,
kita ingin mengetahui kan sampai seberapa anak bisa menangkap cerita kita, ya kita
bertanya dan anak-anak menjawab.
Terkadang guru juga menggunakan beberapa metode pengajaran dalam satu topik bahasan. Misalnya
saja, dari pengamatan di kelas TK A dalam belajar bahasa Inggris dengan topik mengenal suara huruf x dan
y, lambang huruf dan kosakata. Awalnya guru menggunakan kartu yang bergambar x dan y. Guru
mengingatkan anak kembali yang mana x atau y dengan metode tanya jawab. Guru menunjukkan kartu huruf
tersebut bergantian. Kemudian guru memasang kartu- kartu kosakata yang bergambar benda atau binatang
dengan awalan huruf x dan y. Lalu melakukan tanya
67
jawab lagi yang mana gambar yang mengandung suara huruf x atau y. Dalam kegiatan ini, guru tidak hanya
mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk memahami konsep huruf x dan y, tetapi juga menambah
kosakata anak dan juga mengembangkan keaktifan dan keberanian anak untuk merespon. Kemudian guru
menggunakan metode bermain menggunakan dua keranjang yang ditempeli huruf x dan y dan bola-bola
kecil yang ditempeli gambar kosakata-kosakata yang dipelajari sebelumnya. Aturan permainan adalah, anak
mengambil bola-bola lalu memasukkan ke keranjang sesuai suara huruf yang dipunyai kosakata dalam bola
itu dari jarak tertentu. Anak-anak terlihat sangat bersemangat menunggu giliran mereka melakukan
permainan itu.
Dalam metode
ini guru
juga mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.
Selain variasi metode pengajaran, ketepatan metode dengan kegiatan dan topik juga penting. GA2
menyatakan bahwa ketika respon yang ditunjukkan anak tidak aktif atau anak tidak memperhatikan
pengajaran, bisa diartikan metodenya tidak menarik atau tidak cocok. Hasil wawancara lain juga mengungkapkan
hal yang sama:
GB1 : biasanya kita lihatnya dari hasilnya sama
selama pembelajaran itu bagaimana anak- anaknya kepada e, maksudnya tanggapan anak-
anak kepada apa yang kita lakukan itu. Kalau ternyata mereka antusias, berarti kan itu, it
works, gitu. Cuma kalau kelihatannya mereka juga nyantai-nyantai aja, berarti kan itu tidak
bekerja gitu.
Jadi, para guru juga mengungkapkan bahwa mereka tahu bahwa metode-metode tersebut sesuai atau
68
tidak untuk sebuah kegiatan adalah dari respon atau hasil yang diterima dari anak-anak.
Sehubungan dengan hal tersebut kepala sekolah menyampaikan bahwa, seharusnya metode pengajaran
sudah sesuai dengan yang dihimbau. Alasannya adalah bahwa untuk metode pengajaran telah diperiksa dan
diperbaharui kepala sekolah sebelum diterapkan pada pengajaran.
c. Media Pembelajaran dan Alat Permainan Edukatif