86
diinginkan, 2 menyesuaikan materi yang diberikan, 3 mengikuti suatu urutan yang benar dan 4 berisikan
informasi yang dibutuhkan. Dari beberapa data tersebut diatas diperoleh
keterangan bahwa silabus atau kurikulum yang dilakukan di TK Bethany School ini dipersiapkan untuk
tidak menimbulkan beban bagi anak meskipun tujuan maupun isinya direncanakan mengikuti perkembangan
atau tuntutan pendidikan yang ada. Hal tersebut sangat penting agar anak tidak kehilangan minat belajarnya
namun tidak juga mengurangi hak mereka untuk bermain dan mempunyai aktivitas yang menyenangkan
namun tetap
terarah pada
suatu pencapaian
perkembangan. Maka, kurikulum atau silabus di TK Bethany
School sebagai aspek konteks merupakan dukungan yang baik bagi pelaksanaan kurikulumnya. Hal ini
karena tujuan yang akan dicapai telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Hal
tersebut bisa dilihat dari kurikulum telah dibuat sebelum
pembelajaran dilaksanakan,
mengikuti kebutuhan anak yaitu menguasai kemampuan calistung
namun tetap diusahakan untuk disampaikan sesuai dengan
pertumbuhan dan
perkembangan yaitu
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
b. Lingkungan Pembelajaran
Dalam hal lingkungan pembelajaran TK Bethany School sudah bisa dikatakan menyenangkan, nyaman,
menarik dan aman. Tetapi, sekolah ini tidak mempunyai
87
halaman outdoor. Sehingga guru tidak bisa menyiapkan setting kegiatan pembelajaran termasuk bermain di luar
ruangan. Sebagai gantinya, sekolah merencanakan kegiatan field trip berdasarkan tema pembelajaran.
Meskipun demikian kegiatan ini belum dilaksanakan maksimal. Sebenarnya, apabila di lihat dari pendapat
para guru dan juga fungsi pendidikan menurut Sujiono 2009 mempunyai halaman luar atau berkegiatan di luar
ruangan bisa mendukung fungsi pengembangan yang berkaitan dengan pengembangan berbagai potensi yang
dimiliki anak yang bisa dilakukan dengan mengenalkan anak pada dunia sekitar saat mereka berkegiatan di luar
ruangan tersebut. Dari pernyataan-pernyataan itu bisa diketahui
bahwa halaman luar yang bisa didukung dengan alatpermainan luar ruangan akan menambah variasi
permainan anak daripada hanya didalam ruangan saja sehingga hal tersebut bisa lebih mendukung fungsi
bermain. Selain pengalaman bermain anak akan bertambah, anak bisa mengeksplorasi dunianya dan
membangun pengetahuannya sendiri dari situasi yang berbeda saat mereka dikelas atau di playground dalam
ruang. Anak juga bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan suasana dan keadaan yang berbeda sehingga
kemampuan mereka dalam hal itu diperkaya. Oleh karena itu meskipun pihak TK Bethany School
menganggap bahwa penyediaan setting belajar luar ruangan tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran
namun sebenarnya hal ini penting bagi anak. Kurikulum TK Bethany School adalah tematik atau
terpadu berdasarkan konsep pengetahuan. Seperti yang
88
ditulis Kostelnik
dalam Sujiono,
2009 bahwa
pengembangan tema dapat didasarkan pada konsep pengetahuan, yaitu 1 konsep sains yang berhubungan
dengan tanaman, hewan, kesehatan, dll; 2 konsep Pengetahuan Sosial yang berhubungan dengan tema
konsep diri, teman, keluarga, rumah, dan pakaian; 3 Konsep Matematika yang berhubungan dengan tema
berhitung dan angka, mengukur; dan 4 konsep bahasa dan seni berhubungan dengan tema bercerita dan musik.
Sehingga untuk setting lingkungan pembelajaran pun disusun tematik dan menjadi tanggung jawab guru
kelas. Namun, setting tersebut belum terlihat maksimal keterpaduannya terutama dalam hal display di ruang
kelas dan pemilihan buku-buku. Sedangkan dalam penelitian Hiryanto, dkk 2011 menuliskan proses
pembelajaran dapat berjalan dengan optimal manakala kelompok bermain maupun TPA, memiliki panti belajar
atau tempat belajar yang memenuhi kriteria tertentu. Dari paparan di atas maka setting lingkungan
pembelajaran di TK ini bisa dikatakan menjadi dukungan yang baik. Namun ada sedikit hal yang perlu diperbaiki
yaitu dalam
keterpaduan penataan
lingkungan pembelajaran diharapkan tidak hanya dalam bagian-
bagian tertentu saja, misal dalam penataan meja, kursi atau tikar; namun pemilihan buku-buku di dalam kelas
maupun pemasangan display jangan hanya yang berhubungan
dengan perkembangan-perkembangan
tertentu saja. Di TK ini sebagian besar anak lebih suka bermain di playground menghabiskan energi yang
mereka punya dengan kegiatan fisik saat jam istirahat daripada bermain atau membaca di perpustakaan yang
89
disediakan. Sehingga
apabila guru
memilih dan
menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan tema yang dipelajari dari perpustakaan untuk dibawa ke
kelas akan membuat anak “terpaksa” membaca. Selain
menumbuhkan minat
baca, anak
akan belajar
memahami topik atau tema dari buku tersebut dengan melihat gambar misalnya. Display baik yang ditempel di
dinding maupun diletakkan ditempat-tempat tertentu bisa menjadi hal yang baik juga bagi anak. Anak terbiasa
melihat display-display tersebut setiap hari dan akan diingat mereka. Selain itu guru juga bisa memanfaatkan
display sebagai APE.
2. Evaluasi Masukan Input