91
jalur pendidikan usia dini yang disyaratkan, sehingga lebih lagi bisa memenuhi kompetensinya terutama
pedagogis dan profesional.
b. Siswa
Usia peserta didik atau siswa di TK Bethany School untuk TK A adalah 4 - 5 tahun dan TK B adalah 5 - 6
tahun. Hal tersebut telah sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini PAUD pada bagian Pendahuluan bahwa penyelenggaraan
PAUD jalur
pendidikan formal
berbentuk Taman Kanak-kanak TKRaudhaful Alfal RA menggunakan program untuk anak usia 4 - 6
tahun. Usia yang tepat tersebut penting karena kurikulum atau program kegiatan usia dini digunakan
untuk mengembangkan seluruh kemampuan anak sesuai tahap perkembangannya Albrecht dan Miller
dalam Sujiono, 2009. Selain itu menurut Permendiknas No.58 Tahun
2009 juga bahwa untuk peserta didik sebanyak 20 anak harus mempunyai satu guru pembimbing. Di TK ini rata-
rata 1 guru hanya membimbing antara 8 sampai 10 anak.
Melihat beberapa pernyataan tersebut, maka aspek siswa menjadi dukungan yang baik bagi pelaksanaan
kurikulum. Hal itu karena, usia siswa di TK Bethany School ini tepat untuk mengikuti pendidikan TK. Hal ini
juga berarti bahwa kurikulum yang telah dirancang pun diberikan kepada peserta didik yang tepat. Seluruh
kegiatan-kegiatan atau bahan ajar yang dibuat mengacu
92
pada standar perkembangan untuk anak usia TK dari depdiknas, disampaikan kepada anak dengan tahap
perkembangan yang sesuai. Selain itu dengan guru pembimbing dan jumlah murid yang tidak terlalu
banyak, setiap
anak diharapkan
bisa mendapat
perhatian dan bimbingan yang maksimal dari guru.
c. Sarana Prasarana
Secara umum sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School ini
tersedia cukup lengkap dan dalam kondisi baik. Sarana prasarana ini mencakup ruangan, sarana pendukung
kerja dan pembelajaran, kurikulum atau silabus, alat permainan edukatif, kelengkapan kehidupan sehari-hari,
media audiovisual,
bahan pustaka,
dan sarana
portofolio. Ada hal-hal yang belum bisa disediakan oleh sekolah namun dirasakan tidak sampai mengganggu
proses belajar mengajar. Misalnya halaman luar, ruang audiovisual dan ruang bimbingan.
Proses pelaksanaan kurikulum yang dilakukan guru akan efektif apabila didukung oleh sarana
pembelajaran yang tersedia. Sarana pembelajaran merupakan input yang sangat penting karena apabila
sarana tidak memadai akan menghambat kegiatan belajar mengajar Syadid, 2011. Sejalan pula dengan
Djatmiko 2006 yang menyatakan bahwa sehebat apapun guru dalam menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, tanpa didukung oleh sarana prasarana yang memadai maka hasil yang diharapkan tidak dapat
dicapai secara maksimum.
93
Sehingga bisa dikatakan bahwa kelengkapan sarana prasarana mampu menjadi faktor pendukung
pelaksanaan pembelajaran dan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu sangat penting bagi lembaga pendidikan
untuk memperlengkapi sarana prasarana tersebut. Melihat keadaan sarana prasarana di TK Bethany School
tersebut, bisa dikatakan baik dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif. Selain lengkap dan dalam
kondisi baik, kekurangan yang dihadapi juga telah disiasati sehingga tidak mengganggu proses belajar
mengajar. Misalnya, di TK ini tidak mempunyai halaman luar ruangan, namun ada kegiatan field trip atau
penggunaan playground sebagai tempat aktivitas luar ruangan. Namun demikian kegiatan seperti field trip
tersebut perlu ditambah kuantitasnya, sehingga anak bisa lebih lagi beraktivitas di luar ruangan sambil
belajar. Hasil penelitian Sadri 2011 menunjukkan usia
dan jumlah peserta didik yang sesuai dan sarana yang memadai bisa mendukung pelaksanaan kurikulum
dalam pembelajaran bisa berjalan efektif. Begitupun dari hasil penelitian aspek masukan atau input ini, secara
umum guru, siswa dan sarana telah merupakan dukungan yang baik dalam pelaksanaan kurikulum di
TK Bethany School bisa berjalan dengan lancar. Meskipun ada sebagian kecil hal yang memerlukan
perubahan dari guru maupun sarana untuk bisa mendukung keberhasilan pelaksanaan kurikulum di TK
ini.
94
3. Evaluasi Proses Process