Sikap Tindakan Perilaku Konsumsi Makanan Pada Mahasiswa

74 Gambar 10. Frekuensi Sub variabel Tindakan Dari diagram distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa tindakan sebagian besar berada pada kategori sedang sebesar 50,8, sedangkan untuk kategori tinggi sebesar 49,2. Hal ini berarti tindakan yang dilakukan mahasiswa dalam mengkonsumsi mie instan dan fast food tergolong sedang. . Berikut ini akan disajikan tabel kategori per item perilaku konsumsi yang dimiliki mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY sehingga dapat diketahui perilaku konsumsi mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY yang paling tinggi, dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kategori Perilaku Konsumsi Makanan Pada Mahasiswa Kos Prodi Pendidikan Teknik Boga FT UNY No Perilaku Konsumsi Kategori Tinggi Sedang Rendah

1. Pengetahuan:

~ Mengetahui tentang produk 32,3 58,5 9,2 ~ Memahami tentang produk 23,1 66,2 10,2 ~ Mengaplikasikan produk 56,9 27,7 15,4 ~ Menganalisis produk 46,,2 43,1 10,8 ~ Mensintesis produk 40,,0 46,2 13,8 ~ Mengevalusi produk 53,8 36,9 9,2

2. Sikap :

~ Menerima produk 46,2 50,8 3,1 ~ Menanggapi produk 41,5 52,3 6,2 ~ Menghargai produk 44,6 53,8 1,5 ~ Bertanggungjawab terhadap produk 63,1 35,4 1,5 49 51 Tindakan Tinggi Sedang 75 3 Tindakan : ~ Praktik terpimpin terhadap produk 56,9 43,1 ~ Praktik secara mekanis terhadap produk 56,9 41,5 1,5 ~ Adopsi terhadap produk 84,6 15,4 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perilaku konsumsi dapat dikategorikan sedang. Indikator pengetahuan, sikap dan tindakan dapat dikategorikan sedang. Persentase beberapa indikator pengetahuan diantaranya 1 mengetahui dalam kategori sedang sebesar 58,5 2 memahami dalam kategori sedang sebesar 66,2 3 mengaplikasikan dalam kategori tinggi sebesar 56,9 4 menganalisis dalam kategori tinggi sebesar 46,2 5 mensintesis dalam kategori sedang sebesar 46,2 6 mengevaluasi dalam kategori tinggi sebesar 53,8. Indikator sikap diantaranya 1 menerima dalam kategori sedang sebesar 50,8 2 menanggapi dalam kategori sedang sebesar 52,3 3 menghargai dalam kategori sedang sebesar 53,8 4 bertanggungjawab dalam kategori tinggi sebesar 63,1. Indikator tindakan diantaranya 1 praktik terpimpin terhadap produk dalam kategori tinggi sebesar 56,9 2 praktik secara mekanis terhadap produk dalam kategori tinggi sebesar 56,9 kategori 3 adopsi terhadap produk dalam kategori tinggi sebesar 84,6. Dapat disimpulkan bahwa action dari perilaku terletak pada tahapan tindakan. Dari tabel di atas diketahui bahwa pada tahap tindakan mempunyai nilai tinggi. Hal ini membuktikan bahwa perilaku konsumsi makanan instan pada mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY tergolong tinggi. Lebih lanjutnya untuk mengetahui seberapa besar frekuensi konsumsi makanan instan dapat diketahui dari survey konsumsi makanan. 76

d. Frekuensi Konsumsi Makanan Instan

Frekuensi konsumsi makanan diperoleh dari data survey konsumsi makanan selama 7 hari berturut-turut. Selama 7 hari responden akan dipantau mengenai frekeunsi konsumsi makanan instan khususnya mie instan dan fast food. dari data tersebut dapat diketahui jumlah atau persentase konsumsi mie instan dan fast food pada mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY. Berikut ini akan disajikan diagram batang konsumsi mie instan dan fast food pada mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY selama jangka waktu 7 hari berturut-turut. Gambar 11. Persentase Jumlah Konsumsi Makanan Instan Pada Mahasiswa Kos Prodi Pendidikan Teknik Boga FT UNY Selama 7 Hari Dari histogram di atas dapat diketahui konsumsi mie instan dan fast food mahasiswa kos Prodi Pendidikan Teknik Boga FT UNY. Ditinjau dari pengelompokkan frekuensi konsumsi mie instan dan fast food pada Bab II berbunyi: 1 tingkat rendah ≤ 1 kaliminggu, 2 tingkat sedang 2-4 kaliminggu, 3 tingkat tinggi 5-8 kaliminggu, dapat disimpulkan bahwa jumlah konsumsi mie 10 20 30 40 50 60 70 0-1 kali 2-4 kali 5-8 kali P E R SE N T A SE JUMLAH KONSUMSI MAKANAN PER 7 HARI mie instan fast food

Dokumen yang terkait

Gambaran Tayangan Iklan Fast Food (Makanan Siap Saji) Di Televisi Dan Kebiasaan Makan Fast Food (Makanan Siap Saji) Dan Kejadian Obesitas Pada Pelajar Di Sma Swasta Cahaya Medan Tahun 2013

6 75 135

Pengaruh Daya Tarik Brand Ambassador dan Daya Tarik Jingle Iklan Versi Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Magnum Classic PENGARUH DAYA TARIK BRAND AMBASSADOR DAN DAYA TARIK JINGLE IKLAN VERSI IKLAN TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAGNUM CL

3 15 15

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON IKLAN MAKANAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI SISWA SMK PANCA BUDI 2 MEDAN.

0 3 29

PENGARUH KUALITAS PESAN, DAYA TARIK, FREKUENSIPENAYANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI Pengaruh Kualitas Pesan, Daya Tarik, Frekuensi Penayangan, Iklan Televisi Indomie.

0 3 15

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN PADA PRAKTIK MAKANAN NUSANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA.

0 0 28

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN PADA PRAKTIK MAKANAN NUSANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA.

0 1 33

Pengaruh Iklan Makanan Di Televisi Terhadap Jumlah Camilan.

0 0 19

PREFERENSI MAHASISWA DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN INDONESIA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 117

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI IBU BEKERJA DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN FAST FOOD DI DUSUN WONODORO, BAMBANGLIPURO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 6 141

PERILAKU KONSUMSI MAKANAN INSTAN PADA SISWA KELAS XI JASA BOGA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 KLATEN.

0 0 117