27
c. Domain Perilaku
Perilaku merupakan bentuk respon seseorang terhadap stimulus yang ada. Hal ini berarti respon masing-masing individu. Perbedaan respon ini ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya yang disebut dengan determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1 Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis
kelamin, dan sebagainya. 2 Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi dan sebagainya. sumber : Soekidjo Notoadmodjo, 2012:137.
Soekidjo Notoadmodjo 2012:151 menambahkan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang diantaranya berbagai macam gejala kejiwaan
seperti perhatian, pengamatan, pikiran, ingatan, fantasi, dan sebagainya. Dari beberapa faktor internal dan faktor eksternal yang telah disebutkan,
Soekidjo Notoadmodjo 2012:193 mengilustrasikan dalam bentuk gambar. Ilustrasi faktor perilaku manusia dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Determinan Perilaku Manusia Sumber: Soekidjo Notoatmodjo, 2012:194
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi respon seseorang terhadap stimulus diantaranya faktor internal
tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan faktor eksternal Pengalaman
Keyakinan Lingkungan
Sosio budaya Pengetahuan
Persepsi Sikap
Keinginan Kehendak
Motivasi Niat
Perilaku
28 lingkungan. Dalam faktor internal, tingkat kecerdasan berupa pengetahuan,
tingkat emosional berupa keinginan, kehendak, niat dan motivasi. Dalam faktor eksternal, lingkungan fisik berupa lingkungan keluarga, lingkungan sekitar tempat
tinggal, fasilitas, lingkungan sosial berupa teman, media sosial, lingkungan budaya berupa adat-istiadat, lingkungan ekonomi berupa pekerjaan,
penghasilan.
d. Tahap Perilaku
Benyamin Bloom 1908 seorang ahli psikologi pendidikan, membagi perilaku manusia itu ke dalam tiga domain sesuai dengan tujuan pendidikan,
yaitu kognitif cognitive, afektif affective, dan psikomotor psychomotor Soekidjo Notoatmodjo 2012: 138.
Ditambahkan oleh Schiffman dan Kanuk, 2010; dan Engel, Balkwell, dan Miniard, 1995, bahwa sikap atau perilaku terdiri atas tiga komponen yaitu kognitif,
afektif dan konatif. Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi, yang diperoleh melalui pengalaman dengan suatu objek-sikap dan informasi dari berbagai
sumber. Afektif menggambarkan emosi dan perasaan. Konatif berkaitan dengan tindakan atau perilaku dalam Ujang Sumarwan, 2011:175. Dari beberapa
macam perilaku salah satunya yaitu perilaku konsumsi. Perilaku konsumsi berkaitan dengan pengambilan keputusan oleh konsumen. Seperti yang
diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk 2007:16 bahwa “pengambilan keputusan oleh konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen, menurut,
pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output” dalam Tatik Suryani, 2008:15-16.
Soekidjo Notoatmodjo 2012: 138-150 menjelaskan beberapa domain
perilaku diantaranya yaitu:
29
1 Pengetahuan knowledge
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan dapat
berupa penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, rasa. Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2012 :138 pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a Tahu know, diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
b Memahami comprehension, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
mengintepretasi materi tersebut secara benar.
c Aplikasi Application, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil.
d Analisis Analysis, suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e Sintetis Synthesis, atau Sistematis menentukan pada kemampuan seseorang untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang
ada.