44
C. KERANGKA BERPIKIR
Makanan instan atau makanan siap saji dan praktis. Makanan instan merupakan suatu alternatif bagi yang tidak perlu repot memasak. Makanan
instan tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat atau mengolahnya kurang lebih 5-10 menit. Yang termasuk makanan instan diantaranya yaitu mie instan
dan fast food. Mie instan dan fast food merupakan makanan banyak digemari oleh semua kalangan dari anak-anak, muda, tua. Selain harga terjangkau, dan
praktis mie instan mempunyai rasa yang bervariasi bahkan ada bermacam cita rasa masakan dari Sabang sampai Merauke. Fast food merupakan makanan
yang cepat dalam penyajiannya seperti hamburger, pizza, spaghetti, fried chicken, french fries, donat, sandwich, makanan beku sosis, nugget. Selain
praktis dan beraneka macam, fast food tidak perlu proses untuk membuatnya, karena sudah siap saji. Mie instan dan fast food mudah ditemukan dan didapat
karena sekarang ini banyak tersedia restoran dan outlet yang menyediakan fast food atau minimarket yang menjual mie instan bahkan pada kota besar, salah
satunya adalah kota Yogyakarta. Perkembangan restoran, outlet, kios, minimarket, swalayan yang meyediakan makanan berkembang pesat. Seperti
outlet-outlet yang menjual fast food seperti hamburger,pizza, fried chicken dan sebagainya. Sedangkan untuk mie instan mudah diperoleh di warung burjo dekat
yang banyak dijual di sekitar kampus, minimarket, warung makan biasa. Salah satu yang banyak mengkonsumsi makanan instan tersebut yaitu remaja atau
mahasiswa seperti yang diungkapkan Thesa Ariyanti, dkk 2011:11, dengan adanya need of prestige and self esteem yang terjadi selama fase remaja, fast
food cenderung menjadi makanan pilihan remaja. Salah satu remja yang mengkonsumsi makanan instan yaitu mahasiswa.
45 Mahasiswa merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi baik
universitas, institusi atau akademi. Mahasiswa biasanya berusia antara 18-22 tahun dan merupakan tahap akhir dari remaja menuju ke tahap dewasa. Pada
tahap remaja akhir ini, seseorang cenderung masih labil dan mudah terpengaruh dengan keadaan lingkungan dan informasi yang diperoleh. Mayoritas mahasiswa
itu berasal dari perantauan atau luar daerah dan mereka memilih untuk kos. Begitupun dengan mahasiswa Jurusan Boga Universitas Negeri Yogyakarta.
Perilaku mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan perlu mendapat perhatian. Mahasiswa jurusan boga FT UNY pastinya mendapatkan materi tentang
pendidikan konsumen, bagaimana memilih makanan yang baik dan sehat berkaitan dengan gizi yang ada. Namun, dengan adanya aktivitas mahasiswa
yang banyak dan sibuk, mereka cenderung lebih suka memilih makanan yang praktis dan instan tanpa memperhatikan kandungan gizi dan efeknya terhadap
kesehatan tubuh, sehingga mereka cenderung memilih makanan yang praktis dan cepat saji, seperti halnya dengan mie instan dan fast food tersebut.
Dalam tahapan pemilihan makanan, ada 3 pengaruh seseorang dalam memilih makanan yaitu 1 lingkungan keluarga, tempat seseorang dibesarkan; 2
lingkungan di luar sistem sosial keluarga yang mempengaruhi langsung kepada dirinya maupun keluarganya; 3 dorongan yang berasal dari dalam diri atau
disebut faktor internal. Pemilihan makanan ini erat kaitannya dengan perilaku yang dimiliki oleh seseorang. Ada beberapa tahapan perilaku yang dialami oleh
seseorang diantaranya yaitu 1 pengetahuan kognitif, 2 sikap afektif, dan 3 tindakan konatif Soekidjo Notoatmojo, 2012:138-150. Ditambahkan oleh
Soekijdo Notoatmojo 2012:137, faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya tingkat
46 kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya. Faktor eksternal
diantaranya lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumsi yaitu lingkungan
sosial seperti media sosial, hubungan sosial dan sebagainya. Media sosial yang ada diantaranya radio, televisi, majalah, koran, tabloid dan internet.
Alat yang digunakan untuk mempromosikan produk makanan instan salah satunya adalah iklan. Iklan merupakan informasi atau pesan yang
disampaikan kepada masyarakat atau konsumen. Penyampaian pesan melalui iklan sangat tepat karena di dalam iklan terdapat aspek-aspek yang dapat
mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Iklan cepat berkembang sesuai dengan permintaan konsumen.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk penyampaian iklan adalah televisi. Iklan yang ditayangkan di televisi sekarang ini bermacam-macam dan
menarik. Seperti halnya iklan mie instan dan fast food yang ada di televisi sekarang ini lebih kreatif dan persuatif. Terdapat unsur-unsur yang menjadi daya
tarik iklan televisi, seperti halnya bintang iklan, humor, perpaduan warna, animasi, suara dan gerak, bahkan dapat dikombinasikan dengan cerita
menjadikan televisi lebih menarik serta efektif dan efisien dalam menyampaikan iklan.
Iklan di televisi merupakan salah satu informasi yang dapat dengan mudah diterima oleh seseorang. Berdasarkan teori tentang perilaku, iklan televisi
dapat dikategorikan sebagai suatu stimulus yang dapat memepengaruhi perilaku seseorang. Iklan televisi dapt mempengaruhi perilaku seseorang karena iklan
televisi memiliki daya tarik diantaranya: 1 mudah dijangkau, 2 dapat dilihat