Daya Tarik Iklan Makanan Instan di Televisi

69 Dari diagram frekuensi di atas dapat diketahui bahwa daya tarik iklan makanan instan di televisi sebagian besar berada pada kategori sedang sebesar 72,3, sedangkan kategori tinggi sebesar 27,7. Hal ini berarti iklan televisi menurut mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY mempunyai daya tarik sedang. Berikut ini akan disajikan tabel kategori per item daya tarik iklan makanan instan di televisi sehingga dapat diketahui daya tarik iklan televisi yang paling tinggi, dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kategori Daya Tarik Iklan Makanan Instan Di Televisi No Daya Tarik Iklan Kategori Tinggi Sedang Rendah

1. Mudah dijangkau

43,1 47,7 9,2

2. Dapat dilihat setiap saat

47,7 50,8 1,5

3. Mampu menampilkan suara dengan jelas

67,7 32,3

4. Mampu menunjukkan tampilan dengan jelas

61,5 35,4 3,1

5. Mampu menampilkan gerakan dengan jelas

63,1 36,9

6. Efektif

55,4 41,5 3,1

7. Efisien

63,1 36,9 8. Mampu memperkenalkan produk secara persuatif 38,5 60,0 1,5

9. Unsur pendukung

46,2 46,2 7,7

10. Unsur humor

46,2 50,8 3,1

11. Unsur musik 36,9

56,9 6,2

12. Unsur komparatif 35,4

60,0 4,6 Dari tabel di atas dapat diketahui persentase beberapa daya tarik iklan di televisi diantaranya 1 kemudahan dijangkau dikategorikan sedang 47,7, 2 dapat dilihat setiap saat dikategorikan sedang 50,8, 3 mampu menampilkan suara dengan jelas dikategorikan tinggi 67,7, 4 mampu menunjukkan tampilan dengan jelas dikategorikan tinggi 61,5, 5 mampu menampilkan gerakan dengan jelas dikategorikan tinggi 63,1, 6 efektif dikategorikan tinggi 55,4, 7 efisien dikategorikan tinggi 63,1, 8 mampu memperkenalkan 70 produk secara persuatif dikategorikan sedang 60, 9 unsur pendukung dikategorikan tinggi 46,2 dan sedang 46,2, 10 unsur humor dikategorikan sedang 50,8, 11 unsur musik dikategorikan sedang 56,9, 12 unsur komparatif dikategorikan sedang 60,0. Sehingga dapat disimpulkan daya tarik iklan yang kategori tinggi dan menjadi daya tarik paling tinggi diantaranya kemampuan menunjukkan suara, tampilan dan tampilan dengan jelas, efektif dan efisien serta unsur pendukung.

2. Perilaku Konsumsi Makanan Pada Mahasiswa

Perilaku konsumsi pada mahasiswa kos Prodi Pendidikan Teknik Boga FT UNY pada makanan jenis mie instan dan fast food dapat diketahui dari data yang telah diperoleh melalui angket. Kemudian dikategorikan dan dipersentasekan pada sub variabel dan masing-masing indikator. Perilaku terdiri dari beberapa sub variabel diantaranya adalah pengetahuan, sikap dan tindakan. Ketiga aspek tersebut saling berurutan dimulai dari pengetahuan yang diikuti dengan sikap terhadap pengetahuan yang sudah diperoleh, dari sikap tersebut akan muncul suatu tindakan nyata dari sikap tersebut. Ketiga indikator tersebut mempunyai penilaian sendiri oleh responden.

a. Pengetahuan

Sub variabel pengetahuan dibagi beberapa kelas interval untuk mengetahui tingkat tinggi, sedang atau rendahnya. Kelas interval pada sub variabel pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 5. 71 Gambar 5. Kelas Interval Sub Variabel Pengetahuan Setelah diketahui kelas intervalnya akan dibuat kategorisasi tinggi, sedang atau rendahnya sub variabel pengetahuan yang diperoleh dari angket. Hasil kategorisasi sub variabel pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Frekuensi Sub Variabel Pengetahuan Dari diagram distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY sebagian besar berada pada kategori tinggi sebesar 60, kategori sedang sebesar 38,5 dan kategori rendah 1,5. Hal ini berarti pengetahuan tentang makanan instan khususnya mie instan dan fast food pada mahasiswa kos prodi pendidikan teknik boga FT UNY tergolong tinggi. 8 20 15 14 3 2 3 5 10 15 20 25 27-29.6 29.7-32.3 32.4-35 35.1-37.7 37.8-40.4 40.5-43.1 43.2-45.8 Fe k u e n si Interval Pengetahuan 60 38.5 1.5 Pengetahuan Tinggi Sedang Rendah

Dokumen yang terkait

Gambaran Tayangan Iklan Fast Food (Makanan Siap Saji) Di Televisi Dan Kebiasaan Makan Fast Food (Makanan Siap Saji) Dan Kejadian Obesitas Pada Pelajar Di Sma Swasta Cahaya Medan Tahun 2013

6 75 135

Pengaruh Daya Tarik Brand Ambassador dan Daya Tarik Jingle Iklan Versi Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Magnum Classic PENGARUH DAYA TARIK BRAND AMBASSADOR DAN DAYA TARIK JINGLE IKLAN VERSI IKLAN TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAGNUM CL

3 15 15

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON IKLAN MAKANAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI SISWA SMK PANCA BUDI 2 MEDAN.

0 3 29

PENGARUH KUALITAS PESAN, DAYA TARIK, FREKUENSIPENAYANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI Pengaruh Kualitas Pesan, Daya Tarik, Frekuensi Penayangan, Iklan Televisi Indomie.

0 3 15

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN PADA PRAKTIK MAKANAN NUSANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA.

0 0 28

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN PADA PRAKTIK MAKANAN NUSANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA.

0 1 33

Pengaruh Iklan Makanan Di Televisi Terhadap Jumlah Camilan.

0 0 19

PREFERENSI MAHASISWA DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN INDONESIA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 117

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI IBU BEKERJA DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN FAST FOOD DI DUSUN WONODORO, BAMBANGLIPURO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 6 141

PERILAKU KONSUMSI MAKANAN INSTAN PADA SISWA KELAS XI JASA BOGA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 KLATEN.

0 0 117