Kemampuan Menyusun Struktur Kalimat

25 membentuk suatu kalimat yang dapat dimengerti atau dapat menyampaikan maksud dan tujuan harus disusun secara terstruktur berdasarkan tata bahasa yang berlaku di Indonesia. Sebuah kalimat memiliki unsur-unsur antara lain Subyek, Predikat, Objek dan Keterangan. Penyusunan kalimat pada nomor 1 dan 2 diatas sudah benar apabila disusun berdasarkan S,P,O. Kata saya dan kata sampah dapat digunakan sebagai Subyek maupun Objek. Namun susunan kedua kalimat tersebut memiliki perbedaan makna karena penempatan Subyek dan penempatan Objek yang berbeda. Untuk itu, kata-kata dalam sebuah kalimat harus disusun berdasarkan maksud dan buah pikiran yang ingin disampaikan. Pengaturan penempatan dan penyusunan Subyek, Predikat, Objek, serta Keterangan haruslah sistematis agar kalimat tidak memiliki makna yang rancu. Berdasarkan pengertian mengenai struktur kalimat serta berdasarkan kajian di atas, maka menyusun struktur kalimat dapat diartikan sebagai mengatur atau mengurutkan Subyek, Predikat, Objek, dan Keterangan secara teratur dan sistematis sehingga dapat menyampaikan maksud dan buah pikiran.

3. Kemampuan Menyusun Struktur Kalimat

Robbin 2008: 57 kemampuan berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan ability adalah hasil sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Mohammda 26 Zain dalam Milman Yusdi 2010: 10 mengartikan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa kemampuan ability merupakan kapasitas atau kecakapan dalam diri individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan dengan usaha sendiri. Urutan atau susunan kata dalam bahasa Indonesia sangatlah penting. Beberapa kata harus disusun berdasarkan urutan kata yang berlaku dalam kaidah bahasa Indonesia agar dapat membentuk kalimat yang memiliki makna. Perbedaan susunan kata dapat menimbukan perbedaan arti, misal jam lima dengan lima jam. Kedua susunan kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Untuk itu, agar sebuah kalimat dapat tersampaikan sesuai dengan maksud dan tujuan, dibutuhkan kemampuan dalam menyusun kata-kata. Susunan kata-kata dalam sebuah kalimat dapat disebut dengan struktur kalimat. Berdasarkan penjelasan mengenai definisi struktur kalimat di atas dapat ditegaskan, bahwa dalam sebuah kalimat terdiri dari beberapa unsur, yaitu Subyek, Predikat, Objek, dan Keterangan. Untuk membentuk sebuah kalimat yang memiliki makna, unsur-unsur tersebut tidak dapat berdiri sendiri atau tersusun tanpa aturan. Maka dari itu diperlukan kemampuan untuk menyusun unsur kalimat yang terdiri dari Subyek, Predikat, Objek, dan Keterangan agar kalimat yang ditulis atau diucapkan memiliki makna serta dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca maupun pendengar. 27 Dengan demikian, kemampuan menyusun struktur kalimat dapat berarti kecakapan dalam memahami dan mengatur urutan kata-kata yang ingin diucapkan maupun ditulis, terdiri dari Subyek, Predikat, Objek, dan Keterangan yang disusun secara teratur dan sistematis menggunakan tata bahasa yang telah disepakati.

C. Model Quantum Learning

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN POLA-POLA HUBUNGAN KALIMAT PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI II Peningkatan Kemampuan Menyusun Pola-Pola Hubungan Kalimat Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN POLA-POLA HUBUNGAN KALIMAT PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI II Peningkatan Kemampuan Menyusun Pola-Pola Hubungan Kalimat Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri

0 1 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 2 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 202

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE PEER TUTORIAL (TUTOR SEBAYA) ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

0 0 199

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN.

0 1 229

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIA PERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 215

PENINGKATAN PERBENDAHARAAN KATA ANAK TUNARUNGU PADA KELAS 1 MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SLB B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 213

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA RANTAI HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 2 DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

0 0 233

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

12 80 276