Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

63

E. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SLB Wiyata Dharma 1 Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 20132014 dengan jumlah siswa 2 orang dan semua perempuan. Karakteristik siswa dikelas VI tersebut antara lain: 1. Masih memiliki sisa pendengaran meskipun sangat sedikit 2. Kemampuan dalam menyusun struktur kalimat rendah 3. Dalam berbicara atau menulis sering terbalik-balik dan tidak memiliki makna 4. Cepat bosan dan perhatian mudah teralihkan 5. Kurang bersemangat dalam menerima pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi menyusun struktur kalimat 6. Siswa mengantuk dan asyik bercerita sendiri pada saat proses pembelajaran 7. Siswa pasif dalam proses pembelajaran

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto 2005: 100 merupakan cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Abdurrahman 2011: 85 mengartikan teknik pengumpulan data sebagai cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. 64 Setiap informasi diharapkan dapat memberikan gambaran, keterangan, dan fakta yang akurat mengenai kejadian atau kondisi tertentu. Oleh karena itu, perlu dipilih teknik pengumpulan data yang tepat, yang sesuai dengan karakteristik dari satuan pengamatan yang diungkap atau diketahui. Tenik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. 1. Teknik Tes Menurut Burhan Nugiyanto 2012: 7 tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel tingkah laku. Tes merupakan seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban- jawaban yang dijadikan penetapan skor. Tes yang digunakan menggunakan tes Subyektif dan Obyektif. Tes Obyektif berupa jawaban terbatas yaitu menyebutkan kata yang termasuk kedalam Subyek, Predikat, Obyek, maupun Keterangan dalam sebuah kalimat. Tes Subyektif berupa merangkai atau menyusun kata-kata S,P,O,K menjadi sebuah kalimat yang memiliki makna. Tes Subyektif maupun tes Obyektif digunakan untuk mengukur kemampuan anak tunarungu dalam menyusun struktur kalimat. Tes diberikan sebanyak 3 kali, yaitu tes kemampuan awal untuk mengukur kemampuan awal anak dalam menyusun struktur kalimat sebelum diberikan tindakan menggunakan model quantum learning. Ke dua, post tes pasca tindakan siklus I yang diberikan untuk mengukur 65 kemampuan anak dalam menyusun struktur kalimat setelah diberikan tindakan siklus I menggunakan model quantum learning. Kemudian ke tiga pada pasca tindakan siklus II yang diberikan di akhir tindakan. 2. Teknik Observasi Menurut Abdurrahman 20011: 85 teknik observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap Obyek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan laboratorium maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya lapangan. Pegamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penellitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian Hamzah, 2012: 90. Pelaksanaan observasi menggunakan teknik observasi partisipatif, yaitu peneliti melibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau sekelompok orang yang menjadi Obyek pengamatan. Dalam hal ini, peneliti melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar khususnya kegiatan belajar bahasa Indonesia mengenai penyususnan struktur kalimat pada siswa tunarungu. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa tunarungu pada saat penerapan model quantum learning dalam pembelajaran menyusun struktur kalimat. Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengungkap ketrampilan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa tunarungu dalam menyusun struktur kalimat menggunakan model quantum learning. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mencari data siswa mengenai 66 kemampuan menyusun struktur kalimat serta partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses belajar.

G. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN POLA-POLA HUBUNGAN KALIMAT PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI II Peningkatan Kemampuan Menyusun Pola-Pola Hubungan Kalimat Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN POLA-POLA HUBUNGAN KALIMAT PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI II Peningkatan Kemampuan Menyusun Pola-Pola Hubungan Kalimat Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri

0 1 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 2 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 202

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE PEER TUTORIAL (TUTOR SEBAYA) ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN.

0 0 199

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN.

0 1 229

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIA PERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 215

PENINGKATAN PERBENDAHARAAN KATA ANAK TUNARUNGU PADA KELAS 1 MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SLB B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 213

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA RANTAI HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS 2 DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

0 0 233

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA I SLEMAN.

12 80 276