Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

materi yang diberikan oleh guru. Dalam proses ceramah, siswa akan cenderung bersikap monoton sehingga proses belajar mengajar akan menjadi sangat membosankan dan kurang menarik. Metode Ceramah yang menjadikan guru sebagai teacher centered bersifat satu arah membuat siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran KBM. Jika keadaaan seperti ini dibiarkan terus menerus maka diri siswa akan menjadi kurang berkembang dan akan menciptakan pola pikir praktis dalam diri siswa. Penggunaan teacher centered yang terus menerus juga akan mengakibatkan prestasi siswa kurang optimal, terbukti pada saat pembelajaran berlangsung siswa cenderung tidak mau mengajukan pertanyaan karena pembelajaran masih didominasi oleh guru. Banyak siswa yang tidak mau bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang disampaikan. Tetapi ketika guru menanyakan bagian mana yang belum mereka mengerti seringkali siswa hanya diam, dan setelah guru memberikan tugas barulah guru mengerti bahwa sebenarnya ada bagian dari materi yang belum dipahami oleh siswa. Guru di sekolah dalam proses mengajar tidak harus selalu menggunakan metode ceramah, karena guru dapat menemukan metode pengajaran lain yang dapat menggugah motivasi belajar siswa. Berdasarkan pengamatan sementara, sewaktu peneliti melakukan observasi mengajar di SMK Negeri 2 Pengasih ketika persiapan Pembelajaran Mikro, diketahui bahwa aktivitas siswa disekolah dalam belajar masih tergolong rendah dan belum terwujud prestasi belajar yang optimal. Aktivitas siswa dikatakan rendah karena pada proses pembelajaran Melakukan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana masih bersifat pembelajaran satu arah atau guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses kegiatan belajar mengajar KBM dikelas serta masih bersifat text book. Akibatnya, siswa jadi kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, ada yang hanya diam, sebagian besar siswa cenderung ribut sendiri dan mengerjakan hal lain yang menurut mereka mengasyikkan. Penelitian ini bermaksud untuk mengamati permasalahan yang ada pada mata pelajaran instalasi listrik bangunan sederhana, dimana materi disajikan dengan metode ceramah yang membosankan, sehingga siswa tidak merasa tertantang untuk mengkaji materi lebih dalam lagi. Biasanya siswa hanya mencatat dan menghafal semua materi yang disajikan oleh guru. Dengan melihat kurangnya aktivitas dan belum optimalnya prestasi siswa dalam pelajaran instalasi listrik bagunan sederhana, perlu dicari jalan keluar untuk memecahkan persoalan tersebut. Hal yang harus dilakukan dengan menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa agar siswa dapat berpikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif, dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran kooperatif cooperative learning.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan di atas, maka permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran instalasi listrik bangunan sederhana masih didominasi oleh metode konvensional, yaitu ceramah dan cenderung teacher centered. 2. Metode ceramah umumnya membuat siswa menjadi cepat bosan. 3. Siswa masih kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran instalasi listrik bangunan sederhana. 4. Prestasi siswa dalam mata pelajaran instalasi listrik bangunan sederhana masih belum optimal. 5. Terbatasnya referensi guru dalam menemukan metode pembelajaran yang efektif. 6. Penerapan penggunaan metode pembelajaran kooperatif dirasa belum maksimal karena peran siswa belum terlihat.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tidak semua masalah akan diteliti oleh peneliti. Hal ini disebabkan agar penelitian yang dilaksanakan lebih terfokus, maka penelitian ini hanya mengkaji masalah yang ada dalam pembelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana. Masalah yang akan di teliti adalah Siswa masih kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran instalasi listrik bangunan sederhana, yang dimana masalah tersebut mengakibatkan siswa cenderung pasif dan kurang berkembang kemampuannya. Metode kooperatif tipe NHT dipilih, supaya dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar instalasi listrik bangunan sederhana.

D. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitiannya sebagai berikut : 1. Bagaimana keefektifan model pembelajaran kooperatif tehnik Numbered Head Together NHT dalam meningkatkan aktivitas siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo pada mata pelajaran Instalasi listrik bagunan Sederhana ? 2. Bagaimana keefektifan model pembelajaran kooperatif tehnik Numbered Head Together NHT dalam meningkatkan prestasi siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo pada mata pelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dilakukannya Penelitian ini dapat dibagi dalam dua hal, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tehnik Numbered Head Together NHT dalam meningkatkan aktivitas siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo pada mata pelajaran Instalasi Bangunan Sederhana. 2. Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tehnik Numbered Head Together NHT dalam meningkatkan prestasi siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo pada mata pelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak, antara lain :

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA

0 1 322

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISTEM KOMPUTER SISWA KELAS X TKJ A SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 8 151

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

0 0 196

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KERJA SAMA SISWA PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI SISWA KELAS X TP A SMK N 2 DEPOK.

0 4 229

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK MATRIKS UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN MATRIKS KELAS XI TKJ DI SMK NEGERI 1 PUNGGING - Repository Universitas Islam

0 0 20

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV di SDN 94 Pekanbaru

0 0 15