38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas classroom action research, penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif dan partisipatori.
Kolaboratif artinya peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru mata pelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana, yang tergabung dalam
satu tim untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam praktik pembelajaran. Partisipatif artinya
peneliti dibantu guru mata pelajaran intalasi listrik bangunan sederhana terlibat secara langsung dalam penelitian.
Penelitian tindakan kelas dilakukan karena ada kepedulian bersama terhadap situasi pembelajaran kelas yang perlu ditingkatkan. Secara singkat
dalam PTK, secara bersama harus melaksanakan empat aspek penting yaitu menyusun rencana tindakan bersama-sama, bertindak, mengamati secara
individual bersama-sama, dan melakukan refleksi bersama-sama pula.
Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart
Pelaksanaan tindakan kelas berkembang melalui spiral yang dimulai dari perencanaan planning, diteruskan dengan pelaksanaan
tindakan acting dan diikuti dengan pengamatan sistematika terhadap tindakan yang dilakukan observing, refleksi berdasarkan hasil pengamatan
reflecting, dilanjutkan dengan perencanaan tindak selanjtunya dan seterusnya sampai tujuan pelaksanaan tindakan ini berhasil.
1. Perencanaan planning Kegiatan yang dilakukan dalam proses perencanaan ialah menentukan
tujuan penelitian yaitu mencari sisi kelemahan yang timbul, kemudian kelemahan tersebut diidentifikasi dan dianalisis kelayakannya untuk
diatasi dengan PTK.
Adapun rencana peneliti berdasarkan teori perencanaan planning antara lain : mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan. Setelah
mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dilanjutkan dengan tahap persiapan pembelajaran meliputi : 1 membuat RPP, 2
mempersiapkan sarana
pembelajaran, 2 pembentukan
kelompok kooperatif, 3 menentukan skor awal dari pre test, 4. menyusun
pedoman wawancara untuk siswa dan guru. 2. Pelaksanaan tindakan action dan Observasi observation
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti berusaha mengatasi masalah-masalah yang terjadi dengan menggunakan strategi-strategi
pembelajaran. Sedangkan pada tahap observasi, peneliti mengamati, mencatat, dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan
berlangsung untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah ditentukan.
3. Refleksi reflection Setelah dilakukan pengamatan, peneliti mengingat dan merenungkan
serta mengevaluasi hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kekurangan yang ditemui dalam siklus terdahulu dapat digunakan sebagai dasar atau
tolak ukur untuk melakukan perencanaan ulang untuk merevisi rancangan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya, sehingga
siklus berikutnya akan menjadi lebih baik dari pada siklus terdahulu..