Adapun rencana peneliti berdasarkan teori perencanaan planning antara lain : mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan. Setelah
mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dilanjutkan dengan tahap persiapan pembelajaran meliputi : 1 membuat RPP, 2
mempersiapkan sarana
pembelajaran, 2 pembentukan
kelompok kooperatif, 3 menentukan skor awal dari pre test, 4. menyusun
pedoman wawancara untuk siswa dan guru. 2. Pelaksanaan tindakan action dan Observasi observation
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti berusaha mengatasi masalah-masalah yang terjadi dengan menggunakan strategi-strategi
pembelajaran. Sedangkan pada tahap observasi, peneliti mengamati, mencatat, dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan
berlangsung untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah ditentukan.
3. Refleksi reflection Setelah dilakukan pengamatan, peneliti mengingat dan merenungkan
serta mengevaluasi hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kekurangan yang ditemui dalam siklus terdahulu dapat digunakan sebagai dasar atau
tolak ukur untuk melakukan perencanaan ulang untuk merevisi rancangan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya, sehingga
siklus berikutnya akan menjadi lebih baik dari pada siklus terdahulu..
B. Definisi Operasional Variabel
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Metode kooperatif adalah metode kerja kelompok yang digunakan untuk bekerja sama untuk saling membantu dalam belajar sehingga tercapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
2. Teknik Numbered-Head-Together NHT
Teknik Numbered-Head-Together NHT adalah suatu pendekatan yang
melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi pelajaran. Pendekatan NHT terdiri dari empat langkah utama, yaitu penomoran, guru mengajukan
permasalahan, berpikir bersama diskusi kelompok, dan guru menyebutkan salah satu nomor anggota kelompok untuk presentasi didepan kelas.
3. Aktivitas
Aktivitas adalah pergerakan belajar siswa yang memberi gambaran tentang minat siswa dalam mengikuti suatu pelajaran. Aktivitas merupakan motor
penggerak dalam kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk selalu memproses kegiatan belajarnya.
4. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan setelah melakukan proses belajar yang biasanya ditunjukkan
dengan nilai maupun angka yang diberikan oleh guru dan peneliti. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat prestasi belajar adalah pre-test,
kuis, post-test, dengan rentang nilai 0 – 100.
C. Subyek Penelitian
Penelitian ini mempunyai subyek penelitian yaitu siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 2 Pengasih yang berjumlah 31 siswa.
D. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2012 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo pada mata Instalasi Listrik Bangunan
Sederhana kelas X TITL 2 dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai unjuk aktivitas
belajar siswa
selama pengembangan
tindakan dalam
pembelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana serta kondisi kelas saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
metode Numbered-Head-Together NHT. 2.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa sebagai dasar untuk menentukan jumlah serta anggota anggota
kelompok dalam model pembelajaran kooperatif metode Numbered- Head-Together NHT.
3. Wawancara in-depth-interview dilakukan kepada guru mata pelajaran
Instalasi Listrik Bangunan Sederhana sesudah pelaksanaan tindakan, serta beberapa siswa yang dipilih berdasarkan tingkat kecerdasan tinggi,
sedang, dan rendah mengenai tanggapan siswa dalam pembelajaran
Instalasi Listrik Bangunan Sederhana dengan menggunakan metode Numbered-Head-Together NHT.
4. Tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil
belajar siswa dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Jenis test yang digunakan adalah pilihan ganda yang berfungsi sebagai pre-test,
dan post-test. Pre-test digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sedangkan post-test digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil
prestasi belajar siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Peneliti, dalam penelitian berkolaborasi dengan guru mata pelajaran
Instalasi Listrik Bangunan Sederhana sebagai instrumen utama. 2.
Catatan lapangan, digunakan untuk mencatat segala kejadian selama proses penelitian berlangsung. Hal ini dikarenakan berbagai aspek
pembelajaran di kelas, susasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, iklim sekolah, kepemimpinan kepala
sekolah, dan
kegiatan lain
penelitian seperti
aspek orientasi,
perancanaan, diskusi, dan refleksi, semuanya dapat dibaca dari catatan lapangan
ini.catatan lapangan
ini dikembangkan
oleh peneliti
berdasarkan instrument yang dibuat oleh Emeresiana Angreniwuri 2006.