27 kompetensi kerja di industri. Selain itu juga perserta didik dalam hal ini
lulusan SMK diharapkan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang pekerjaannya sehingga bermanfaat bagi diri sendiri, industri,
maupun bangsa dan Negara. Upaya untuk mencapai kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang
sesuai dengan tuntutan dunia kerja tersebut, perlu didasari dengan kurikulum yang dirancang dan dikembangkan dengan prinsip kesesuaian
dengan kebutuhan industri. Kurikulum pendidikan kejuruan memiliki karakter yang mengarah kepada pembentukan kompetensi lulusan yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan di industri. Rincian pekerjaan di industri tersebut telah tersusun dalam suatu
standar yang telah disepakati bersama-sama antar lembaga pendidikan sebagai penyedia tenaga kerja dan industri sebagai pengguna tenaga kerja
dalam hal ini lulusan lembaga pendidikan. Standar-standar yang telah disepakati bersama tersebut adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia SKKNI. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah uraian
kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang untuk menduduki jabatan tertentu
yang berlaku secara Nasional. SKKNI sektor otomotif sub sektor kendaraan ringan adalah kemampuan yang mencakup kompetensi minimal
yang harus dimiliki lulusan jenjang SMK pada bidang otomotif kendaraan ringan. Standar yang tertuang dalam SKKNI adalah acuan yang dibuat
28 oleh industri yang digunakan untuk menetapkan tingkat kemampuan
minimal dalam cara perawatan, dan perbaikan pada passanger car. Standar tersebut merupakan pernyataan tentang apa-apa saja yang harus mampu
dilakukan oleh seseorang khususnya lulusan SMK di tempat kerja atau industri. Adapun secara lengkap daftar unit kompetensi SKKNI sektor
otomotif sub sektor kendaraan ringan terdapat dalam tabel 3 pada lampiran III halaman 106.
8. Praktek Kerja Industri Prakerin
Praktek Kerja Industri Prakerin merupakan program yang wajib diselenggarakan oleh sekolah khususnya SMK dan pendidikan luar sekolah
serta wajib diikuti oleh siswa Undang-Undang Prakerin Dikmendikti, 2003. Prakerin adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran
yang dilaksanakan di sekolah, dipraktekkan di dunia industri sehingga terjadi kesesuaian antara kemampuan yang diperoleh disekolah dengan
tuntutan industri Murniati, 2009: 108. Pengertian prakerin menurut keputusan Mendikbud No. 323U1997 adalah sebagai berikut:
“suatu bentuk penyelenggaran pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematis dan sinkron program pendidikan di sekolah
menengah kejuruan dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja pada pekerjaan sesungguhnya, untuk mencapai suatu
tingk at keahlian professional tertentu”
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
prakerin merupakan program bersama antara SMK dan industri yang harus diikuti oleh semua siswa yang bertujuan mempraktekkan teori dan materi
29 yang didapat di sekolah, serta membekali kompetensi pada siswa untuk
mencapai keprofesionalan kerja atau penguasaan kompetensi kerja. Sekolah Menengah Kejuruan adalah lembaga pendidikan yang
menyiapkan siswanya untuk memenuhi kebutuhan industri. Secara umum industri membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi penguasaan
kerja siap pakai. Mempersiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri tidaklah mudah, karena diperlukan suatu model pengembangan
kurikulum dan strategi pembelajaran yang dapat merubah sekolah menjadi replika industri. Basuki Wibawa 2005: 23 mengatakan melalui prakerin
implementasi tujuan SMK dengan kebutuhan tenaga kerja oleh industri dapat direalisasikan. Keputusan Mendikbud No. 323U1997 juga
menjelaskan tentang tujuan penyelenggaraan prakerin yaitu meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta industri, serta
menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan lapangan kerja.
Program prakerin SMK Perindustrian dilaksanakan antara bulan Maret sampai Mei atau selama 3 bulan. Industri tempat prakerin adalah bengkel
yang bergerak pada bidang otomotif khususnya yang melayani jasa pemeliharaan kendaraan ringan. Peserta prakerin adalah siswa tingkat
kelas XI yang telah memperoleh bekal kompetensi pada mata pelajaran yang diberikan pada kelas X dan XI.
Berdasarkan struktur kurikulum yang telah dijelaskan dalam tabel 1 pada lampiran I halaman 101, dapat disimpulkan bahwa siswa yang