56 Pekerjaan yang intensitasnya sangat rendah dilaksanakan siswa-siswa
SMK Perindustrian di tempat prakerinnya masing-masing sejumlah 9 pekerjaan. Sejumlah 7 pekerjaan memiliki tingkat intensitas pelaksanaan
yang rendah, 19 pekerjaan intensitasnya tinggi, dan sejumlah 9 pekerjaan memiliki tingkat intensitas pelaksanaan sangat tinggi dan bisa dikatakan
rutin di laksanakan di masing-masing bengkel tempat prakerin. Penyajian secara lengkap seluruh pekerjaan yang dilakukan siswa
dalam pelaksanaan prakerin terdapat dalam tabel 13 sampai tabel 17 pada lampiran XIII halaman 135. Gambar 2 pada lampiran XIV halaman 138
menjelaskan seluruh pekerjaan yang dilakukan siswa dalam pelaksanaan prakerin dalam bentuk diagram. Pada gambar 2 tersebut juga dapat
diketahui pekerjaan-pekerjaan yang memperoleh interval nilai paling tinggi dan pekerjaan yang memperoleh interval nilai paling rendah.
Pekerjaan yang memperoleh interval nilai paling tinggi mencerminkan pekerjaan tersebut rutin dilaksanakan siswa di masing-masing bengkel
tempatnya prakerin. Sebaliknya pekerjaan yang memperoleh tingkat intensitas paling rendah mengandung arti bahwa siswa jarang bahkan tidak
pernah melaksanakan pekerjaan tersebut di tempat prakerinnya.
2. Deskripsi dan Analisa Data Tentang Pekerjaan Siswa dalam
Pelaksanaan Prakerin di Bengkel ATPM dan Non ATPM
Berdasarkan pengolahan data didapatkan jumlah siswa yang prakerin di bengkel ATPM sejumlah 8 siswa, sedangkan siswa yang prakerin di
bengkel Non ATPM sejumlah 46 siswa. Berikut ini deskripsi rerata
57 pekerjaan siswa pada pelaksanaan prakerin di bengkel ATPM dan Non
ATPM: Tabel 18. Deskripsi Nilai Rerata
Kompetensi Produktif Rerata
Bengkel ATPM Bengkel Non ATPM Dasar Kompetensi Kejuruan
4,0 3,2
Kompetensi Kejuruan
Mesin 3,0
2,5 SPT
3,0 2,5
Chasis dan suspensi 2,8
2,2 Kelistrikan
3,5 2,7
Keterangan: SPT adalah sitem pemindah tenaga ATPM adalah Bengkel Agen Tunggal Pemegang Merk Bengkel Resmi
Non ATPM adalah Bengkel Umum Non ATPM
Secara garis besar implementasi Dasar Kompetensi Kejuruan DKK pada pekerjaan siswa di bengkel ATPM memperoleh nilai rerata sebesar
4,0 dengan kategori sangat tinggi. Pencapaian rerata implementasi Kompetensi Kejuruan KK di bengkel ATPM terdiri dari pekerjaan
bidang mesin nilai rerata yang diperoleh sebesar 3,0 yang terkategori tinggi, bidang SPT perolehan rerata nilainya sebesar 3,0 tinggi.
Sedangkan pekerjaan di bidang chasis dan suspensi memperoleh nilai rerata sebesar 2,8 tinggi, pekerjaan di bidang kelistrikan memperoleh
nilai rerata sebesar 3,5 terkategori sangat tinggi. Di bengkel Non ATPM implementasi DKK pada pekerjaan siswa
memperoleh nilai rerata sebesar 3,2 dengan kategori sangat tinggi. Implementasi KK di bengkel Non ATPM pada bidang mesin memperoleh
nilai rerata sebesar 2,5 rendah. Bidang SPT diperoleh nilai rerata sebesar 2,5 tinggi, bidang chasis dan suspensi sebesar 2,2 rendah, sedangkan
58 bidang kelistrikan diperoleh nilai rerata sebesar 2,7 dengan kategori
rendah. Penjelasan secara rinci mengenai rerata implementasi DKK dan KK
di bengkel ATPM dan Non ATPM disajikan dalam tabel 19 sampai tabel 28 pada lampiran XV halaman 140. Diagram yang menjelaskan tentang
implementasi DKK dan KK di bengkel ATPM dan Non ATPM disajikan secara lengkap dalam gambar 3 sampai gambar 7 pada lampiran XVI
halaman 145.
3. Deskripsi dan Analisa Data Tentang Intensitas Pekerjaan yang
Dilakukan Siswa pada Pelaksanaan Prakerin
Penjelasan tentang implementasi DKK dan KK pada paragraf- paragraf sebelumnya dapat dipahami bahwa dalam melaksanakan suatu
pekerjaan diperlukan suatu dasar kemampuan kompetensi agar pekerjaan dapat terlaksana. Pada penjelasan berikut akan diuraikan mengenai
intensitas pekerjaan yang dilakukan siswa di bengkel ATPM maupun Non ATPM:
Tabel 29. Deskripsi Pekerjaan yang Intensitasnya Sangat Tinggi ST Dilakukan Siswa dalam Pelaksanaan Prakerin
NO Pertanyaan Instrumen
Kategori 4
Merawat alat ukur, perlengkapan, dan peralatan di tempat kerja ST
5 Bekerja sesuai langkah standar penanganan kerusakan
ST 6
Bekerja dengan mengutamakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja
ST 9
Mengecek maupun mengganti minyak pelumas kendaraan mesin, transmisi, gardan
ST 20
Memperbaiki perawatan ringan mesin kendaraan dan komponen- komponen lainya
ST 37
Memelihara maupun memperbaiki sistem rem beserta komponennya ST
39 Mengecek dan mengganti sistem hidrolik rem beserta minyak
hidroliknya ST
48 Mengecek maupun memelihara baterai
ST 52
Mengecek, memelihara maupun memperbaiki sistem pengapian ST
59 Sesuai tabel 29, pekerjaan yang dilakukan siswa di industri yang
intensitasnya sangat tinggi adalah 3 atau 50 pekerjaan merupakan implementasi DKK yaitu merawat alat ukur, perlengkapan, dan peralatan
di tempat kerja; bekerja sesuai langkah standar penanganan kerusakan; bekerja dengan mengutamakan keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan tempat kerja. Sebanyak 2 atau 14 pekerjaan bidang mesin yaitu mengecek maupun mengganti minyak pelumas kendaraan dan
memperbaiki mesin kendaraan. Sebanyak 2 atau 25 pekerjaan bidang chasis dan suspensi yaitu
memelihara maupun memperbaiki sistem rem dan mengecek dan mengganti sistem hidrolik rem beserta minyak hidroliknya, Serta 2 atau
25 pekerjaan bidang kelistrikan yaitu mengecek maupun memelihara baterai dan memperbaiki sistem pengapian. Berikut ini dijelaskan tentang
pekerjaan yang intensitasnya tinggi dilakukan siswa. Tabel 30. Deskripsi Pekerjaan yang Intensitasnya Tinggi T Dilakukan
Siswa dalam Pelaksanaan Prakerin
NO Pertanyaan Instrumen
Kategori 1
Menggunakan buku pedoman atau servis manual T
2 Menggunakan alat ukur mekanik, elektronik, maupun alat ukur
pneumatik yang sesuai T
3 Melakukan atau merekomendasikan penggantian komponen
berdasarkan hasil pengukuran T
10 Memelihara maupun memperbaiki sistem pendingin maupun
komponen-komponennya T
11 Memelihara maupun memperbaiki sistem bahan bakar bensin
konvensional maupun komponen-komponennya T
12 Memelihara maupun memperbaiki sistem bahan bakar injeksi EFI
maupun komponen-komponennya T
13 Memelihara maupun memperbaiki sistem bahan bakar injeksi diesel
maupun komponen-komponennya T
14 Memelihara, menyetel, maupun memperbaiki sistem katup mekanik
T 16
Mengecek, menyetel, maupun memperbaiki saat pengapian T
22 Merakit komponen mesin setelah turun mesin
T