Teknik Analisis Data RELEVANSI ANTARA KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DENGAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.
                                                                                50 Tabel 6. Konversi Angka
Jawaban Angka
Tidak pernah 1
Jarang 2
Sering 3
Selalu 4
k c
b
A K
S
n S
S
b b
Keterangan S
b
= Skor butir K
c
= Kolom centangan Jawaban A
k
= Angka kolom
b
S
= Rata-rata Skor butir ΣS
b
= Jumlah Skor butir n
= Jumlah Responden 3.  Menghitung Jumlah Kelas Interval
Untuk  menetapkan  jumlah  kelas  interval,  dimulai  dengan  penetapan kategori  yang  digunakan.  Kategori  yang  digunakan  pada  penelitian
relevansi kompetensi mata pelajaran produktif adalah empat kategori yang terdiri dari sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi.
4.  Menghitung Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi SD serta menentukan kategori.  Anas  Sudijono  1996:  453  mengemukakan  bahwa  analisis
kecenderungan  data  dilakukan  dengan  cara  menentukan  4  kategori  yaitu sangat  rendah  tidak  pernah,  rendah  jarang,  tinggi  sering,  dan  sangat
tinggi selalu.
51
Mi =
2 1
Skor tertinggi + Skor terendah SD
=
6 1
Skor tertinggi - Skor terendah = Rata-rata skor butir
b
S
Tabel 7. Pedoman Pengkategorian Tingkat Intensitas Kategori
Rata-rata skor Sangat tinggiselalu
M + 1,5 SD ≤ X Tinggi sering
M + 0,5 SD ≤ X  M + 1,5 SD Rendah jarang
M - 0,5 SD ≤ X  M + 0,5 SD
Sangat rendah tidak pernah X  M - 0,5 SD
Sumber: Anas Sudijono 1996: 453
5.  Menyusun distribusi frekuensi 6.  Mencari persentase relevansi  kompetensi mata pelajaran produktif
Penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  mengetahui  besarnya  tingkat relevansi  kompetensi  mata  pelajaran  produktif  SMK  TKR  perindustrian
pada  pelaksanaan  prakerin,  oleh  karena  itu  diperlukan  kriteria  yang  jelas agar  dapat  disimpulkan  hasilnya.  Oleh  karena  data  yang  diperoleh  dari
pendapat  siswa  dalam  bentuk  data  kuantitatif  bertingkat  maka  digunakan perhitungan sebagai berikut:
100 n
J TR
Keterangan: TR  = Tingkat Relevansi
Σ J  = Jumlah Jawaban Σ selalu+ Σ sering+ Σ jarang Σ n  = Jumlah Responden
52 Untuk  mempermudah  menyimpulkan  data  kuantitatif  dari  hasil
perhitungan  menjadi  kriteria  kualitatif,  maka  diperlukan  pedoman  untuk mengkonversi  skor  ke  dalam  kriteria.  Adapun  pedoman  yang  digunakan
untuk  menentukan  kriteria  tingkat  relevansi  kompetensi  mata  pelajaran produktif  adalah  sebagaimana  dikemukakan  Joko  Widodo  2001:  236
sebagai berikut: Tabel 8. Kriteria Tingkat Relevansi
Persentase tingkat relevansi Kriteria
85 Sangat Relevan
70 ≤ X ≤ 85
Cukup Relevan 70
Kurang Relevan
Sumber: Joko Widodo 2001: 236
Kriteria  diatas  mengandung  arti  bahwa,  semakin  banyak  siswa  yang melaksanakan  pekerjaan,  maka  semakin  relevan  pula  kompetensi  yang
diberikan oleh lembaga pendidikan dalam hal ini SMK TKR Perindustrian. Begitu juga sebaliknya apabila sedikit siswa yang melaksanakan pekerjaan
seperti  yang  tercantum  pada  instrumen,  maka  bisa  dikatakan  kompetensi yang teleh diberikan cukup relevan bahkan kurang relevan. Perlu diketahui
pula  bahwa  siswa  SMK  Perindustrian  melaksanakan  prakerin  di  tempat yang  berbeda-beda,  latar  belakang  bengkel  yang  berbeda  pula,  serta
peralatan  dan  SDM  yang  dimiliki  tidak  sama  antara  bengkel  satu  dengan bengkel yang lain.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penyajian dan analisis data pada penelitian ini mengacu pada hasil observasi standar  kompetensi  SK  dan  kompetensi  dasar  KD  mata  pelajaran  produktif
pada  KTSP  program  keahlian  TKR  SMK  Perindustrian,  serta  hasil  penyebaran angket  tentang  pekerjaan  dilakukan  siswa  dalam  pelaksanaan  prakerin.
Berdasarkan  hasil  dokumentasi  di  SMK  Perindustrian  didapatkan  data  sebaran mata pelajaran produktif yang digunakan mulai dari tingkat X hingga tingkat XII
beserta  besarnya  jam  tatap  muka  tiap  mata  pelajaran.  Struktur  KTSP  SMK Perindustrian  mata  pelajaran  produktif  secara  lengkap  disajikan  dalam  tabel  9
pada lampiran VII halaman 120. Pada proses belajar mengajar di  SMK Perindustrian, siswa harus  menguasai
kompetensi  mata  pelajaran  produktif  yang  telah  dimuat  dalam  silabus.  Besarnya kompetensi yang dikuasai harus di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang
telah  ditetapkan  yaitu  70.  Bagi  siswa  yang  mendapat  nilai  di  bawah  70  maka dianggap  belum  kompeten,  sehingga  harus  mengulang  kembali  materi  maupun
kompetensi  mata  pelajaran  produktif  untuk  mencapai  KKM.  Berdasarkan  hasil dokumentasi  didapatkan  nilai  raport  siswa  kelas  XII  untuk  kompetensi  mata
pelajaran produktif di atas batas KKM yaitu 75, sehingga dapat disimpulkan siswa telah  memiliki  bekal  kompetensi  penguasaan  kerja  sebelum  melaksanakan
prakerin.  Standar  Kompetensi  dan  Kompetensi  Dasar  pada  KTSP  SMK Perindustrian  yang  diperoleh  siswa  sebelum  melaksanakan  prakerin  dijelaskan
secara lengkap dalam tabel 10 pada lampiran VIII halaman 121.
54
                