Identifikasi Masalah RELEVANSI ANTARA KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DENGAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.
9 System ISO 9001 bagi SMK memiliki arti bahwa sekolah tersebut manajemen
mutunya sudah sesuai dengan standard Internasional. Kualitas suatu produk akan ditentukan oleh kualitas layanan atau produksinya, kualitas layanan akan
berjalan dengan baik jika manajemen mutunya telah terjamin. Mutu lembaga pendidikan dapat diukur dari pelayanan yang diberikan oleh pengelola
pendidikan beserta seluruh karyawan kepada para pelanggan sesuai dengan standar mutu tertentu Mulyasa, 2005:226. Permasalahan yang muncul adalah
ketika pemerintah memprogramkan seluruh SMK agar tersertifikasi ISO, berapa besar peningkatan kualitas pendidikan dalam hal ini lulusan yang telah
diraih? Salah satu faktor dasar penyebab tingginya tingkat pengangguran di
Indonesia karena antara hasil yang dicapai penyelenggara pendidikan dengan kebutuhan industri tidak sesuai. Industri otomotif khususnya yang
menawarkan layanan jasa pemeliharaan kendaraan bermotor, umumnya membutuhkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan sesuai dengan
pendidikan dan siap pakai. Kesepakatan bersama pengusaha-pengusaha dibidang otomotif yang tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Naional
Indonesia SKKNI, menetapkan kemampuan minimal yang harus dimiliki seseorang lulusan untuk dapat bekerja di industri otomotif. Mengacu pada
standar tersebut, permasalahannya adalah apakah SMK TKR telah membekali lulusannya dengan kompetensi yang dijabarkan secara detail dalam SKKNI?
Kurikulum SMK TKR mengembangkan kompetensi siswanya dalam beberapa program. Prakerin adalah kegiatan yang diselenggarakan sekolah
10 sebagai salah satu bentuk usaha dalam menyelaraskan antara kompetensi yang
dibutuhkan industri dengan kompetensi yang akan diberikan kepada siswa. Kompetensi yang diberikan kepada siswa sebagai pelaksanaan KTSP
dijabarkan secara detail pada program-program pembelajaran diantaranya : progam normatif, program adaptif, program produktif, muatan lokal,
pengembangan diri, kunjungan industri. Pada pelaksanaan prakerin, pekerjaan yang dilakukan siswa berkaitan dengan perawatan dan perbaikan kendaraan
ringan yang meliputi mesin, SPT, chasis dan suspensi, dan kelistrikan. Permasalahan yang muncul adalah banyak siswa yang prakerin hanya sebagai
pembantu mengambilkan kunci, siswa kebingungan apa yang akan dikerjakan padahal pihak manajemen telah menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk suatu jenis perawatan dan perbaikan kendaraan. Mekanik mengambil alih pekerjaan dari siswa karena pada saat siswa mengerjakan suatu jenis
perawatan dan perbaikan membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan permasalahan tersebut, pertanyaannya adalah apakah kompetensi yang telah
diberikan pada mata pelajaran produktif, normatif, adaptif dan muatan lokal SMK telah relevan dalam membekali siswa pada pelaksanaan prakerin?