11
E. Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan internal dalam dan eksternal luar dalam pribadi anak, motivasi internal adalah dorongan kepada anak dengan menyentuh alam
pikiran dan perasaan anak. Dorongan internal untuk menumbuhkan alam pikiran yang imajinatif serta memberikan dorongan untuk menyeimbangkan pikiran dan
perasaan. Kepentingan memberi motivasi ini sesuai dengan teori motivasi; kata motivasi sendiri terdapat 3 bentuk dasar, yaitu artistic motivation, intellectual
motivation, imaginative motivation Earl W. Linderman Donald W. Herbetholz, 1979, p. 205 dalam Pamadhi 2012. Motivasi artistik adalah dorongan menggambar
atau melukis karena melihat sesuatu obyek yang indah. Motivasi penalaran, merupakan dorongan berkarya seni dari pandangan obyek yang mempunyai struktur
menarik pada anak. Sedangkan, motivasi imajinasi adalah dorongan menggambar atau melukis yang berasal dari imajinasi peserta didik.
Menurut Hamzah 2006: 23, menjelaskan bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku
secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh
rangsangan tertentu seperti motivasi dari luar, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang giat dan semangat.
12
Dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau
unsur yang mendukung dan semua itu merupakan hakikat motivasi belajar. Motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Motivasi belajar memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik. Indikator motivasi belajar yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang mmenarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang
kondusif Hamzah, 2006: 23.
F. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Pada masa kanak-kanak akhir disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Menurut Rita Eka 2008: 116 bahwa periodisasi perkembangan masa
kanak-kanak akhir dibagi menjadi 2 fase: 1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, yang berlangsung antara usia 6 atau 7
tahun-9 atau 10 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar. 2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, yang berlangsung antara usia 9 atau 10
tahun-12 atau 13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar.
Adapun ciri-ciri anak masa kelas-kelas rendah sekolah dasar adalah: 1. Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
2. Suka memuji diri sendiri