Simpulan Saran SIMPULAN DAN SARAN
102
LAMPIRAN
103
LAMPIRAN 1
Surat Ijin Penelitian Observasi
110
Pedoman Wawancara Guru
1. Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran melukis alam?
2. Dalam mengajar Ibu Bapak selalu menyiapkan perangkat pembelajaran,
seperti silabus dan RPP? 3.
Selama Ibu Bapak mengajar melukis, apa kendala yang sering dihadapi siswa selama pembelajaran melukis alam?
4. Bagaimana cara Ibu Bapak dalam menghadapi kendala- kendala tersebut?
5. Apakah Ibu Bapak sudah menggunakan media dalam pembelajaran
melukis? Lalu seperti apa media yang sudah digunakan? 6.
Apakah Ibu Bapak memberi contoh model ketika proses pembelajaran? 7.
Metode apa yang sudah Ibu berikan dalam proses pembelajaran melukis? 8.
Siswa sudah pernah diajak belajar melukis di luar kelas? 9.
Ketika diajak belajar melukis di luar kelas, apakah siswa dibentuk dalam per kelompok atau per individu?
10. Bagaimana kondisi ketika siswa diajak belajar melukis di luar kelas?
11. Apakah Ibu Bapak melakukan bimbingan kepada siswa dalam proses
pembelajaran melukis? 12.
Berapa kali siswa melukis setiap Kompetensi Dasarnya? Adakah hambatan yang terjadi? Dan seperti apa hambatan itu terjadi?
13. Dalam pemberian waktu, apakah siswa selalu tepat waktu pada
penyelesaiannya? 14.
Bagaimana IbuBapak dalam mengkondisikan siswa untuk tepat waktu dalam menyelesaikan tugas?
15. Bagaimana hasil karya siswa pada melukis alam?
16. Bagaimana apresiasi siswa terhadap karya siswa sendiri maupun karya
teman sejawat?
111
Transkrip Wawancara Guru
Nama Informan : Ibu Suparmi
Tanggal : 2 Februari 2015
Tempat Wawancara : Ruang kelas 1B Topik Wawancara
: Proses Pembelajaran Melukis Alam di Kelas 1B
Materi Wawancara
Peneliti : Bagaimana minat siswa terhadap pelajaran melukis alam?
Informan : Siswa sangat berminat dengan pelajaran melukis
Peneliti : Dalam mengajar Ibu Bapak selalu menyiapkan perangkat
pembelajaran, seperti silabus dan RPP? Informan
: Saya selalu menyiapkan perangkat pembelajaran karena itu merupakan kewajiban sebelum melakukan proses KBM.
Peneliti : Selama Ibu Bapak mengajar melukis, apa kendala yang sering
dihadapi siswa selama pembelajaran melukis alam? Informan
: Terkadang siswa ada yang tidak membawa pewarna Peneliti
: Bagaimana cara Ibu Bapak dalam menghadapi kendala- kendala tersebut?
Informan : Saya selalu menyiapkan media lukis apabila ada siswa yang tidak
membawa pewarna lalu saya pinjamkan kepada siswa tersebut Peneliti
: Apakah Ibu Bapak sudah menggunakan media dalam pembelajaran melukis? Lalu seperti apa media yang sudah digunakan?
Informan : Sudah, media yang sudah atau sering saya pakai yaitu seperti
kertas, cat air, kuas dan pastel Peneliti
: Apakah Ibu Bapak memberi contoh model ketika proses pembelajaran?
Informan : Kadang- kadang saya memberikan contoh kepada siswa terlebih
dahulu Peneliti
: Metode apa yang sudah Ibu berikan dalam proses pembelajaran melukis?
Informan : Eksperimen
Peneliti : Siswa sudah pernah diajak belajar melukis di luar kelas?
Informan : Belum pernah, sudah pun bukan pada mata pelajaran seni budaya
Peneliti : Ketika diajak belajar melukis di luar kelas, apakah siswa
dibentuk dalam per kelompok atau per individu? Informan
: Per individu Peneliti
: Bagaimana kondisi ketika siswa diajak belajar melukis di luar kelas?
112 Informan
: Siswa merasa sangat senang belajar di luar kelas, antusiasme dalam pelajaran juga lebih besar
Peneliti : Apakah Ibu Bapak melakukan bimbingan kepada siswa dalam
proses pembelajaran melukis? Informan
: Iya, yaitu dengan memberi contoh cara melukis dan berkeliling saat proses pembelajaran
Peneliti : Berapa kali siswa melukis setiap Kompetensi Dasarnya? Adakah
hambatan yang terjadi? Dan seperti apa hambatan itu terjadi? Informan
: Satu kali, siswa sering tidak membawa buku gambar dan pewarna.
Peneliti : Dalam pemberian waktu, apakah siswa selalu tepat waktu pada
penyelesaiannya? Informan
:Ada beberapa siswa yang tidak tepat waktu dalam menyelesaikan karyanya.
Peneliti : Bagaimana IbuBapak dalam mengkondisikan siswa untuk tepat
waktu dalam menyelesaikan tugas? Informan
: Siswa diberi kesempatan untuk memilih tempat dalam proses melukis
Peneliti : Bagaimana hasil karya siswa pada melukis alam?
Informan : Agak lumayan bagus
Peneliti : Bagaimana apresiasi siswa terhadap karya siswa sendiri maupun
karya teman sejawat? Informan
: Siswa saling member motivasi pada teman sejawat
113
CATATAN PENELITIAN SIKLUS I
Pertemuan Ke : 1
Hari Tanggal : Selasa, 3 Februari 2015
Waktu : 07. 15 – 08. 55 WIB
Pada siklus pertama peneliti melakukan penelitian dikelas 1B dengan peserta didik sebanyak 31 orang. Kehadiran peserta didik di pertemuan pertama
terdapat 3 peserta didik yang izin dikarenakan sakit. Sehingga peserta didik yang hadir sebanyak 28 orang, dan mereka pada pertemuan pertama ini diberikan
materi tentang melukis alam oleh peneliti. Materi tersebut berupa bentuk- bentuk dasar, warna, garis dan unsur- unsur rupa lainnya yang merupakan materi dasar
dalam melukis alam. Dengan menggunakan media LCD dan aplikasi Microsoft Powerpoint, peneliti memberikan materi dengan contoh gambar- gambar alam
yang menarik beserta gambar teknik melukis alam. Contoh gambar yang menarik dan animasi bergerak yang digunakan dalam powerpoint memberikan daya tarik
tersendiri bagi peserta didik dalam memperhatikan peneliti saat memberikan materi melukis alam.
Usia peserta didik yang masih anak- anak dengan usia rata- rata 7 tahun, mengajak mereka untuk tetap fokus selama pembelajaran bukanlah hal yang
mudah. Saat peneliti memberikan materi tak jarang peserta didik mengobrol, dan bermain sendiri. Peneliti dengan spontan memberikan intruksi kepada peserta
didik untuk menyanyikan lagu naik- naik kepuncak gunung, lagu yang masih bertemakan tentang alam. Menyanyikan lagu tersebut dimaksudkan untuk
memberikan daya tarik kepada siswa untuk memperhatikan peneliti. Setelah penyampaian materi, peneliti mengajak peserta didik untuk melukis di luar kelas
dengan tema melukis alam dan media pastel untuk pewarnaannya. Dalam praktiknya, peneliti melakukan proses pengamatan pada saat melukis di luar kelas.
114 Sebagian besar peserta didik masih bingung mau melukis alam seperti apa dan ada
beberapa siswa tak kunjung melukis karena merasa tak bisa melukis. Dan dalam keadaan tersebut peneliti mencoba memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mau melukis. “Semua orang bisa melukis, tidak ada lukisan yang benar maupun salah. Melukislah sesuai apa yang kamu inginkan atau kamu lihat tentang
alam”. Waktu praktik melukis dirasa cukup, beberapa peserta didik belum selesai
dalam menyelesaikan lukisannya. Ini dikarenakan peserta didik dalam praktiknya banyak yang melukis sambil bermain, melamun, bercerita sambil melukis,
mengulang gambar karena dirasa jelek dan memperhatikan hal- hal yang lain. Walaupun demikian, peneliti tetap mengajak peserta didik untuk
mempresentasikan atau menceritakan sambil menujukkan hasil karya lukisnya di depan kelas. Dari sekian banyaknya peserta didik hanya 10 siswa yang berani
untuk mempresentasikannya di depan kelas. Beberapa siswa masih merasa malu untuk maju ke depan kelas dan bercerita hasil karyanya. Dan dapat disimpulkan
bahwa pada siklus pertama peserta didik sudah memiliki respon yang cukup baik walaupun peserta didik masih merasa asing dengan metode presentasi karya lukis
ini. Selasa, 3 Februari 2015
Peneliti,
Nafidah Sani
115
CATATAN PENELITIAN SIKLUS 2
Pertemuan Ke : 2
Hari Tanggal : Rabu, 3 Februari 2015
Waktu : 07. 15 – 08. 55 WIB
Siklus kedua peneliti laksanakan kembali dikelas yang sama yaitu dikelas 1B dengan daftar kehadiran siswa 25 siswa yang hadir dan 6 siswa tidak hadir
dikarenakan sakit. Pada siklus kedua ini peneliti mengajak siswa mempresentasikan hasil karya lukis alam disekitar rumah mereka. Berbeda
dengan siklus pertama, peserta didik diajak langsung untuk melukis diluar kelas, disiklus ke dua ini peserta didik sudah membawa hasil karya lukis yang peserta
didik kerjakan dirumah tentang alam disekitar rumah mereka. Pertemuan ke dua sekaligus siklus kedua ini respon peserta didik terhadap metode pembelajaran
mulai meningkat. Terbukti dari banyaknya peserta yang mau atau mampu maju di depan
kelas untuk mempresentasikan hasil karya lukisnya. Disiklus kedua ini semua peserta didik mampu mempresentasikan hasil karya lukisnya, walaupun dalam sisi
penampilan presentasinya masih kurang baik. Yang dikatakan “baik” dalam hal ini adalah peserta didik yang mampu menceritakan hasil karya lukisnya dengan
intonasi yang keras atau setidaknya terdengar oleh seluruh siswa lainnya, menunjukkan hasil karya lukisnya dengan percaya diri di depan kelas, dan
pelafalan kata- kata yang lancar serta benar. Dalam praktiknya peserta didik yang mampu dengan baik dalam
mempresentasikan hasil karya lukis hanya beberapa peserta didik saja, selebihnya peserta didik masih merasa malu. Kemajuan ini tidak terlepas dari motivasi
tentang percaya diri yang saya berikan, dan sistem “reward” penghargaan bagi peserta didik yang dapat mempresentasilkan hasil karya lukis dengan baik. Dan
dilihat dari hasil gambar yang dihasilkan disiklus kedua ini tak jarang lukisan
116 peserta didik mempunyai bentuk yang sama dengan hasil lukis pasa siklus
pertama. Hal ini seperti bentuk hafalan anak- anak terhadap alam yang mereka lihat. Jelas perintah pada siklus pertama dan kedua cukup berbeda. Dan dari hasil
presentasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil karya mereka sebagian besar merupakan pengalaman mereka terhadap alam seperti meletusnya gunung
merapi yang mereka visualisasikan dengan gunung yang berwarna abu- abu dan berasap dibagian puncaknya.
Rabu, 4 Februari 2015 Peneliti,
Nafidah Sani
117
CATATAN PENELITIAN SIKLUS 3
Pertemuan Ke : 3
Hari Tanggal : Selasa, 17 Maret 2015
Waktu : 08.55 – 10. 30 WIB
Antusias dan respon peserta didik pada pertemuan atau siklus ketiga ini sangat baik. Peserta didik merasa senang melukis diluar sekolah, karena mereka
merasa bisa bermain dan mendapatkan suasana baru dalam belajar. Tempat melukis yang peneliti gunakan yaitu persawahan yang tak jauh letaknya dari
sekolah. Sehingga peserta didik, peneliti dan guru pendamping hanya perlu berjalan untuk mencapai tempat tujuan. Dalam perjalanan ke tempat tujuan para
peserta didik menyanyikan lagu- lagu yang mereka senangi menandakan bahwa mereka menikmati proses pembelajaran di luar sekolah. Di pinggir persawahan
mereka melakukan proses melukis. Walaupun harus duduk disembarang tempat, dan sedikit berkotor- kotoran
tetapi peserta didik mengakui lebih menikmati pembelajaran di luar sekolah. Seperti pengakuan dari seorang peserta didik bernama Titan “ Enak ya belajar di
luar bisa liat pesawat terbang, silir anginnya lagi” seru Titan. Ketika proses melukisnya berlangsung pun tak jarang peserta didik bermain atau mengobrol
terlebih dahulu. Usia anak- anak seperti mereka wajar lebih suka bermain dan jiwanya lebih dekat dengan alam, yang lebih suka belajar di luar ruangan
dibandingkan di dalam ruangan. Tak heran apabila waktu yang diberikan selalu dirasa tidak cukup oleh peserta didik menyelesaikan lukisan. Peneliti harus sering
mengingatkan peserta didik untuk tetap melanjutkan melukis.
118 Ketika waktu praktik gambar di luar sekolah dirasa cukup tak jarang
peserta didik malas atau tidak mau kembali ke sekolah dan ingin tetap tinggal untuk bermain. Dan setelah sampai di sekolah peserta didik melanjutkan tahap
presentasi menceritakan hasil karya melukis. Pada tahap ini semua pereserta didik mampu mempresentasikan hasil karya melukis di sawah. Rasa percaya diri peserta
didik pada siklus ketiga ini mengalami peningkatan terbukti dari intonasi suara peserta didik semakin keras, penampilan peserta didik semakin baik dalam
menunjukan hasil gambar dan menceritakannya dengan pelafalan kata yang baik serta benar. Pengamatan dari siklus pertama hingga ketiga, peningkatan rasa
percaya diri siswa itu ada dan apresiasi peserta didik juga meningkat seiring dengan peserta didik mengenali metode pembelajaran ini. Sehingga peserta didik
mulai terbiasa dengan bentuk apresiasi dengan merespon hasil gambar teman saat menceritakan hasil gambarnya. Motivasi dari peneliti pun harus tetap diberikan
kepada peserta didik untuk keberhasilan metode pembelajaran ini.
Selasa, 17 Maret 2015 Peneliti,
Nafidah Sani
119
Pedoman Pengamatan Proses Pembelajaran Melukis Alam dengan Metode Presentasi Siklus 1
Berilah tanda √ pada kolom skor pengamatan pembelajaran sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan
No. Aspek Skor
pengamatan proses belajar
4 3 2 1 1
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran √
2 Respon siswa terhadap materi yang diberikan
√ 3
Siswa mengikuti arahan yang diberikan guru √
4 Siswa menyelesaikan tugas
√ 5
Respon siswa terhadap metode pembelajaran √
Keterangan : 4 = Baik sekali
3 = Baik 2 = cukup
1 = kurang
120
Pedoman Pengamatan Proses Pembelajaran Melukis Alam dengan Metode Presentasi Siklus 2
Berilah tanda √ pada kolom skor pengamatan pembelajaran sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan
No. Aspek Skor
pengamatan proses belajar
4 3 2 1 1
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran √
2 Respon siswa terhadap materi yang diberikan
√ 3
Siswa mengikuti arahan yang diberikan guru √
4 Siswa menyelesaikan tugas
√ 5
Respon siswa terhadap metode pembelajaran √
Keterangan : 4 = Baik sekali
3 = Baik 2 = cukup
1 = kurang
121
Pedoman Pengamatan Proses Pembelajaran Melukis Alam dengan Metode Presentasi Siklus 3
Berilah tanda √ pada kolom skor pengamatan pembelajaran sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan
No. Aspek Skor
pengamatan proses belajar
4 3 2 1 1
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran √
2 Respon siswa terhadap materi yang diberikan
√ 3
Siswa mengikuti arahan yang diberikan guru √
4 Siswa menyelesaikan tugas
√ 5
Respon siswa terhadap metode pembelajaran √
Keterangan : 4 = Baik sekali
3 = Baik 2 = cukup
1 = kurang
122
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Keberanian Presentasi
Satuan Pendidikan : SD Negeri Nogopuro
Mata Pelajaran : Seni Budaya Seni Rupa
Kelas Semester : 1 satu 2 Dua
Tema Subtema : Lingkungan Alam sekitarku
Alokasi Waktu : 1 pertemuan 3 x 35 menit