Teknik Analisis Data Catatan Lapangan

31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Lokasi Penelitian dan Proses Pra-tindakan

a. Deskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri Nogopuro terletak di jalan Nogopuro Nomor 3, kecamatan Depok, kabupaten Sleman, Yogyakarta. SD ini terdiri dari 12 kelas dengan didukung oleh tenaga pengajar yang terdiri dari 12 Guru wali kelas, dua Guru agama Islam, satu Guru agama Katolik, satu Guru agama Kristen, satu Guru agama Hindu, satu Guru olahraga, dan dua Guru komputer, dan lima petugas TU. Sehingga totalnya ada 25 Guru dan satu kepala sekolah yang ada di SD Negeri Nogopuro. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki SD Negeri Nogopuro antara lain UKS, koperasi peserta didik, perpustakaan, mushola dan laboraturium komputer. SD Nogopuro juga menyelenggarakan kegiatan yang bersifat ekstrakulikuler, yaitu ekstrakulikuler seni tari, karawitan, olahraga dan komputer. Tidak jarang kegiatan ekstrakulikuler ini mendapatkan penghargaan dari berbagai macam lomba dan meningkatkan prestasi peserta didik maupun sekolah. Sehingga SD Negeri Nogopuro ini berakreditasi A sebagai sekolah percontohan untuk sekolah dasar disekitarnya.

b. Identifikasi Masalah Lapangan

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah di lapangan identifikasi masalah di lapangan sebagai bagian dari 32 observasi awal. Pada tahapan ini diperoleh data melalui wawancara dengan Guru kelas. Pengamatan atau observasi langsung di kelas, yaitu mengamati langsung keadaan peserta didik kelas 1B dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Wawancara model terbuka dan terpimpin ini dilakukan untuk menggali informasi yang terkait dengan pelaksanaan KBM secara rinci serta mendata permasalahan dari pandangan pribadi Guru. Dari hasil observasi, dan wawancara diperoleh berbagai data sebagai berikut.

c. Data Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran

Peneliti melakukan proses wawancara denga Guru mata pelajaran Ibu Suparmi dan yang merupakan wali kelas 1B pada hari Selasa, 17 Maret 2015. Peneliti melakukan wawancara setelah melakukan proses pengamatan atau obervasi pembelajaran seni rupa di kelas 1B. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan peneliti dalam merumuskan masalah yang ada dalam pembelajaran seni rupa khususnya dalam pembelajaran melukis. Peneliti menyiapkan sebanyak 16 pertanyaan kepada Guru yang berkaitan tentang proses pembelajaran seni budaya khususnya materi pembelajaran melukis. Wawancara dilakukan secara tersusun, sehingga memudahkan peneliti dan Guru sebagai sumber informan. Dan hasil wawancara yang didapat yaitu peserta didik sangat berminat dalam mata pelajaran melukis alam. Guru selalu meyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP dan silabus sebelum memulai proses KBM. Saat proses pembelajaran Guru sesekali memberikan contoh atau demontrasi kepada peserta didik, dan melakukan pendampingan saat peserta didik dalam proses berkarya.