mengidentifikasi soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal pilihan ganda dapat digunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes Suharsimi Arikunto, 2013: 223
Menghitung tingkat kesukaran tes bentuk uraian menurut Zainal Arifin 20131: 135 langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1 Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus: Rata-rata =
Jumlah skor peserta didik tiap soal Jumlah peserta didik
2 Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus: Tingkat Kesukaran =
Rata-rata Skor maksimum tiap soal
3 Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria tingkat kesukaran.
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
4 Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriterianya.
Kriteria tingkat kesukaran tingkat kemudahan sebagai berikut : Interprestasi indeks kesukaran sebagai berikut.
0,00 – 0,30 : soal sukar
0,31 – 0,70 : soal sedang
0,71 – 1,00 : soal mudah
Suharsimi Arikunto, 2013: 225
4. Daya Pembeda
Daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto 2013: 226 adalah:
Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mampu mengerjakan soal atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang tidak
mampu mengerjakan soal atau berkemampuan rendah. Dalam menentukan daya pembeda dari suatu soal maka perlu dibedakan antara
kelompok kecil yang kurang dari 100 dan kelompok besar yang lebih dari 100 orang.
a. Untuk kelompok kecil
Seluruh kelompok testee dibagi dua sama besar, 50 kelompok atas dan kelompok bawah
. Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah lalu dibagi dua.
b. Untuk kelompok besar Mengingat biaya dan waktu untuk menganalisis, maka untuk
kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27 skor teratas sebagai kelompok atas JA dan 27 skor terbawah
sebagai kelompok bawah JB.
Suharsimi Arikunto, 2009: 212
Dalam menghitung daya pembeda soal pada soal objektif digunakan rumus sebagi berikut:
Keterangan: = jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah =
banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar =
proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar =
proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi Arikunto, 2013: 228-229
Untuk menghitung daya pembeda pada soal uraian maka dapat digunakan rumus:
̅ ̅ Keterangan:
= daya pembeda