6 Tes hasil belajr dapat dijadikan alat pengukur keberhasilan siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang
berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan mengajar guru
d. Macam-macam Bentuk Tes Hasil Belajar
Menurut Ngalim Purwanto 2009: 67-69 evaluasi tes hasil belajar merupakan bagian dari evaluasi pembelajaran. Menurut
peranan fungsionalnya dalam pembelajaran, tes hasil belajar dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1 Tes formatif, digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Tes formatif dilakukan setelah peserta didik menyelesaikan materi-materi tertentu. Tes formatif dalam praktik
pembelajaran dikenal sebagai ulangan harian.
2 Tes sumatif, merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui penugasan siswa atas sejumlah materi yang disampaikan dalam
satuan kurun waktu tertentu seperti caturwulan atau semester. Dalam praktik pengajaran tes sumatif dikenal sebagai ujian akhir
semester atau midsemester tergantung satuan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan materi.
3 Tes diagnostik, evaluasi hasil belajar mempunyai fungsi diagnostik yaitu untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang
mengalami masalah dan menelusuri jenis masalah yang dihadapi. 4 Tes penempatan, merupakan tes hasil belajar yang dilakukan
untuk menempatkan peserta didik dalam kelompok yang sesuai dengan kemampuan ataupun bakat minatnya. Pengelompokan
dilakukan untuk memberikan kemudahan layanan pembelajaran agar sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Menurut Zainal Arifin 2013: 125-150 pengembangan bentuk tes dalam proses pembelajaran dan evaluasi adalah sebagai
berikut: 1 Tes bentuk uraian
Bentuk uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif. Disebut bentuk
uraian, karena menuntut peserta didik untuk menguraikan, menorganisasikan dan menyatakan jawaban-jawaban dengan kata-
katanya sendiri dalam bentuk, teknik dan gaya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Bentuk uraian sering juga disebut bentuk
subjektif karena dalam pelaksanaannya sering dipengaruhi oleh faktor subjektivitas guru. Dilihat dari luas-sempitnya materi yang
ditanyakan, maka tes bentuk uraian ini dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu uraian terbatas dan uraian bebas
2 Pilihan ganda
multiple choice
Soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan,
pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri atas pembawa pokok persoalan dan
pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan
yang belum sempurna yang sering disebut
stem
, sedangkan pilihan jawaban itu mungkin berbentuk perkataan, bilangan atau kalimat
dan sering disebut
option.
3 Tes lisan Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik
dalam bentuk lisan. Tes lisan dapat berbentuk seperti berikut ini: a Seorang guru menilai seorang peserta didik
b Seorang guru menilai sekelompok peserta didik c Sekelompok guru menilai seorang peserta didik
d Sekelompok guru menilai sekelompok peserta didik
4 Tes perbuatan Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut jawaban
peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan atau perbuatan, misalnya untuk melihat bagaimana cara menggunakan komputer
dengan baik dan benar, guru harus menyuruh peserta didik untuk mempraktikan atau mendemonstrasikan penggunaan komputer
yang sesungguhnya sesuai dengan prosedur yang baik dan benar. Tes perbuatan sangat bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan
prilaku peserta didik, karena secara objektif kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik dapat diamati dan diukur sehingga
menjadi dasar pertimbangan untuk praktik selanjutnya.
Suharsimi Arikunto 2013: 177-190 mengemukakan bahwa bentuk-bentuk tes dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1 Tes subjektif Tes yang pada umunya berbentuk esai uraian. Tes bentuk esai
adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-katanya. Ciri-ciri
pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti: uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan
sebagainya.