b. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
Menurut
Zainal Arifin 2013: 14 “Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian
itu sendiri”. Evaluasi dalam pembelajaran memiliki banyak fungsi dalam
hal ini menurut Zainal Arifin 2013: 20 menjelaskan bahwa fungsi evaluasi hasil belajar ada empat fungsi, yaitu:
1 Fungsi formatif yaitu untuk memberikan umpan balik
feedback
kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan
remedial
perbaikan bagi peserta didik,
2 Fungsi sumatif yaitu untuk menentukan nilai hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai bahan dasar penentuan
lulus-tidaknya peserta didik, 3 Fungsi diagnostik yaitu untuk memahami latar belakang
psikologis, fisik, dan lingkungan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan untuk
memecahkan masalah tersebut,
4 Fungsi penempatan yaitu untuk menempatkan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan
peserta didik.
Suharsimi Arikunto 2013: 10 memaparkan tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar sebagai berikut:
1 Penilaian berfungsi selektif Dengan mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Seleksi ini dapat digunakan untuk memilih siswa yang naik kelas, siswa yang
mendapat beasiswa, dan siswa yang dinyatakan lulus.
2 Penilaian berfungsi diagnostik Penilaian dapat berfungsi sebagai diagnostik kepada peserta didik
mengenai kebaikan dan kelemahannya. Apabila telah diketahui
sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi kelemahan tersebut
3 Penilaian berfungsi sebagai penempatan Penilaian juga dapat digunakan untuk menentukan dengan pasti
dikelompok mana siswa harus ditempatkan. Penempatan siswa ini dilakukan dengan pengelompokan siswa-siswa yang mempunyai
hasil penilaian yang memiliki kategori yang sama.
4 Penilaian berfungsi sebagai perangkat pengukuran Fungsi sebagai pengukur keberhasilan ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Pendidikan atau proses pembelajaran harus dievaluasi agar dapat
diketahui apakah pendidikan atau proses pembelajaran tersebut berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya sehingga dapat
diidentifikasi penyebabnya untuk kemudian dibenahi atau diperbaiki.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi memiliki tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran
yang memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik dalam
menerima pembelajaran. c.
Prinsip Dasar Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Zainal Arifin 2013: 30 terdapat beberapa prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi,
yaitu: kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif, dan praktis.
1
Kontinuitas Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena
pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasipun harus dilakukan secara kontinu. Hasil
evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga
dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik
tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja,tetapi juga dimensi proses dan bahkan dari dimensi input.
2
Komprehensif Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus
mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu peserta didik, maka seluruh aspek
kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotorik. Begitu juga
dengan objek-objek yang lain.
3
Adil dan objektif Semua peserta didik harus diberlakukan sama tanpa membeda-
bedakan. Guru juga hendaknya bertindak objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu, sikap
suka, tidak suka, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan
data dan fakta yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
4
Kooperatif Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan
semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5
Praktis Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu
sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat evaluasi tersebut. Untuk itu perlu diperhatikan
bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 38, ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi
atau hubungan erat tiga komponen, diantaranya: 1 Tujuan pembelajaran
2 Kegiatan pembelajaran atau KBM 3 Evaluasi
Triangulasi oleh Suharsimi Arikunto 2013: 38 digambarkan dalam bagan sebagai berikut: