6 Tindak lanjut hasil evaluasi Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun, diatur,
diolah, dianalisis, dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang terkandung didalamnya maka pada akhirnya
evaluator akan dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut
dari kegiatan evaluasi tersebut.
2. Tinjauan tentang Tes Hasil Belajar sebagai Alat Evaluasi
a. Pengertian Tes Hasil Belajar
Pengertian tes menurut Amir Daein Indrakusuma dalam Suharsimi Arikunto 2013: 46, “Tes adalah suatu alat atau prosedur
yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat.” dan menurut Ngalim Purwanto 2009: 64, “Tes merupakan alat ukur untuk proses pengumpulan data di mana
dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan kemampuan maksimalnya.” Menurut
Zainal Arifin 2013: 118, Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan
dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, atau serangkaian
tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
Dari beberapa kutipan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk
memperoleh data dari berbagai pertanyaan dalam instrumen yang mendorong peserta didik untuk menjawab pertanyaan tersebut
sehingga dapat mengukur kemampuan peserta didik tersebut.
b. Fungsi Tes Hasil Belajar
Menurut Anas Sudijono 2012: 67, fungsi tes hasil belajar secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang
telah dicapai peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu tes
yang dibuat harus disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar dan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2 Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena melalui tes tersebut dapat diketahui seberapa jauh tujuan
pembelajaran telah tercapai. Selain itu tes hasil belajar juga berfungsi sebagai bahan
pertimbangan guru dalam menentukan kenaikan kelas, umpan balik dalam proses belajar mengajar, meningkatkan motivasi belajar siswa,
dan evaluasi diri terhadap kinerja siswa.
c. Prinsip Tes Hasil Belajar
Dalam penyusunan tes yang baik diperlukan adanya prinsip sebagai pedoman agar tes yang diberikan benar-benar dapat mengukur
tingkat kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Menurut Anas Sudijono 2012: 97-99 mengemukakan beberapa prinsip dasar dalam
menyusun tes hasil belajar, yaitu: 1 Tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar
outcomes learning
yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional.
2 Butir-butir tes hasil belajar harus merupakan sampel yang respresentatif dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan.
3 Bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar harus dibuat bervariasi.
4 Tes hasil belajar harus didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
5 Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan.
6 Tes hasil belajr dapat dijadikan alat pengukur keberhasilan siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang
berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan mengajar guru
d. Macam-macam Bentuk Tes Hasil Belajar
Menurut Ngalim Purwanto 2009: 67-69 evaluasi tes hasil belajar merupakan bagian dari evaluasi pembelajaran. Menurut
peranan fungsionalnya dalam pembelajaran, tes hasil belajar dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1 Tes formatif, digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Tes formatif dilakukan setelah peserta didik menyelesaikan materi-materi tertentu. Tes formatif dalam praktik
pembelajaran dikenal sebagai ulangan harian.
2 Tes sumatif, merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui penugasan siswa atas sejumlah materi yang disampaikan dalam
satuan kurun waktu tertentu seperti caturwulan atau semester. Dalam praktik pengajaran tes sumatif dikenal sebagai ujian akhir
semester atau midsemester tergantung satuan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan materi.
3 Tes diagnostik, evaluasi hasil belajar mempunyai fungsi diagnostik yaitu untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang
mengalami masalah dan menelusuri jenis masalah yang dihadapi. 4 Tes penempatan, merupakan tes hasil belajar yang dilakukan
untuk menempatkan peserta didik dalam kelompok yang sesuai dengan kemampuan ataupun bakat minatnya. Pengelompokan
dilakukan untuk memberikan kemudahan layanan pembelajaran agar sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Menurut Zainal Arifin 2013: 125-150 pengembangan bentuk tes dalam proses pembelajaran dan evaluasi adalah sebagai
berikut: 1 Tes bentuk uraian
Bentuk uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif. Disebut bentuk
uraian, karena menuntut peserta didik untuk menguraikan, menorganisasikan dan menyatakan jawaban-jawaban dengan kata-