Efektivitas Pengecoh Teknik Analisis Data

a. Menentukan jumlah peserta didik N. b. Menentukan jumlah sampel n, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah, yaitu 27 x N. c. Membuat tabel pengujian efektivitas pengecoh seperti berikut: Pilihan jawaban a b c d e Kelompok Atas Kelompok Bawah d. Menghitung jumlah alternatif jawaban yang dipilih peserta didik, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah e. Menentukan efktivitas pengecoh dengan kriteria: 1 Untuk opsi kunci a Jumlah pemilih kelompok atas dan kelompok bawah berada di antara 25 - 75. Rumusnya adalah ∑ ∑ Keterangan: ∑ = jumlah pemilih kelompok atas ∑ = jumlah pemilih kelompok bawah = jumlah sampel kelompok atas = jumlah sampel kelompok bawah b Jumlah pemilih kelompok atas harus lebih besar daripada jumlah pemilih kelompok bawah. 2 Untuk opsi pengecoh a Jumlah pemilih kelompok atas dan kelompok bawah tidak kurang dari: ∑ Keterangan: = jumlah opsi pengecoh = kelompok atas = kelompok bawah b Jumlah pemilih kelompok bawah harus lebih besar daripada jumlah pemilih kelompok atas. Zainal Arifin, 2013: 281-282 Tindak lanjut yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut Anas Sudijono. 2012: 417. a. Pengecoh yang telah berfungsi dengan baik dapat dipakai lagi pada tes hasil belajar yang akan datang. b. Pengecoh yang belum berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan pengecoh yang lain. Cara yang dapat digunakan untuk membuat pengecoh yang baik yaitu sebagai berikut Sumarna Surapranata. 2005: 136. 1 Gunakan pilihan jawaban yang paling umum dimengerti peserta didik. 2 Gunakan kata-kata yang kedengarannya sama. 3 Gunakan yang kira-kira ada kaitannya. 4 Gunakan bahasa buku atau terminologi buku yang tidak diragukan lagi kebenarannya.

6. Analisis Butir Soal

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari butir-butir soal berupa angka-angka yang diidenteifikasi berdasarkan kriteria validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan efektifitas pengecoh untuk menentukan kualitas soal yang digunakan dalam evaluasi. Kriteria yang peneliti gunakan untuk menentukan tingkat kualitas butir soal diadaptasi dari skala Likert sebagai berikut Sugiyono, 2010: 134-135. Tabel 4. Kriteria Kualitas Butir Soal Jumlah kriteria yang terpenuhi Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda dan Efektifitas Pengecoh Kualitas Butir Soal Revisi Masuk Bank Soal 4 Sangat Baik Tidak Ada Ya 3 Baik Minor Belum 2 Sedang Sedang Belum 1 Tidak Baik Dibuang Tidak Sangat Tidak Baik Dibuang Tidak Berikut ini penjelasan dari tabel kualitas butir soal di atas. a. Butir soal dikatakan sangat baik apabila memenuhi 4 kriteria soal yang baik yaitu Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini butir soal dapat masuk ke bank soal. b. Butir soal dikatakan baik apabila memenuhi 3 dari 4 kriteria soal yang baik Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini soal belum dapat dimasukkan ke bank soal. Soal harus direvisi hingga memenuhi empat kriteria. c. Butir soal dikatakan sedang apabila memenuhi 2 dari 4 kriteria soal yang baik Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini soal belum dapat dimasukkan ke bank soal. Soal harus direvisi hingga memenuhi empat kriteria. d. Butir soal dikatakan tidak baik apabila memenuhi 1 dari 4 kriteria soal yang baik Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini soal tidak dapat dimasukkan ke bank soal. Soal membutuhkan revisi yang signifikan sehingga lebih baik dibuang. e. Butir soal dikatakan sangat tidak baik apabila tidak memenuhi 4 kriteria soal yang baik Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini soal tidak dapat dimasukkan ke bank soal. Soal membutuhkan revisi yang signifikan sehingga lebih baik dibuang. Selain syarat yang berbasis butir, maka tes secara keseluruhan harus reliabel dengan ketentuan sebagaimana dijelaskan di muka hlm.24.