aktivitas ekonomi, dengan kata lain untuk menghindarkan seseorang dari perilaku konsumtif. Namun jika dilihat dari karakteristik pembelian
impulsif yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan mengapa literasi ekonomi tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian impulsif.
Pembelian impulsif terjadi secara spontan, tidak terencana, cepat, tidak terkendali dan tidak mempertimbangkan akibat yang akan timbul
selanjutnya. Oleh karena itu, ketika dalam situasi pembelian terutama pembelian impulsif, mahasiswa tidak sempat atau tidak ada waktu untuk
mengingat dan memperhitungkan bagian-bagian dari konsep ekonomi yang telah dipelajarinya. Sehingga tingkat literasi ekonomi yang dimiliki
tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian impulsif.
2. Pengaruh Kelompok Teman Sebaya terhadap Perilaku Pembelian
Impulsif
Dari hasil penelitian diperoleh nilai t
hitung
sebesar 6,818 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000 dan koefisien regresi b
2
sebesar 0,440. Karena nilai signifikansi t 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai
positif, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kelompok teman sebaya terhadap perilaku pembelian impulsif
untuk produk fashion pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY. Berdasarkan hasil deskripsi data variabel kelompok teman sebaya,
dapat diketahui bahwa kelompok teman sebaya pada mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2014 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh kelompok teman sebaya memegang peranan yang cukup penting dalam perilaku konsumsi. Banyaknya waktu
yang dihabiskan dan interaksi yang dilakukan bersama teman sebaya membuat remaja atau mahasiswa semakin terpengaruh oleh kelompok
teman sebaya itu. Kondisi tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap perilaku pembelian mereka dan kemudian mengarah pada perilaku
pembelian impulsif. Semakin besar pengaruh kelompok teman sebaya, maka semakin
tinggi perilaku pembelian impulsif. Sebaliknya semakin kecil pengaruh kelompok teman sebaya, maka semakin rendah pula perilaku pembelian
impulsif untuk produk fashion pada mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2014. Hasil penelitian ini dapat menjawab hipotesis kedua yang
telah dikemukakan sebelumnya, dapat dilihat dari hasil sumbangan efektif variabel kelompok teman sebaya sebesar 18,25.
3. Pengaruh Kontrol Diri terhadap Perilaku Pembelian Impulsif
Dari hasil penelitian diperoleh nilai t
hitung
sebesar -8,734 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000 dan koefisien regresi b
3
sebesar -0,596. Karena nilai signifikansi t 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai
negatif, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan kontrol diri terhadap perilaku pembelian impulsif untuk
produk fashion pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY. Berdasarkan deskripsi variabel kontrol diri, dapat diketahui
bahwa kontrol diri mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2014 termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 59,7, akan tetapi untuk
kategori tinggi sebesar 39,8. Sehingga dapat dikatakan kontrol diri