Untuk mengukur tingkat literasi ekonomi mahasiswa, dilakukan dengan cara memberikan tes berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda
dengan skala tingkat literasi ekonomi yaitu The Standards in Economics Survey yang dikembangkan oleh National Council on Economic
Education NCEE, dari indikator ekonomi mikro dan ekonomi makro yang disesuaikan untuk konteks Indonesia. Indikator tersebut merupakan
tolok ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh literasi ekonomi terhadap perilaku pembelian impulsif untuk produk
fashion.
2. Kelompok Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya merupakan sekumpulan individu yang mempunyai persamaan usia dan posisi status sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain, selama periode tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Indikator yang diukur dalam kelompok teman sebaya
adalah interaksi sosial yang dilakukan, kebiasaan yang dilakukan teman sebaya, keinginan meniru imitasi, sikap solidaritas, memberikan
pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh keluarga secara memuaskan atau memberikan pengalaman baru, serta dorongan dan dukungan teman
sebaya. Alat untuk memperoleh informasi tentang variabel kelompok teman sebaya digunakan angket tertutup dengan skala Likert.
3. Kontrol Diri
Kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku, berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi
serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya agar mengarah pada perilaku yang positif. Kontrol diri akan diungkap melalui skala kontrol diri berupa
angket tertutup dengan skala Likert berdasarkan aspek-aspek kontrol diri yang diungkapkan oleh Averiil yang dikutip dalam Ghufron 2014: 29
yaitu kemampuan mengontrol perilaku, kemampuan mengontrol stimulus, kemampuan mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian, kemampuan
menafsirkan peristiwa atau kejadian dan kemampuan mengambil keputusan.
4. Perilaku Pembelian Impulsif untuk Produk Fashion
Perilaku pembelian impulsif merupakan perilaku membeli tanpa ada perencanaan, terjadi secara tiba-tiba dan keinginan yang kuat untuk
membeli sesuatu dengan segera tanpa ada pertimbangan terlebih dahulu untuk konsekuensi yang akan dihadapi. Sehingga konsumen tidak lagi
berpikir rasional dalam perilaku pembeliannya. Termasuk perilaku pembelian impulsif untuk produk fashion yaitu perilaku pembelian secara
spontan di kalangan mahasiswa terhadap produk fashion seperti pakaian baju dan celana, tas, sepatu, sandal, kerudung, jam tangan, kaca
matasoftlens, topi, dan aksesoris kalung-kalung, gelang dan cincin tanpa mempertimbangkan konsekuensinya di masa depan.
Perilaku pembelian impulsif untuk produk fashion diukur dengan indikator yang mengacu pada karakteristik pembelian impulsif yang
dikemukakan oleh
Rook 1987:
193-195 yaitu,
spontanitas spontaneity; kekuatan, kompulsi dan intensitas power, compulsion and
intensity; kegairahan dan stimulasi excitement and stimulation; dan ketidakpedulian akan akibat disregard for consequences yang nantinya
akan dikembangkan menjadi beberapa sub indikator. Alat untuk memperoleh informasi tentang variabel pembelian impulsif digunakan
angket tertutup dengan skala Likert.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada The Standards in Economics Survey, berupa seperangkat pertanyaan yang
dijabarkan dari indikator ekonomi mikro dan ekonomi makro yang disesuaikan untuk konteks Indonesia. Tes yang dimaksud adalah tes
tertulis yang harus dijawab oleh mahasiswa untuk mengetahui tingkat literasi ekonomi yang dimiliki.
2. Angketkuesioner
Penelitian ini menggunakan angket langsung dan tertutup, yaitu angket yang menghendaki jawaban tentang diri responden dan jawaban
sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal mengisi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini diberikan kepada mahasiswa
sebagai responden untuk memperoleh data tentang kelompok teman sebaya, kontrol diri dan perilaku pembelian impulsif untuk produk
fashion.