menarik, agar dinilai sebagai sosok yang selalu up to date dan terlihat seragam dengan teman sekelompoknya. Banyak ditemukan remaja
termasuk mahasiswa relatif sering membeli produk fashion dan aksesorisnya. Apa lagi sebagai seorang mahasiswa fashion dijadikan
elemen penting untuk menunjang penampilan dan presentasinya di kampus, sehingga mahasiswa cenderung mengikuti trend yang ada. Hal
tersebut dinilai dapat menimbulkan perilaku konsumtif dan bahkan mengarah pada perilaku pembelian impulsif.
3. Pengaruh Kontrol Diri terhadap Perilaku Pembelian Impulsif
Kontrol diri dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Dengan kata lain, kontrol diri berkaitan dengan bagaimana
individu dapat mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya agar mengarah pada perilaku yang positif. Pada kenyataannya,
remaja sering tidak menggunakan pikiran rasionalnya dalam menentukan barang yang benar-benar dibutuhkan. Membeli tidak lagi dilakukan
karena barang tersebut dibutuhkan, tetapi membeli dilakukan dengan alasan-alasan seperti untuk menghilangkan suasana hati yang buruk,
bersenang-senang, mengekspresikan identitas atau hanya mengikuti trend yang sedang populer saat itu. Sehingga keputusan pembelian remaja
didominasi oleh faktor emosi atau dorongan sesaat. Fenomena perilaku konsumtif pada remaja terjadi karena remaja atau mahasiswa saat ini
masih memiliki kontrol diri atau pengendalian dalam berperilaku yang
rendah, termasuk dalam perilaku pembelian yang akhirnya mengarah pada pembelian yang tidak rasional.
Pada dasarnya, pembelian impulsif dapat ditekan dan bahkan dihindari apabila remaja atau mahasiswa memiliki sistem pengendalian
internal pada dirinya atau kontrol diri. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Chaplin dalam Dira Sarah, 2014: 316 bahwa kontrol diri
merupakan kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau merintangi implus-implus atau tingkah
laku impulsif. Semakin tinggi kontrol diri seseorang, maka semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku termasuk dalam pengambilan
keputusan. Sebaliknya jika kontrol diri seseorang rendah, maka dalam perilaku konsumsi tidak akan ada pertimbangan-pertimbangan terlebih
dahulu dan mudah terpengaruh oleh emosi sesaat serta tergesa-gesa dalam mengambil keputusan pembelian, sehingga mengarah pada
pembelian tanpa rencana atau pembelian impulsif.
4. Pengaruh Literasi Ekonomi, Kelompok Teman Sebaya dan Kontrol
Diri Secara Bersama-Sama terhadap Perilaku Pembelian Impulsif
Apabila seseorang memiliki literasi ekonomi yang baik atau pemahaman terhadap ekonomi yang cukup baik, maka orang tersebut
akan berpikir cerdas dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari. Seperti halnya mahasiswa yang duduk dibangku kuliah dan mempelajari
berbagai konsep ekonomi, mahasiswa tersebut dituntut untuk dapat mengaplikasikan konsep ekonomi dalam kegiatan sehari-hari. Dengan
demikian, mahasiswa akan berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan