akhirnya menuju pada sesuatu yang baik. Pola kerja pada kontrol diri tersebut yaitu dengan menolak pola respon yang terbentuk dan
menggantinya dengan yang lain. Respon penggantinya sendiri terdiri dari penggunaan pemikiran, pengubahan emosi, pengaturan
dorongan dan pengubahan tingkah laku. Kaitannya dengan keputusan pembelian, sebuah kontrol diri dikatakan berhasil ketika
seseorang mampu memilih sesuatu secara tidak tergesa-gesa. Dengan kata lain, seseorang tersebut akan memikirkan pembelian
secara teliti dan seksama. Sehingga kontrol diri cenderung mampu meminimalkan terjadinya perilaku pembelian yang tidak rasional.
4. Perilaku Pembelian Impulsif
a. Keputusan Pembelian
1 Karakteristik dan Jenis Perilaku Keputusan Pembelian Perilaku pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh
beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut terdiri dari faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen, faktor budaya tersebut antara lain
kebudayaan, subbudaya, dan kelas sosial. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok, keluarga,
peran dan status. Selanjutnya, faktor pribadi yaitu usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep diri. Faktor yang terakhir yakni
faktor psikologis
seperti motivasi,
emosi, persepsi,
pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap Kotler Armstrong, 2008: 159-176.
Menurut Mowen Minor 2002: 10-12 pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat dibagi menjadi tiga kelompok
berdasarkan perspektif pengalamannya, yaitu: a Pembelian yang diakibatkan pencarian keragaman
Pembelian berdasarkan
mencari keragaman
diklasifikasikan sebagai pembelian bersifat pengalaman, karena pembelian tersebut dilakukan untuk mempengaruhi
perasaan, yaitu apabila konsumen merasa jenuh dan mencoba membeli merek terbaru mereka berusaha membuat
diri mereka menjadi lebih baik. Menurut Kotler Armstrong
2008:179 perilaku
pembelian mencari
keragaman adalah “perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah
tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang singnifikan”. Dalam kasus ini, konsumen sering melakukan banyak
pertukaran merek. b Pembelian yang dilakukan berdasarkan kata hati atau
impulsif Pembelian berdasarkan kata hati atau impulsif dapat
dikatakan sebagai kegiatan konsumen ketika memutuskan