pertentangan-pertentangan dengan cara-cara lain selain dengan tindakan agresi langsung.
2 Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen. Kelompok teman sebaya memberikan dorongan
bagi remaja untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru mereka.
3 Meningkatkan keterampilan
sosial, mengembangkan
kemampuan penalaran dan belajar untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang lebih matang.
4 Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin. Hal ini dibentuk melalui interaksi dengan
teman sebaya. 5 Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai. Dalam
kelompok teman sebaya, remaja mencoba mengambil keputusan atas diri mereka sendiri.
6 Meningkatkan harga diri. Menjadi orang yang disukai oleh sebagian besar teman-teman sebaya membuat remaja merasa
senang. Menurut Wayan Ardhana dalam Umar Tirtahardja dan La
Sulo, 2005: 181 juga mengungkapkan pendapatnya tentang fungsi
teman sebaya terhadap anggotanya. Fungsi tersebut antara lain:
1 Megajarkan berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
2 Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
3 Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat orang dewasa.
4 Memberikan kepada anggota-anggotanya cara-cara untuk membebaskan diri dari pengaruh kekuasaan otoritas.
5 Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan pada prinsip persamaan hak.
6 Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh keluarga secara memuaskan pengetahuan mengenai cita
rasa berpakaian, musik, jenis tingkah laku tertentu, dan lain-lain.
7 Memperluas cakrawala pengalaman anak, sehingga menjadi orang yang lebih kompleks.
e. Peran Kelompok Teman Sebaya
Menurut Santrock 2007 mengatakan bahwa peran
terpenting dari teman sebaya adalah:
1 Sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga. 2 Sumber kognitif, untuk pemecahan masalah dan perolehan
pengetahuan. 3 Sumber emosional, untuk mengungkapkan ekspresi dan identitas
diri. Dari uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa teman
sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. Teman
sebaya memberikan sebuah dunia tempat para remaja melakukan sosialisasi dalam suasana yang mereka ciptakan sendiri.
f. Pengaruh Kelompok Teman Sebaya terhadap Perilaku
Konsumen
Konsumen dalam kegiatan keseharianya akan berada atau terlibat dengan suatu kelompok. Dari berbagai kelompok yang ada di
masyarakat, bentuk kelompok yang relevan dengan perilaku konsumen adalah kelompok acuan atau kelompok referensi. Menurut
Tatik Suryani 2013: 161 kelompok acuan merupakan individu atau kelompok yang dijadikan rujukan yang mempunyai pengaruh nyata
bagi individu. Kelompok acuan baik berupa kelompok yang bersifat formal maupun kelompok yang bersifat informal melalui interaksi
yang ada akan mempengaruhi perilaku anggotanya secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku konsumsi dan pengambilan
keputusan konsumen sering dipengaruhi melalui interaksi kelompok sebaya.
Menurut Havinghurst dalam Slamet Santosa, 2006: 82 menjelaskan beberapa pengaruh perkembangan kelompok sebaya,
yaitu:
1 Pengaruh positif dari kelompok sebaya a Apabila
dalam hidupnya
individu memiliki
kelompok sebaya maka lebih siap menghadapi yang akan datang.
b Individu dapat
mengembangkan solidaritas
antarkawan. c Apabila individu masuk dalam kelompok sebaya,
setiap anggota akan dapat membentuk masyarakat yang dapat direncanakan sesuai dengan kebudayaan
yang mereka anggap baik menyeleksi kebudayaan dari berapa temannya.
d Setiap anggota
dapat berlatih
memperoleh pengetahuan dan melatih kecakapan bakatnya.
e Mendorong individu untuk bersifat mandiri. f Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan
kelompok. 2 Pengaruh negatif dari kelompok sebaya
a Sulit menerima seseorang yang tidak mempunyai kesamaan.