Model Pembelajaran Explicit Instruction

25 seperti yang telah ditetapkan. Tetapi para ahli berpendapat bahwa tidak ada model pengajaran yang lebih baik dari model pengajaran yang lain. Kardi dan Nur, 2000b: 13. Model Direct Intruction atau Explicit Instruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung Kardi dan Nur, 2000a:2. Apabila guru menggunakan model pengajaran langsung ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk mengudentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi atau materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa, pemodelan atau mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan latihan, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta memberikan umpan balik. Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang dikemukakan oleh Kardi dan Nur 2000a : 27, 26 bahwa suatu pelajaran dengan model pengajaran langsung berjalan melalui lima fase sebagai berikut: a. Penjelasan tentang tujuan dan mempersiapkan siswa b. Pemahamanpresentasi materi ajar yang akan diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu c. Memberikan latihan terbimbing d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik e. Memberikan latihan mandiri. Kelebihan menggunakan model Explicit Instruction: a. Siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuannya. b. Semua siswa aktif atau terlibat dalam pembelajaran. Kekurangan menggunakan model Explicit Instruction: a. Memerlukan waktu lama sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama. b. Untuk mata pelajaran tertentu.

B. Penelitian yang Relevan

1. Umi Nurkasih 2007, dengan penelitian yang berjudul, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP Negeri 18 Kota Tegal Pada Pokok Bahasan Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And 27 Composition Circ ”. Hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas ini membuahkan kesimpulan bahwa: Menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Cooperative Integrated Reading and Compoisition CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk pokok bahasan perbandingan. Perolehan nilai tes silkus I, II, dan III berturut-turut 63,4, 63,0, 65,6 dan ketuntasan belajar klasikal berturut-turut 72,5, 67,5, dan 80,0. 2. Efi 2007 dengan penelitian yang berjudul, “Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pendekatan Cooperatif Learning Teknik Jigsaw Dengan Teknik Stad”Sebuah Eksperimen Di Mts Al-Marwah Teluknaga Tangerang. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa : a. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif Cooperative Learning teknik jigsaw dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif Cooperative Learning teknik STAD dalam pelajaran biologi dengan nilai thitung ttabel yaitu 2,09 2,00. b. Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif Cooperative Learning teknik jigsaw dapat terlihat dari jumlah gain yang diperoleh yaitu 103,5

Dokumen yang terkait

Animasi Pengenalan Para Ilmuan di Dunia Menggunakan Macromedia Flash 8

0 37 62

Animasi Pengenalan Baju Adat Sumatera Menggunakan Macromedia Flash 8

8 62 75

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS VIIID Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Menggunakan Media Macromedia Flash Pada Siswa Kelas Viiid SMP Negeri 1 Geyer Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA.

0 2 20

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 5

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 12

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR.

0 4 49

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWER POINT PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

0 3 156