Definisi Operasional METODE PENELITIAN

34

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian Suharsimi, 1987: 102. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan sasaran penelitian siswa kelas XI IPA dengan data sebagai berikut: Tabel.1. Tabel Responden No. Kelas Responden 1 XI IPA 1 19 Orang 2 XI IPA 2 12 Orang Penentuan subyek dilakukan secara Purposive Sampling yaitu pemilihan subyek penelitian secara sengaja oleh peneliti yang didasarkan atas kriteria dan pertimbangan yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahnnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Subyek penelitian yang terpilih adalah siswa kelas XI IPA 1 dan IPA 2 dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, masing-masing siklus terdiri dari beberapa komponen yaitu, perencanan planning, tindakan action,pengamatan observation, dan refleksi reflection. 35 1. Perencanaan Planning Rencana merupakan tahapan awal yang dilakukan guru sebelum melaksanakan sesuatu. Diharapkan rencana tersebut berpandangan ke depan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dann dengan rencana tersebut secara dini dapat menguasai hambatan. Perencanaan yang baik dapat mempermudah unutk mengatasi kesulitan da mendorong para praktisi tersebut untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, partisipan harus bekerja sama dalam diskusi untuk membangun suatu kesamaan bahasa dalam menganalisis dan memperbaiki pengertian maupun tindakan mereka dalam situasi tertentu. Pada siklus I ditargetkan siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebanyak 80 dari sejumlah siswa sebanyak 31 siswa. Apabila jumlah siswa yang ditargetkan tersebut belum memenuhi, maka tindakan akan dilakukan pada siklus II. 2. Tindakan Action Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya akan dipergunakan untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas.

Dokumen yang terkait

Animasi Pengenalan Para Ilmuan di Dunia Menggunakan Macromedia Flash 8

0 37 62

Animasi Pengenalan Baju Adat Sumatera Menggunakan Macromedia Flash 8

8 62 75

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS VIIID Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Menggunakan Media Macromedia Flash Pada Siswa Kelas Viiid SMP Negeri 1 Geyer Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA.

0 2 20

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 5

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 12

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR.

0 4 49

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWER POINT PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

0 3 156