Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas Sikus I
57
Dari tabel 7 dan gambar 6 diagram tingkat prestasi siswa pada siklus I dapat dideskripsikan bahwa pada siklus I tingkat hasil belajar
siswa masih belum optimal. Hal tersebut terbukti bahwa masih ada siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal KKM sebanyak 5 siswa, yang sebelumnya ada 12 siswa pada tahap pre-test. Namun hal tersebut sudah mengalami peningkatan
hasil belajar siswa dari tahap pre-test ke siklus I. Berikut disajikan gambar 2 diagram batang prestasi siswa kelas XI IPA pada siklus I
untuk mempermudah membaca data:
Gambar 6. Diagram Tingkat Hasil Belajar Siswa pada Sikus I
Siswa yang memperoleh nilai 70-74 sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9 . Siswa dengan nilai 75-79 sebanyak 1 siswa dengan
58
persentase 3,22. Siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas kriteria ketuntatasan minimal KKM meningkat menjadi 26 siswa yang
sebelumnya hanya 19 siswa pada tahap pre-test, dengan rincian nilai 80-84 sebanyak 6 siswa dengan persentase 19,35. Siswa dengan
nilai 85-89 sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9. Siswa dengan nilai 90-94 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,45. Siwa dengan
nilai 95-100 sebanyak 14 siswa dengan persentase 45,16. Hasil dari tingkat hasil beljar siswa dengan menggunakan media
power point dengan model Explicit Instruction jika dibandingkan
dengan hasil
pre-test sudah
mengalami peningkatan
yang signifikan.Untuk mengetahui lebis jelas perbandingan nilai pretest
dengan siklus I peningkatan hasil belajar siswa dapat diuraikan dalam tabel 8 dibawah ini. Dari hasil penelitian siklus I, diketahui hasil yang
cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari kelas interval pada siklus I lebih tinggi dari pada hasil pre-test. Namum beberapa siswa masih ada
yang dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Tahap siklus I nilai interval tertinggi pada nilai 95-100 sebanyak 14 siswa dengan
persentase 45,26, sedangkan pada tahap pre-test hanya 3 siswa dengan persentase 9,7.
59
Tabel 8. Perbandingan Tingkat Hasil Belajar Siswa pada Tahap Pretest dengan Siklus I
No. Nilai
Pretest Nilai
Siklus I F
F 1
60-66 4
12,9 70-74
4 12,9
2 67-73
4 12,9
75-79 1
3,22 3
74-80 4
12,9 80-84
6 19,35
4 81-87
3 9,7
85-89 4
12,9 5
88-94 13
41,9 90-94
2 6,45
6 95-100
3 9,7
95-100 14
45,16 Jumlah
31 100
Jumlah 31
100 Rata-rata
81.74 Rata-rata
89.80 Simpangan
Baku 11.44
Simpangan Baku
9.16
Nilai terendah pada siklus I berada pada nilai 70-74 sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9, sedangkan pada pre-test berada pada nilai
60-66 sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9. Rata-rata nilai yang banyak didapat pada tahap pre-test dengan nilai 88-94 sebanyak 13
siswa dengan persentase 41,9. Sedangkan rata-rata nilai yang banyak didapat pada sikus I dengan nilai 95-100 sebanyak 14 siswa dengan
persentase 45,16. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 7 dibawah ini:
60
Gambar 7. Diagram Tingkat Hasil Belajar Siswa pada Tahap Pre-test dengan Sikus I
Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat melalui nilai rata- rata kelas dan nilai simpangan baku. Rata-rata nilai siswa pada siklus I
mancapai 89.80, sedangkan pada pada pre-test mancapai 81.74. Nilai pada simpangan baku pada siklus I mencapai 9.16, pada pre-test
mencapai 11.44. Untuk lebih jelasnya dapat dicermati dalam gambar 8 dibawah ini.
61
Gambar 8. Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Tahap Pre- test dengan Sikus I
Jika dibandingkan dengan nilai pre-test dan siklus I, dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Dimana nilai rata-rata kelas pada pre-test sebanyak 82.37 dan rata-rata pada siklus I sebanyak 89.11.
Terlihat kenaikan sebanya 8.16. Kenaikan itu didukung oleh media dan model Explicit Instruction yang digunakan dalam proses
pembelajaran.