Pra Penelitian Tindakan Kelas

51 1. Adanya penjelasan tentang tujuan dan mempersiapkan siswa, 2. Pemahaman atau presentasi materi ajar yang akan diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu, 3. Memberikan latihan terbimbing . Sementara itu untuk mengadakan pretest jumlah butir soal pre-test ada sebanyak 25 butir soal dan siswa diberikan waktu selama 25 menit. Untuk lebih jelas dalam mencermati tingkat hasil belajar siswa pada tahap pre-test, dapat dilihat pada tabel 5. Dari tabel 5 tersebut dapat dideskripsikan bahwa tingkat hasil belajar siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM dengan nilai 77 sebanyak 12 siswa dengan rincian nilai 60-66 sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tingkat Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Pre-test No. Nilai Frekuensi Persentase 1 60-66 4 12,9 2 67-73 4 12,9 3 74-80 4 12,9 4 81-87 3 9,7 5 88-94 13 41,9 6 95-100 3 9,7 Jumlah 31 100 Siswa yang sudah tuntas atau memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM sebanyak 19 siswa dengan rincian nilai 81-87 sebanyak 3 siswa dengan persentase 9,7. Siswa dengan nilai 88-94 sebanyak 13 siswa dengan 52 persentase 41,9. Siswa dengan nilai 95-100 sebanyak 3 siswa dengan persentase 9,7. Untuk lebih mudah mencermati tingkat hasi belajar pada tahap pretest, dapat dilihat pada gambar 1 halaman berikutnya. Gambar 5. Persentase Tingkat Hasil Belajar Siswa pada Tahap Pre-test

E. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dan terbagi menjadi dua siklus dengan masing-masing siklus satu pertemuan. Penelitian tindakan kelas dimulai pada hari Kamis, 17 Mei 2011. Setiap akhir siklus diadakan tes siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mengenai materi yang telah disampaikan dengan menggunakan model Explicit Instruction. Soal tes yang diujikan berisi soal-soal sesuai dengan inditator dalam bentuk pilihan ganda multiple choice. 53 Setiap siklus membahas materi yang sama dengan materi penggunaan perangkat lunak pembuat animasi tetapi dengan media yang berbeda. Media yang digunakan adalah media power point dan animasi berbasis macromedia flash . Adapun jadwal penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Haritanggal Waktu Materi I I Kamis, 17 Maret 2011 Jam 5-6 Penggunaan perangkat lunak pembuat animasi dengan menggunakan media power point II II Kamis, 23 Maret 2011 Jam 5-6 Penggunaan perangkat lunak pembuat animasi dengan menggunakan media animasi berbasis macromedia flash Siklus pertama dengan dengan materi yang sama menggunakan media power point . Siklus kedua dengan materi yang sama menggunakan media animasi berbasis macromedia flash. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 11 Yogyakarta selama 2 jam pelajaran 2 x 45 menit dalam seminggu. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tentang penggunaan perangkat lunak pembuat animasi menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction didapat hasil sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Animasi Pengenalan Para Ilmuan di Dunia Menggunakan Macromedia Flash 8

0 37 62

Animasi Pengenalan Baju Adat Sumatera Menggunakan Macromedia Flash 8

8 62 75

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS VIIID Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Menggunakan Media Macromedia Flash Pada Siswa Kelas Viiid SMP Negeri 1 Geyer Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA.

0 2 20

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 5

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 12

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR.

0 4 49

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWER POINT PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

0 3 156