37
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Pemberian ASI Eksklusif melibatkan banyak faktor didalamnya. Berdasarkan kerangka teori yang disebutkan pada bab sebelumnya, tidak
semua faktor dapat diteliti dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan adalah variabel terikat dependent yaitu pemberian ASI eksklusif. Sedangkan variabel bebas
independent yaitu umur ibu, paritas ibu, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tempat bersalin, penolong persalinan, dukungan keluarga, dan
dukungan petugas kesehatan. Berikut adalah alasan variabel-variabel tersebut diteliti:
1. Umur ibu diteliti karena umur ibu dapat menentukan kesehatan maternal
yang juga berkaitan dengan kondisi kehamilan ibu, persalinan dan nifas serta cara mengasuh dan menyusui bayinya.
2. Paritas ibu diteliti karena diperkirakan ada kaitannya dengan pencarian
informasi tentang pengetahuan ibu menyusui. Dan hal ini berhubungan dengan pengalaman ibu menyusui, baik pengalaman sendiri maupun
pengalaman orang lain terhadap pengetahuannya yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku ibu menyusui.
3. Pendidikan ibu diteliti karena ada kaitannya dengan pengetahuan ibu
menyususi dalam memberikan ASI eksklusif, dimana seseorang yang berpendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih
dibandingkan dengan sesorang yang berpendidikan rendah. 4.
Pekerjaan ibu diteliti karena banyak asumsi yang menyebutkan bahwa ibu di daerah pedesaan yang mayoritas tidak bekerja seharusnya dapat
memberikan ASI secara ekskusif. Namun kenyataannya di Kelurahan Gerem, meskipun mayoritas ibunya tidak bekerja tetapi tingkat
pemberian ASI eksklusifnya masih rendah. 5.
Pengetahuan ibu diteliti karena proes terbentuknya seseorang untuk berperilaku adalah didasarkan pada pengetahuannya. Dalam hal ini
pengetahuan menjadi sumber informasi ibu menyusui dalam melakukan perubahan perilaku kesehatan khususnya pemberian ASI eksklusif.
6. Tempat persalinan dan penolong persalinan diteliti karena ketersediaan
fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinan dan perilaku petugas kesehatan selaku penolong persalinan akan mendorong dan memperkuat
terbentuknya perilaku kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif. 7.
Dukungan kelurga diteliti karena keluarga merupakan orang terdekat ibu menyusui dalam kegiatan sehari-harinya, dimana kebiasaan-kebiasaan
anggota keluarga akan mempengaruhi perilaku ibu menyusui. Dukungan
keluarga sangat dibutuhkan khususnya untuk yang baru pertama kali hamil
8. Dukungan petugas kesehatan diteliti karena petugas kesehatan
merupakan referensi dalam perilaku masyarakat yang mana peranannya dalam kesehatan dapat mendukung dan memperkuat terbentuknya
perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui. Pada penelitian ini ada faktor yang menurut teori berhubungan dengan
pemberian ASI eksklusif, namun tidak dijadikan variabel dalam penelitian ini yaitu sosial ekonomi, kondisi kesehatan, promosi susu formula, konsumsi
ASI, infeksi dan status gizi. Berikut adalah alasan variabel-variabel tersebut tidak diteliti :
1. Sosial ekonomi tidak diteliti karena menurut wakil ketua Asosiasi Menyusui Indonesia AIMI, permasalahan utama pemberian ASI
eksklusif adalah perilaku dan bukan masalah ekonomi. Dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor perilaku ibu yang
berhubungan dalam pemberian ASI eksklusif. 2. Faktor Kondisi kesehatan tidak diteliti karena dalam kriteria sampel
penelitian ini, peneliti membatasi responden penelitian merupakan ibu dan bayi yang dalam keadaan sehat dan tidak memiliki kelainan serta tidak
BBLR. 3. Faktor promosi susu formula tidak diteliti karena berkaitan dengan
variabel dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga. Dimana
dalam penelitian ini ada tidaknya promosi susu formula menjadi komponen pertanyaan pada variabel dukungan petugas kesehatan dan
dukungan keluarga. Sehingga ada tidaknya promosi susu formula dalam pemberian ASI eksklusif terwakili oleh 2 komponen pertanyaan pada
kedua variabel tersebut. 4. Konsumsi ASI dan Infeksi tidak diteliti karena dalam hal ini kedua faktor
tersebut hanya menentukan derajat status gizi anak. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konsep dalam penelitian
ini dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut :