memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 12 orang 80.. Dan berdasarkan hasil uji statistic chi-square diperoleh P-value = 0,024.
Karena p-value 0,05, maka berarti ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu dengan pemberian ASI eksklusif.
5.3.3 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI eksklusif
Pendidikan ibu dikategorikan menjadi pendidikan tinggi dan pendidikan rendah. Hubungan pendidikan ibu dan pemberian ASI
eksklusif digambarkan dalam tabel 5.17. Tabel 5.17
Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pendidikan Ibu Pemberian Asi Eksklusif
Total P-
value Ya
Tidak N
N N
Rendah 4
20 16
80 20
100
0,004 Tinggi
23 63,9
13 36,1
36 100
Total 27
48,2 29
51,8 56
100
Berdasarkan tabel 5.17 hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 20 responden yang berpendidikan rendah tamat SMP ke bawah
terdapatlebih banyak responden yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dibandingkan dengan yang memberikan ASI eksklusif
pada bayinya yaitu sebanyak 16 orang 80. Sedangkan dari 36 ibu berpendidikan tinggi tamat SMA ke atas terdapat lebih banyak ibu yang
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya yaitu sebanyak 23 orang 63,9. Dan berdasarkan hasil uji statistic chi-square diperoleh P-value =
0,004. Karena p-value 0,05, maka berarti ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif.
5.3.4 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI eksklusif
Status pekerjaan ibu dikategorikan menjadi bekerja dan tidak bekerja.Tabel 5.18 menggambarkan hubungan pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI eksklusif. Tabel 5.18
Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pekerjaan Ibu
Pemberian Asi Eksklusif Total
P- value
Ya Tidak
n n
n
Bekerja 1
100 1
100
1,000
Tidak bekerja
27 49,1
28 50,9
55 100
Total 27
48,2 29
51,8 56
100
Berdasarkan tabel 5.18 hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya ada satu orang responden yang bekerja dan tidak memberikan ASI
eksklusif. Sedangkan dari 55 responden yang tidak bekerja tidak ada perbedaan yang cukup jauh, yaitu 27 orang 49,1 responden yang