5.3.9 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif
Dukungan keluarga dikategorikan menjadi tidak mendukung dan mendukung.Tabel 5.23 menggambarkan hubungan pengetahuan ibu
dengan pemberian ASI eksklusif. Tabel 5.23
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif
Dukungan Keluarga
Pemberian Asi Eksklusif Total
P- value
Ya Tidak
n N
n Tidak
Mendukung 1
5,9 16
94,1 17
100
0,000 Mendukung
26 66,7
13 33,3
39 100
Total 27
48,2 29
51,8 56
100
Berdasarkan tabel 5.23 hasil analisis bivariat hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh bahwa dari
17 orang ibu yang tidak mendapat dukungan dari keluarganya dalam hal pemberian ASI eksklusif hamper semua responden tidak melakukan
pemberian ASI eksklusf pada bayinya yaitu 94,1. Sedangkan dari 39 orang ibu yang mendapat dukungan dari keluarganya ada terdapat lebih
banyak ibu yang melakukan pemberian ASI eksklusif pada bayinya dibandingkan yang tidak melakukan pemberian ASI eksklusif pada
bayinya, yaitu sebanyak 26 orang 66,7. Dan berdasarkan hasil uji statistic chi-square diperoleh P-value = 0,000. Karena nilai p-value 0,05
maka berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif.
87
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu :
1. Dalam melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner terkadang proses wawancaranya terganggu dengan kondisi sekitar
yang ikut mempengaruhi jawaban responden. Selain itu jawaban yang diberikan oleh responden terkadang tidak menunjukkan
keadaan sesungguhnya. Sehingga dalam hal ini kemungkinan bias terjadi karena ketidakjujuran responden dalam memberikan
jawaban. 2. Karena keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti, ada beberapa
responden penelitian yang pada saat pengambilan data dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu namun responden tidak hadir
dan juga tidak bisa ditemui di tempat tinggalnya, peneliti memilih untuk menitipkan lembar kuesioner kepada kader posyandu untuk
diberikan kepada responden penelitian. Sehingga dalam hal ini peneliti tidak dapat mengontrol jawaban yang diberikan responden
saat dilakukan wawancara oleh kader posyandu.
6.2 Gambaran Pemberian ASI Eksklusifbayi Usia 6-12 Bulan di
Kelurahan Gerem Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon Tahun 2015
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa tambahan makanan atau minuman lain seperti air putih, susu formula,
jeruk, madu, air teh, pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi tim kecuali vitamin, mineral, obat, dan ASI yang diperah yang diberikan selama 6
bulan Depkes RI, 2009. Pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang yang
optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh karena itu pemberian ASI perlu mendapat perhatian para ibu dan tenaga kesehatan
agar proses menyusui dapat terlaksana dengan benar Siregar, 2004. Berdasarkan hasil analisis univariat dalam penelitian ini,
diketahui dari 56 responden yang diteliti responden yang memberikan ASI secara eksklusif yaitu 48,2, presentase tersebut lebih sedikit
dibandingkan responden yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 51,8 . Keadaan ini mencerminkan bahwa perilaku ibu terhadap
pemberian ASI Eksklusif kepada bayinya cenderung masih relatif rendah dibandingkan dengan target perbaikan gizi masyarakat dalam Renstra
Kemenkes RI tahun 2015-2019 yakni 50bayi usia kurang dari 6 bulan harus diberikan ASI secara Eksklusif.
Dari hasil jawaban kuesioner yang disebarkan pada responden diperoleh keterangan bahwa mereka yang tidak bisa memberikan ASI
secara eksklusif kepada bayinya disebabkan karena beberapa alasan,