2.6.4 Pekerjaan
Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan bila ibu tidak menyusui adalah kerena mereka harus bekerja. Wanita selalu
bekerja, terutama pada usia subur, sehingga selalu menjadi masalah untuk mencari cara merawat bayi. Bekerja bukan hanya berarti
pekerjaan yang dibayar dan dilakukan di kantor, tapi bisa juga berarti bekerja di ladang, bagi masyarakat di pedesaan King,
1991. Pada Pekan ASI Sedunia tahun 1993 diperingati dengan
tema Tempat Kerja Sayang Bayi Mother Friendly Workplace, menunjukkan bahwa adanya perhatian dunia terhadap peran ganda
ibu menyusui dan bekerja. Salah satu kebijakan dan strategi Departemen Kesehatan RI tentang Peningkatan Pemberian ASI
PP-ASI pekerja wanita adalah mengupayakan fasilitas yang mendukung PP-ASI bagi ibu yang menyusui di tempat kerja
dengan menyediakan sarana ruang memerah ASI, menyediakan perlengkapan untuk memerah dan menyimpan ASI, menyediakan
materi penyuluhan ASI, dan memberikan penyuluhan Depkes RI, 2004.
2.6.5 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
Notoatmodjo, 2003.
Pengetahuan ibu tentang ASI merupakan salah satu faktor yang penting dalam kesuksesan proses menyusui. Thaib et al
dalam Abdullah et al 2004 menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, pendidikan, status kerja ibu, dan jumlah anak dalam
keluarga berpengaruh positif pada frekuensi dan pola pemberian ASI. Penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati 2004 di
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang menunjukkan bahwa persentase kegagalan pemberian ASI Eksklusif lebih tinggi terjadi
pada para ibu dengan pengetahuan tentang ASI yang kurang daripada para ibu yang memiliki pengetahuan tentang ASI yang
lebih baik.
2.6.6 Kondisi Kesehatan
Akre 1994 berpendapat bahwa berhasil atau tidaknya pemberian ASI secara eksklusif dipengaruhi oleh faktor fisik ibu
dan faktor bayi.Yang termasuk faktor fisik ibu menurutnya adalah penyakit pada ibu, ibu yang menderita sakit atau kelelahan
sehingga tidak memberikan ASI kepada bayinya dapat menyebabkan gagalnya ASI eksklusif. Sedangkan faktor bayi
adalah berbagai kondisi bayi yang membuatnya sulit menyusu kepada ibunya antara lain adanya kelainan metabolisme sejak lahir,
bibir sumbing dan bayi berat lahir rendah BBLR WHO, 1998.