dampak positif ke seluruh aspek. Pemanfaatan perkembangan IPTEK yang salah justru dapat membawa dampak negatif bagi pemakainya.
Berdasarkan hasil observasi penulis, Siswa SMK Dewi Sartika terlalu sering menggunakan media sosial bahkan saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Hal tersebut menyebabkan kurangnya konsentrasi belajar siswa, menurunkan minat belajar siswa, dan dapat menurunkan prestasi
akademis siswa.
C. Penggabungan Analisis SWOT
Dari hasil penggabungan analisis SWOT dapat dikembangkan menjadi strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T, yakni:
1. Strategi S-O
Strategi S-O merupakan strategi yang digunakan untuk memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kekuatan yang
dimiliki sekolah. Berikut strateginya: a.
Aspek kurikulum yang tertuang dalam Renstra kurikulum merupakan kekuatan bagi SMK Dewi Sartika. Karena
kurikulum di program untuk menjawab kebutuhan pendidikan
maupun DUDI. Hadirnya dukungan DuDi didalam kurikulum
sekolah dapat dijadikan peluang bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi akademis maupun non akademis siswa.
2. Strategi W-O
Strategi W-O adalah strategi yang dapat dipakai untuk mengurangi kelemahan dengan melihat peluang yang ada. Strategi
W-O yakni: a.
Sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Dewi Sartika sudah digunakan sesuai fungsinya walaupun kualitasnya belum dapat
terpenuhi karena keterbatasan dana. Keterbatasan dana
menyebabkan perawatan dan pengadaan sarana dan prasarana kurang optimal. Kepercayaan dan ketertarikan DuDi dapat
menjadi peluang untuk meraih partisipasi dalam pengadaan dan perawatan barang berupa sumbangan berbentuk dana
maupun barang. 3.
Strategi S-T
Strategi S-T adalah strategi yang disusun untuk mengurangi dan mengantisipasi ancaman dengan mendayagunakan kekuatan
yang dimiliki sekolah. Strategi S-T yakni: a.
Kekuatan sekolah berupa aspek kurikulum dapat mengurangi ancaman perkembangan IPTEK yang dapat membawa dampak
negatif bagi siswa.
4. Strategi W-T
Strategi W-T adalah strategi yang dibuat untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang dihadapi sekolah. Strategi W-T
yakni: a.
Kelemahan yang ada pada sekolah adalah belum optimalnya kualitas sarana dan prasarana yang dimiliki karena keterbatasan
dana. Keterbatasan dana menyebabkan perawatan dan pengadaan sarana dan prasarana kurang optimal. Sekolah dapat
bekerjasama dengan DuDi dalam mengantisipasi keterbatasan dana yang dimiliki. Sehingga kualitas sarana dan prasarana
dapat terpenuhi. Sedangkan untuk mengantisipasi ancaman berupa dampak negatif perkembangan internet, sekolah dapat
mengadakan pembinaan siswa siswi terkait dampak negatif yang diterima dari perkembangan internet. Selain pembinaan
siswa, sekolah harus memberi aturan maupun tata tertib sekolah untuk menggunakan internet, agar siswa tahu aturan
yang baik dalam penggunaan internet.
D. Implementasi Manajemen Strategik Dalam Meningkatkan Prestasi
Akademis Siswa
Setelah mengetahui strategi yang diperoleh dari hasil penggabungan analisis SWOT sehingga menjadi strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T,
dan strategi W-T, kini strategi akan melalui tahap implementasi. Implementasi strategi yang dimaksud adalah melembagakan atau dapat
dikatakan mengoperasionalisasikan strategi ke dalam manajemen maupun organisasi sekolah. Adapun strategi yang diimplementasikan ke dalam
manajemen maupun organisasi sekolah adalah: 1.
Aspek kurikulum yang tertuang dalam Renstra kurikulum merupakan kekuatan bagi SMK Dewi Sartika. Karena
kurikulum di program untuk menjawab kebutuhan pendidikan maupun DUDI. Hadirnya dukungan DuDi di dalam kurikulum
sekolah dapat dijadikan peluang bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi akademis maupun non akademis siswa.
2. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Dewi Sartika sudah
digunakan sesuai fungsinya walaupun kualitasnya belum dapat terpenuhi karena keterbatasan dana. Keterbatasan dana
menyebabkan perawatan dan pengadaan sarana dan prasarana kurang optimal.Kepercayaan dan ketertarikan DuDi dapat
menjadi peluang untuk meraih partisipasi dalam pengadaan dan perawatan barang berupa sumbangan berbentuk dana maupun
barang.
3. Kekuatan sekolah berupa aspek kurikulum dapat mengurangi
ancaman perkembangan IPTEK yang dapat membawa dampak negatif bagi siswa.
4. Kelemahan yang ada pada sekolah adalah belum optimalnya
kualitas sarana dan prasarana yang dimiliki karena keterbatasan dana. Keterbatasan dana menyebabkan perawatan dan
pengadaan sarana dan prasarana kurang optimal. Sekolah dapat bekerjasama dengan DuDi dalam mengantisipasi keterbatasan
dana yang dimiliki. Sehingga kualitas sarana dan prasarana dapat terpenuhi. Sedangkan untuk mengantisipasi ancaman
berupa dampak negatif perkembangan internet, sekolah dapat mengadakan pembinaan siswa siswi terkait dampak negatif
yang diterima dari perkembangan internet. Selain pembinaan siswa, sekolah harus memberi aturan maupun tata tertib sekolah
untuk menggunakan internet, agar siswa tahu aturan yang baik dalam penggunaan internet.