5
BAB II KAJIAN TEORI
A. ManajemenStrategik
1. Pengertian Manajemen Strategik
Organisasi harus memiliki strategi untuk mencapai sebuah tujuan.Strategi disusun melalui perencanaan-perencanaan organisasi dengan tahapan berupa analisis
lingkungan eksternal dan internal. Agar dapat mengetahui lebih jelas seperti apa pengertian manajemen strategik, berikut ini terdapat beberapa macam pendapat
tentang manajemen strategik sebagaimana dikemukakan para ahli berikut. Ansof yang dikutip oleh Sagala menjelaskan bahwa,
“manajemen strategik ialah suatu pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke posisi yan dipastikan
mencapai tujuan dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat perusahaan sekolah menjamin atau mengamankan format yang
mengejutkan”. Sedangkan menurut pemaparan Yuwono dan Ikhsan “manajemen strategik 2004:11 biasanya dihubungkan dengan pendekatan manajemen yang
integratif yang mengedepankan secara bersama-sama seluruh elemen seperti planning, implementing, dan controlling dari strategi bisnis. Dengan kata lain,
manajemen strategik meliputi formulasi strategic dan implementasi strategic”.
3
Planning atau rencana mencerminkan tingginya kinerja suatu organisasi. Dengan planning, institusi diharapkan memiliki kejelasan arah tujuan.Arah tersebut
tercermin pada rencana yang dituangkan dalam visi dan misi yang dimiliki organisasi sekolah.Keberadaan visi dan misi sangatlah penting bagi organisasi sekolah, karena
visi dan misi merupakan pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Penerapan rencana diiringi dengan implementasi strategi. Namun sebelum di
implementasikan, strategi harus di analisa. Analisa strategi di awali dengan analisa
3
Syaiful Sagala, op.cit., h. 128.
lingkungan eksternal dan internal. Dalam melakukan analisis lingkungan, manajemen sekolah perlu mencermati berbagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
ada di lingkungan sekolah. Oleh sebab itu dibutuhkan analisis SWOT. Menurut Nawawi, “manajemen strategik adalah proses atau rangkaian
kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya”.
4
Manajemen strategik merupakan rangkaian kegiatan organisasi yang didasari oleh suatu keputusan. Manajemen strategik diimplementasikan untuk mencapai
tujuan organisasi. Kesimpulan manajemen strategik dari berbagai pendapat diatas adalah
keputusan yang ditetapkan manajemen puncak yang diperoleh melalui pendekatan manajemen yang integratif yang mengedepankan secara bersama-sama seluruh
elemen seperti planning, implementing, dan controlling dari strategi bisnis yang kemudian di implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Maka realisasi
implementasi manajemen strategik di bidang kesiswaan sesungguhnya adalah keputusan yang ditetapkan manajemen puncak yaitu kepala
sekolah yang diperoleh melalui pendekatan manajemen yang integratif untuk mencapai tujuan strategik di bidang kesiswaan.
4
Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2005, Cet. 3, h. 148.
2. Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategik dapat dilihat sebagai suatu proses yang meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan. Menurut Kuncoro tahapan
utama proses manajemen strategik umumnya mencakup: a.
“Analisis Lingkungan, meliputi deteksi dan evaluasi konteks organisasi, lingkungan eksternal dan internal organisasi.
b. Formulasi strategi, mencakup desain dan pilihan strategi yang sesuai.
c. Implementasi strategi adalah proses bagaimana melaksanakan strategi yang
telah diformulasikan dengan tindakan nyata. Empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi strategi yaitu: corporate governance,
struktur dan desain organisasi, kepemimpinan stratejik, dan pengendalian strategik.
d. Evaluasi strategik adalah proses mengevaluasi bagaimana strategi
diimplementasikan dan sejauh mana mempengaruhi kinerja”.
5
Analisis yang di gunakan adalah analisis faktor lingkungan ekternal dan internal dengan penerapan analisis SWOT sebagai alat formulasi strategi, fungsi
analisis faktor lingkungan ekternal dan internal dengan penerapan analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada
di sekolah. Dengan begitu sekolah juga dapat mengetahui situasi pendidikan yang ada, mulai dari kebutuhan pendidikan masyarakat hingga kebutuhan lapangan kerja
terhadap lulusan sekolah. Berangkat dari hasil analisis yang telah diperoleh, sekolah dapat menyusun formulasi strategi seperti apa yang pantas di implementasikan.
Setelah memperoleh strategi yang diinginkan sekolah mengimplementasikan strategi tersebut, yang kemudian hasilnya akan di evaluasi agar sekolah dapat mengetahui
kinerja mana yang harus diperbaiki dan kinerja mana yang harus terus dipertahankan. R. Edward Freeman yang dikutip oleh Hamzah mengidentifikasikan proses
mana jemen strategik sebagai “menentukan arah strategi, merumuskan strategi bagi
5
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?, Jakarta : Erlangga, 2005, h. 13.