Proses Manajemen Strategik ManajemenStrategik

kesepakatan umum mengenai misi sekolah dan sumber legitimasi yang membenarkan setiap kegiatan sekolah, serta eksistensi keberadaan aktual sekolah itu sendiri. 10

4. Dimensi Manajemen Strategik

Berdasarkan pengertian dan karakteristiknya dapat disimpulkan bahwa Manajemen Strategik memiliki beberapa dimensi atau bersifat multi dimensional. Salah satunya sebagaimana dikatakan Nawawi, yakni Dimensi Internal dan Eksternal. Dimensi Internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan, yang harus diketahui secara tepat, untuk merumuskan RENSTRA yang berjangka panjang.Dimensi lingkungan eksternal pada dasarnya merupakan Analisis terhadap lingkungan sekitar organisasi. 11 Lain halnya menurut pendapat Siagian “Dimensi Keterlibatan Manajemen Puncak.Salah satu sifat keputusan stratejik ialah bahwa keputusan tersebut menyangkut seluruh segi organisasi. Karena sifat yang demikian, keterlibatan manajemen puncak bukan hanya tidak dapat dielakkan, akan tetapi merupakan suatu keharusan. ” 12 Dari pemaparan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya dimensi adalah inti dari manajemen strategik, dimana manajemen strategik harus mengambil keputusan sesuai wewenang dari manajemen puncak. Keputusan itu sendiri bersumber dari analisis internal dan eksternal organisasi.

5. Implementasi Manajemen Strategik

Setelah mengetahui penjabaran dari proses dan dimensi strategik, sampailah pada tahap implementasi strategik. Proses yang ada dalam strategik di 10 Syaiful Sagala, op.cit., h. 136. 11 Nawawi, op. cit., h. 157-158. 12 Sondang Siagian, op. cit., h. 18. implementasikan. Agar dapat mengetahui lebih lanjut seperti apa implementasi strategik, berikut ulasan pendapat dari para ahli. Menurut Hariadi: “Implementasi strategi adalah proses dimana strategi dan kebijaksanaan dijalankan melalui pembangunan struktur, pengembangan program, budget, dan prosedur pelaksanaan, implementasi strategi yang merupakan tahap yang paling sulit dalam proses strategi manajemen mengingat banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan di lapangan dan mungkin tidak sesuai dengan perkiraan semula”. 13 Yusanto dan Widjajakusuma berpendapat bahwa terdapat beberapa aspek yang ada dalam Implementasi manajemen strategi yaitu: Implementasi strategi: struktur organisasi,Implementasi strategi: kepemimpinan, Implementasi strategi: budaya organisasi, Implementasi strategi: prosedur, program, dan anggaran. 14 Sedangkan menurut pemaparan Thompson dkk, yakni: “managing the implementation and execution of strategy is an operations- oriented, make-things-happen activity aimed at shaping the performance of core business activities in a strategy-supportive manner. It is easily the most demanding and time consuming part of the strategy management process. Converting strategic plans into actions and results tests a manager’s ability to direct organizational change, motivate people, build and strengthen company competencies and competitive capabilities, create a strategy-supportive work climate, and meet or beat performance targets ”. 15 Implementasi strategi adalah sebuah orientasi operasional. Mengubah rencana strategik menjadi tindakan dan hasil merupakan cara manajer merubah langsung organisasinya, memotivasi orang-orang, membangun dan memperkuat kompetensi perusahaan dan kemampuan bersaing, menciptakan strategi yang mendukung iklim kerja, dan menemukan atau mencapai hasil sesuai target. 13 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis, Malang : Bayumedia Publishing, 2005, cet. 2, h. 13. 14 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul Bayaan, 2003, cet. 1, h. 92-131. 15 Arthur A. Thompson, Jr., John E. Gamble, A. J. Strickland III, Strategy Core Consepts Analytical Tools Readings, New York: McGraw-hill, 2006, ed. 2, h. 30. Dari penjabaran beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwa implementasi manajemen strategik terdiri dari berbagai aspek dimana terdapat struktur organisasi di dalamnya. Struktur organisasi dibutuhkan karena pelaksanaan tugas yang dilakukan harus sesuai sebagaimana tergambar pada struktur organisasi. Terdapat pula aspek kepemimpinan dimana manajer harus mampu merubah langsung organisasinya dan memotivasi orang-orang. Motivasi penting guna meningkatkan kinerja. Kemudian adanya budaya organisasi yang dapat mendukung iklim kerja. Yang tidak kalah penting adalah aspek prosedur, program, dan anggaran. Prosedur dan program yang dilaksanakan harus sesuai dengan anggaran yang direncanakan organisasi.

6. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategik

Menurut Nawawimanfaat manajemen strategik adalah: a. Manajemen Strategik sebagai pengelolaan dan pengendalian yang bekerja secara realistik dalam dinamikanya, akan selalu terarah pada Tujuan Strategik dan Misi yang realistik pula. b. Manajemen Strategik mampu menunjang fungsi kontrol, sehingga seluruh proses pencapaian Tujuan Strategik dan perwujudan Visi berlangsung secara terkendali. c. Strategi yang dipilih dan disepakati dapat memperkecil dan bahkan meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan yang terarah pada pencapaian Tujuan Strategik. d. Memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang akan dilaksanakan, sesuai dengan atau tanpa merubah keunggulan yang akan diwujudkan organisasi non profit. e. Dapat mendorong perilaku proaktif semua pihak untuk ikut serta sesuai posisi, wewenang dan tanggungjawab masing-masing. f. Manajemen Strategik berfungsi pula dalam mempersatukan sikap bahwa keberhasilan bukan sekedar untuk manajemen puncak, tetapi merupakan keberhasilan bersama atau untuk keseluruhan organisasi dan bahkan untuk masyarakat yang dilayani. 16 16 Nawawi, op. cit., h. 183-186. Yusanto dan Widjajakusuma mengemukakan bahwa terdapat sejumlah manfaat manajemen strategis diantaranya: 1. “Memberikan arah jangka panjang yang dituju organisasi 2. Kegiatan formulasi strategi memperkuat kemampuan perusahaan mencegah dan menyelesaikan masalah 3. Keputusan strategis dihasilkan dari alternatif terbaik yang ada 4. Mengidentifikasi keunggulan organisasi dan membantu beradaptasi pada perubahan-perubahan lingkungan. 5. Meningkatkan motivasi dan peran serta karyawan 6. Meningkatkan efektivitas organisasi, memperjelas pembagian peran, dan tanggung jawab karyawan yang terlibat”. 17 Lain halnya dengan pendapat Morrisey sebagaimana dikutip oleh Widianto, meyakini ada beberapa manfaat mengenai pentingnya mengembangkan strategi yaitu: 1. “Memberikan dasar yang masuk akal untuk keputusan yang akan membuat anda terfokus pada arah yang benar 2. Membantu anda menghindari “jalan yang berliku-liku” yang mungkin akan menggoda anda untuk berpindah kearah yang keliru 3. Memperkuat misi dan visi anda 4. Menuntun pada kesepakatan bersama 5. Menghemat waktu dan upaya 6. Meningkatkan laba atas investasi 7. Meningkatkan minat pada pemegang sahamekuitas 8. Memberikan arah yang jelas bagi stakeholder yang penting”. 18 Kesimpulannya adalah manajemen stretegik dapat memberi pengetahuan kepada organisasi sekolah tentang keunggulan yang dimilikinya, sehingga organisasi dapat menghasilkan alternatif berupa strategi yang tepat. Strategi yang tepat akan memberi arah yang jelas kepada organisasi untuk mencapai visi dan misi organisasi sekolah. Manfaat lain yang dapat dipetik adalah manajemen strategik dapat mengurangi ketidakpastian dan kekomplekkan dalam menyusun perencanaan sebagai 17 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, op. cit., h. 14. 18 George L. Morrisey, Pedoman Pemikiran Strategis: Membangun Landasan Perencanaan Anda, Jakarta: Prenhallindo, 1997,h. 70.