fungsi  manajemen,  dan  dalam  proses  pelaksanaan  pekerjaan  dengan  menggunakan semua sumber daya yang nyata dimiliki. Implementasi manajemen strategik memiliki
banyak  manfaat,  namun  di  samping  manfaat  yang  diperoleh  terdapat  pula resiko.Berikut adalah pemaparan ahli mengenai definisi resiko.
Menurut  Silalahi  1997,  “risiko  adalah  kesempatan  timbulnya  kerugian”.
19
Kemudian  risiko  menurut  MehrCammack  dalam  Hasymi  “adalah  kemungkinan yang  tidak  diharapkan
”.
20
Sedangkan  menurut  Fahmi,  “risiko  dapat  ditafsirkan sebagai  bentuk  keadaan  ketidakpastian  tentang  suatu  keadaan  yang  akan  terjadi
nantinya future dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini”.
21
Dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  risiko  adalah  timbulnya  kerugian  dalam bentuk  tidak  pasti  yang  akan  diterima  atau  ditanggung  oleh  seseorang  sebagai
konsekuensi  dari  suatu  tindakan.  Risiko  strategik  muncul  akibat  penerapan  strategi yang  tidak  tepat  atau  pengambilan  keputusan  bisnis  yang  keliru.  Maka  harus  ada
program manajemen risiko. Program manajemen risiko pertama-tama bertugas untuk mengidentifikasi  risiko-risiko  strategik  yang  dihadapi.Kemudian  mengadakan
evaluasi  dan  pengukuran  risiko,  selanjutnya  menentukan  metode  penanganannya. Untuk menjalankan program tersebut harus ada strategi tertentu.
22
B. Prestasi
1. Pengertian Prestasi
Menurut  Bambang  dalam  Kamus  Lengkap  Bahasa  Indonesia  prestasi  adalah hasil karya  yang dicapai.
23
Bull dalam kamus  Oxford “achieve: gain or reach sth by
19
Husein Umar, Strategic Management in Action, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2002, h. 381.
20
Kasidi, Manajemen Risiko, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h.4.
21
Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, Bandung : Alfabeta, 2012, h. 279.
22
Kasidi.Op. cit., h. 8.
23
Bambang Marhijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya : Terbit Terang, 1999, hal. 274.
effort  :  get  sth  done.
24
prestasi  adalah  hasil  yang  di  dapat  setelah  melakukan usaha.
Sedangkan  menurut  pendapat  Sudjana  prestasi  merupakan  “kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
25
Dari pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi dipandang sebagai hasil yang dimiliki siswa yang di dapat setelah melakukan
usaha belajar.Keterangan hasil belajar umumnya  dapat  diketahui  melalui  penjabaran sebuah huruf atau kumpulan angka.
2. Jenis Prestasi
Siswa  memiliki  beragam  kemampuan  dan  potensi.  Banyaknya  kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa menyebabkan beragam hasil belajar yang dapat diraih
siswa. Berikut adalah jenis prestasi menurut ahli: Kingsley  sebagaimana  dikutip  oleh  Sudjana  membagi  tiga  macam  hasil
belajar,  yakni “Keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan
cita- cita”.
26
Gagne  yang  dikutip  oleh  Dahar,  mengemukakan  lima  macam  hasil  belajar yaitu
“hasil belajar bersifat kognitif, hasil belajar bersifat afektif, hasil belajar bersifat psikomotorik,  informasi  verbal,  k
eterampilan  motorik”.Sedangkan  menurut  Bloom yang  dikutip  oleh  Dahar,  “hasil  pelajar  meliputi  tiga  domain:  kognitif,  afektif,  dan
psikomotorik”.
27
Kesimpulannya  adalah  terdapat  tiga  jenis  prestasi  yaitu  prestasi  kognitif, afektif  dan  psikomotorik.  Jenis  prestasi  dapat  digunakan  guru  sebagai  tolak  ukur
24
Victoria Bull, Oxford Learner’s Pocket Dictionary, New York : Oxford University Press, 2011,
Ed. 4, hal. 4.
25
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. 17, hal. 22.
26
Ibid., h. 22.
27
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar  Pembelajaran, Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama, 2011,h. 118.
terhadap siswanya. Guru dapat mengetahui dengan pasti apa kemampuan dan potensi yang dimiliki siswanya setelah mengetahui jenis prestasi yang dimilikinya. Misalnya
ada  siswa  yang  berprestasi  dalam  bidang  ekstrakurikuler  basket  saja  namun  siswa tersebut  tidak  berprestasi  dalam  bidang  akademisnya,  berangkat  dari  hal  itu  dapat
diketahui  bahwa  siswa  memiliki  potensi  dalam  ranah  psikomotorik,  dimana  siswa menguasai  kemampuan  yang  berkenaan  dengan  keterampilan  berupa  gerakan  atau
ekspresi. Sekolah  melalui  guru  bidang  kesiswaan  atau  pun  guru  kelas  harus  berupaya
mencari  tahu  apa  faktor  yang  menyebabkan  siswa  tidak  berprestasi  di  bidang akademisnya dan lebih tertarik di bidang non akademis. Namun, hal itu bukan berarti
guru menghentikan ketertarikan siswa terhadap bidang non akademis.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Suatu  sekolah  tentu  menginginkan  keberhasilan  dalam  pendidikan,  sama halnya  dengan  siswa.  Maka,  baik  sekolah  maupun  siswa  harus  mengetahui  faktor-
faktor  yang  dapat  mempengaruhi  prestasi  atau  hasil  belajar.  Sebagaimana  pendapat yang dikutip dari ahli:
Menurut  Syaiful,  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  hasil  belajar  yaitu lingkungan, instrumental, kondisi fisiologis, dan kondisi psikologis.
28
Menurut  Slameto  terdapat  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  belajar  siswa. Diantaranya adalah faktor intern dan faktor ekstern.Faktor intern adalah faktor  yang
ada dalam diri individu  yang sedang belajar, sedangkan faktor  ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Berikut uraian dari faktor-faktor tersebut:
a. Faktor-faktor Intern
1. Faktor Jasmaniah
28
Syaiful Bahri  Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2011, ed. rev,  h. 175-190.