49
yang telah ditentukan, yaitu jika F
hitung
F
tabel,
maka kedua sampel dapat dikatakan homogen.
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan melakukan:
a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: H
o
: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
H
a
: X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
Selanjutnya mengajukan hipotesis dalam bentuk: Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima Hipotesis yang diajukan adalah jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima
dan H
a
ditolak dan jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima, dengan ketentuan H
: X = Y, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok control dan H
a
: X ≠ Y, maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan
Tabel 4.5 Hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest kelas
eksperimen dan kontrol
Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
N 30
30 Mean
74 65,5
SD 225
334,89 t
hitung
1,8 t
tabel
2,0 Perbandingan
1,8 2,0
50
Berdasarkan data penelitian mengenai hasil belajar SKI kelas eksperimen diperoleh
̅ = 74,
̅ = 65.5, n
1
= 30 dan n
2
= 30, sedangkan
= 334.89, yang kemudian di uji menggunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh t
hitung
= 1,8 dan t
tabel
= 2,0. Dapat dinyatakan bahwa t
hitung
t
tabel
, maka H
a
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata
pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol.
b. Uji kesamaan dua rata-rata postest H
o
: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
H
a
: X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen.
Selanjutnya mengajukan hipotesis dalam bentuk: Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima Hipotesis yang diajukan adalah jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima
dan H
a
ditolak dan jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima, dengan ketentuan H
: X = Y, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol dan H
a
: X ≠ Y, maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan
Tabel 4.6 Hasil uji kesamaan dua rata-rata postest kelas
eksperimen dan kontrol
Statistik Postest
Eksperimen Kontrol
N 30
30 Mean
79,5 69,9
SD 187,69
268,96 t
hitung
2,4 t
tabel
2,0 Perbandingan
2,4 2,0
51
Berdasarkan data penelitian mengenai hasil belajar SKI kelas eksperimen diperoleh
̅ = 79.5,
̅ = 69.9, n
1
= 30 dan n
2
= 30, sedangkan
= 187,69, = 268.96, yang kemudian di uji
menggunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh t
hitung
= 2.4 dan t
tabel
= 2,0. Dapat dinyatakan bahwa t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata postest
kelompok eksperimen dengan rata-rata skor postest kelompok kontrol. c. Hasil Perhitungan Hipotesis
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest
Nilai dk
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan Pretest
58 1,8
2,0 Terima H
Postest 58
2,4 2,0
Tolak H
Hasil perhitungan hipotesisi t
hitung
sebesar 1,8 untuk nilai pretest dengan t
tabel
sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05 dan dk n
1
+n
2
-2 maka dk 30+30-2 = 58. Dikarenakan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka H
diterima. H menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang
signifikan terhadap hasil belajar SKI siswa kelas VIIA dan siswa kelas VIIC.
Hasil perhitungan hipotesisi t
hitung
sebesar 2,4 untuk nilai postes dengan t
tabel
sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05 dan dk n
1
+n
2
-2 maka dk 30+30-2 = 58. Dikarenakan t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka H
ditolak. H menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan
terhadap hasil belajar SKI siswa kelas VIIA yang menggunakan strategi active learning tipe poster session dengan siswa kelas VIIC
yang menggunakan metode konvensional.
52
C. Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian diatas, dapat ditemukan beberapa hal, sebagai berikut: 1. Uji validitas, dari 40 soal instrumen didapat item yang valid sebanyak 20
dan yang tidak valid sebanyak 20 item, bisa dilihat pada lampiran ke 4 hal 78.
2. Uji realibilitas diperoleh nilai realibilitas sebesar 7,65 hal ini menunjukkan bahwa dari data instrumen penelitian adalah cukup realibilitas, bias dilihat
pada lampiran ke 5 hal 82. 3. Saat uji normalitas kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
baik pretest atau posttest, keduanya normal dengan hasil perhitungan berikut:
Pretest eksperimen : X
2 hitung
X
2 tabel
2,62 11,07 Pretest kontrol
: X
2 hitung
X
2 tabel
3,26 11,07 Posttest eksperimen : X
2 hitung
X
2 tabel
4,03 11.07 Posttest kontrol
: X
2 hitung
X
2 tabel
7,93 12,59 Maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal.
4. Uji Homogenitas, kedua sampel setelah di uji didapatkan hasil yang homogen, sebagaimana berikut:
Pretest : F
hitung
F
tabel
1.44 1.85 Posttest
: F
hitung
F
tabel
0.42 1.85 5. Hasil perhitungan hipotesisi t
hitung
sebesar 1,8 untuk nilai pretest dengan t
tabel
sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05 dan dk n
1
+n
2
-2 maka dk 30+30-2 = 58. Dikarenakan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka H diterima
6. Hasil perhitungan hipotesisi t
hitung
sebesar 2,4 untuk nilai postes dengan t
tabel
sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05 dan dk n
1
+n
2
-2 maka dk 30+30-2 = 58. Dikarenakan t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka H ditolak.